83 lebih murah dibandingkan dengan yang memesan sedikit. Rating 3,000 yang
diberikan oleh pihak perusahaan menunjukkan bahwa pihak perusahaan merespon ancaman ini cukup baik, yaitu dengan membuat mebel yang kualitasnya sesuai
dengan harga yang diberikan kepada konsumen. Selain itu dapat dilihat dari respon pihak perusahaan yang menutupi kelemahan tersebut dengan
meningkatkan mutu produk, sehingga harga yang mahal dapat ditutupi dengan mutu yang baik.
Secara umum matrik EFE menghasilkan skor terbobot sebesar 2,910 yang berarti bahwa perusahaan merespon situasi eksternal di atas rata-rata, berusaha
menggunakan peluang untuk menghadapi ancaman. Selain itu hal ini dapat dilihat dari skor total peluang sebesar 1,616 dan skor total ancaman sebesar 1,294, hal ini
menunjukkan bahwa pihak perusahaan merespon peluang yang ada lebih baik dibandingkan dengan respon perusahaan terhadap ancaman yang ada.
6.2. Evaluasi Faktor Internal IFE
Analisis internal perusahaan mengidentifikasikan faktor-faktor kunci kekuatan Strengths dan kelemahan Weaknesses yang dimiliki perusahaan.
Dengan langkah yang sama dengan evaluasi Matrik EFE, maka dalam Matrik IFE juga dilakukan pencarian rata-rata masing-masing faktor. Pada evaluasi tersebut,
masing-masing faktor, yaitu kelemahan dan kekuatan ditambahkan bobot masing- masing dengan menggunakan metode paired comparison. Dengan menggunakan
hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan sebagai faktor strategis internal, kemudian memberikan bobot dan rating setiap faktor, sehingga didapat hasil
seperti pada Tabel 18.
84
Tabel 18. Hasil Evaluasi Faktor Internal IFE CV Duta Teknik Faktor Internal
Bobot Rating
Skor Kekuatan
Lokasi Strategis 0,118
4,000 0,472
Relasi Luas 0,116
4,000 0,464
Bahan Baku Lokal 0,106
3,600 0,382
Memiliki banyak tenaga ahli 0,097
3,600 0,349
PeralatanMesin Lengkap 0,082
3,600 0,295
Modal Kuat 0,084
3,400 0,286
Total 2,248
Kelemahan
Belum Ada Pemasaran 0,084
1,000 0,084
Organisasi Perusahaan Belum Baik 0,091
1,400 0,127
Manajemen Pesediaan Kurang Baik 0,118 1,600
0,189 Biaya Operasional Tinggi
0,104 2,000
0,208
Total Total Nilai Internal
2,856
Hasil analisis IFE untuk setiap responden dapat dilihat pada Lampiran 7 dan 8. Hasil analisis Matrik IFE, menunjukkan bahwa kekuatan utama CV Duta
Teknik adalah lokasi yang strategis dengan skor sebesar 0,472 dengan bobot sebesar 0,118. Bobot untuk lokasi yang strategis merupakan bobot yang paling
besar, yang berarti faktor tersebut penting bagi perusahaan didalam menjalankan usaha. Rating 4 yang diberikan menunjukkan bahwa faktor ini dimiliki secara kuat
oleh perusahaan. Kekuatan utama perusahaan terletak pada letaknya yang strategis, yaitu terletak pada Jl. Cilik Riwut km 2,2 dan terletak di tepi jalan, jalan
ini merupakan jalan utama yang menghubungkan Sampit-Palangkaraya. Jalan ini selalu ramai dilalui oleh orang-orang baik malam ataupun siang, sehingga
memudahkan orang untuk mendatangi tempat ini sekaligus menjadi alat promosi gratis. Selain itu, di sekitar lokasi ini banyak proyek perumahan yang mulai
dibangun dan arah pembangunan mulai diarahkan ke arah jalan ini. Hal ini
85 tentunya menjadi kekuatan perusahaan, karena lokasi perusahaan yang dulu agak
keluar kota sekarang mulai ramai karena pembangunan. Relasi yang luas merupakan faktor berikutnya yang menjadi kekuatan
utama perusahaan yaitu dengan skor sebesar 0,464, dengan nilai rating sebesar 4,000 dan bobot sebesar 0,116. Kekuatan berikutnya yang dimiliki perusahaan
adalah relasi perusahaan yang cukup luas, hal ini tentunya menjadi kekuatan. Karena biasanya yang menjadi pelanggan adalah orang-orang yang memang
dikenal serta ini dapat menjadi alat promosi dari mulut ke mulut. Relasi yang luas tidak hanya kepada pelanggan tetapi juga kepada pemasok bahan baku, sehingga
memudahkan perusahaan dalam mencari pasokan bahan baku. Bahan baku lokal merupakan kekuatan perusahaan dengan skor sebesar 0,382 dan bobot sebesar
0,106. Rating yang diberikan pun cukup tinggi yaitu sebesar 3,600 menunjukkan bahwa kekuatan ini dimiliki perusahaan secara kuat. Bahan baku lokal menjadi
kekuatan karena pihak perusahaan tidak akan disulitkan untuk mencari bahan baku sampai keluar pulau, serta bahan baku ini juga merupakan bahan baku yang
diminati oleh pelanggan. Bahan baku lokal juga memiliki nilai bobot terbesar ketiga pada faktor kekuatan, hal ini menunjukkan bahwa bahan baku lokal
merupakan faktor yang penting di dalam industri mebel. Memiliki banyak tenaga ahli, modal kuat, dan mesin lengkap juga memiliki skor sebesar 0,349, 0,295 dan
0,286. Memiliki tenaga ahli merupakan salah satu kekuatan bagi perusahaan, karena tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan merupakan lulusan STM
jurusan bangunan serta memiliki pengalaman kerja yang cukup lama. Hal ini tentunya dapat memudahkan perusahaan dalam palaksanaan tekniks kegiatann
perusahaan. Faktor kelemahan utama yang dimiliki oleh perusahaan adalah tidak
adanya bagian pemasaran, hal ini ditunjukkan dengan skor yang kecil yaitu sebesar 0,084. Hal ini dianggap perusahaan sebagai kelemahan utama karena
pihak perusahaan memang tidak memiliki bagian yang dikhususkan untuk menangani bidang ini. Dan skor 1,000 yang diberikan oleh pihak perusahaan
menunjukkan bahwa fakor ini merupakan kelemahan utama yang dimiliki oleh perushaaan. Berdasarkan nilai bobot yang diperoleh ketiadaan bagian pemasaran
merupakan faktor kelemahan yang memiliki bobot paling kecil, sehingga
86 perusahaan tidak terlalu memperhatikan fakor ini. Dengan adanya kebijakan
pemerintah tentang perdagangan bebas, seharusnya perusahaan dapat lebih memperhatikan faktor ini. Karena persaingan tidak hanya dengan produk lokal
tetapi akan bersaing dengan produk dari luar, sehingga dengan adanya bagian pemasaran pihak perusahaan dapat bersaing di dalam memasarkan produk
perusahaan. Faktor berikutnya yang menjadi kelemahan perusahaan adalah organisasi
perusahaan yang kurang baik dengan skor sebesar 0,127 dan rating sebesar 1,400. Walaupun dari rating hampir dua tetapi tetap dimasukan sebagai kelemahan.
Berdasarkan pengamatan di lapang, sebenarnya perusahaan sudah memiliki struktur organisasi tetapi masih belum cukup untuk menangani perusahaan. Salah
satunya dapat dilihat dari wakil direktur yang juga merangkap kepala produksi, mengantar barang dan mengurus persediaan bahan baku. Hal inilah yang dianggap
perusahaan sebagai suatu kelemahan, karena banyak pekerjaan yang hanya diurusi oleh satu orang saja. Sehingga pekerjaan dari masing-masing staf perusahaan
tidak dapat dilakukan secara maksimal. Faktor kelemahan berikutnya yang dianggap utama dimiliki oleh
perusahaan adalah manajemen persediaan yang kurang baik dengan skor sebesar 0,189 dan rating 1,600. Faktor ini dianggap perusahaan sebagai kelemahan karena
tanpa adanya persediaan yang baik dapat menyebabkan terhambatnya pekerjaan. Kadang kala pihak perusahaan tidak memiliki bahan baku untuk membuat bahan
yang diperlukan untuk membuat mebel, sehingga pihak perusahaan harus menghubungi pemasok ataupun toko untuk memperolehnya. Hal ini tentunya
menambah waktu serta biaya lagi dalam membuat produk mebel tersebut. Padahal pihak perusahaan memiliki gudang sebanyak lima buah, dan seharusnya ini cukup
untuk menampung kayu yang diperlukan. Selain itu pihak toko yang memasok bahan baku penunjang pun memperbolehkan mengambil sebanyak yang
diperlukan. Hal ini terjadi karena pihak perusahaan belum dapat memperkirakan berapa kebutuhan yang diperlukan perbulannya baik untuk bahan baku utama
ataupun penunjang. Manajemen persediaan tentunya sangat penting, mengingat bahan baku yang mulai sulit untuk didapat serta harganya yang terus merangkak
naik. Apabila tidak dipersiapkan maka akan dapat mengganggu proses produksi
87 dan akhirnya mengecewakan pelanggan. Di dalam industri pun bobot untuk
kelemahan ini yang tertinggi diantara yang lain yaitu sebesar 0,118, sehingga manajemen persediaan dianggap penting di dalam suatu perusahaan. Hal ini
dianggap penting untuk mengatasi kelangkaan bahan baku serta harga bahan baku yang semakin mahal. Dengan adanya manajemen persedian yang baik, tentunya
kelangkaan bahan baku dapat sedikit teratasi. Faktor kelemahan yang dapat diatasi perusahaan dengan cukup baik adalah
biaya operasional yang tinggi yaitu dengan skor sebesar 0,208. Harga jual yang cukup mahal memang diakibatkan karena biaya operasional perusahaan yang
cukup besar, misalnya untuk membayar jaga malam dan membersihkan lokasi kerja. Apabila pesanan hanya sedikit tentunya harga yang diberikan relatif lebih
mahal, apabila cukup banyak maka harga yang diberikan akan lebih murah. Hal ini karena adanya alat-alat yang lengkap yang dimiliki perusahaan, sehingga akan
lebih efisien apabila dilakukan dengan banyak pekerjaan sekaligus. Salah satu cara untuk mengefisienkannya adalah dengan ikut kegiatan proyek, misalnya
menyediakan perlengkapan ruangan kelas. Hal inilah yang dilakukan perusahaan untuk menutupi kelemahannya ini.
Berdasarkan analisis faktor internal, diketahui bahwa kekuatan yang dimiliki oleh CV Duta Teknik lebih dominan mempengaruhi strategi
pengembangan usaha dibandingkan kelemahan yang dimiliki. Masing-masing skor untuk kelemahan dan kekuatan adalah sebesar 0,608 dan 2,248. Hal ini
menunjukkan bahwa kekuatan perusahaan lebih dominan dibandingkan kemampuan perusahaan di dalam menangani kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan. Total nilai IFE adalah sebesar 2,856 artinya perusahaan di dalam menjawab kekuatan ataupun kelemahan yang terdapat di dalam perusahaan sudah
di atas rata-rata.
6.3. Analisis Matrik Internal-Ekstenal