Kerangka Pemikiran Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Kerangka analisis penelitian ini diawali dengan pemikiran atas sedikitnya hasil invensiinovasi teknologi unggulan Badan Litbangtan yang telah dikomersialkan. Permasalahan tersebut kemudian ditentukan sebagai topik penelitian dan kemudian dilakukan observasi dan studi kepustakaan awal sehingga dapat diperoleh perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian. Dari hasil studi pustaka terhadap hasil invensi Badan Litbangtan yang telah dipublikasikan melalui buku 50, 100 dan 200 Inovasi Teknologi Badan Litbang Pertanian yang telah didata sampai dengan tahun 2010, diketahui bahwa terdapat 13 tiga belas perusahaan lisensor, dan 5 lima diantaranya menjadi lisensor untuk varietas jagung hibrida Tabel 7. Dalam prosesnya hingga saat ini hanya ada 3 tiga perusahaan lisensor yang masih melanjutkan kerjasama tersebut. Tabel 7. Daftar Nama Perjanjian Lisensi dan Nama Lisensor No Nama Perjanjian Lisensi Nama Lisensor 1. Jagung Hibrida Varietas Bima 2 Bantimurung PT. Saprotan Nusantara Agro Utama 2. Jagung Hibrida Varietas Bima 3 Bantimurung PT. Redy Mulia Abadi 3. Jagung Hibrida Varietas Bima 4 PT. Bintang Timur Pasifik 4. Jagung Hibrida Varietas Bima 5 PT. Sumber Alam Sutera 5. Jagung Hibrida Varietas Bima 6 PT. Makmur Sejahtera Utama Keterangan : Membatalkan kerjasama lisensinya. Kerangka alur pemikiran penelitian Gambar 12 meliputi: 1. Studi literatur: dilakukan untuk mencari bahan-bahan referensi berupa buku- buku, jurnal-jurnal, tesis dan disertasi. 2. Studi awal analisis masalah, analisis kebutuhan dan analisis keputusan mengenai strategi komersialisasi. 3. Wawancara dan diskusi serta pengisian kuesioner mengenai strategi komersialisasi hasil invensi dengan narasumber yang mengetahui permasalahan dan pihak yang sudah berpengalaman dalam strategi komersialisasi hasil invensi. 4. Analisis dan pengolahan data termasuk penyusunan matriks. Gambar 12. Kerangka alur pemikiran penelitian 1 Berdasarkan kerangka alur penelitian Gambar 12 dengan mengumpulkan permasalahan yang ditemui dalam upaya komersialisasi produk hasil invensi, khususnya pada jagung hibrida diperoleh 3 tiga faktor utama strategi komersialisasi jagung hibrida Gambar 13, yaitu : 1 Diadaptasi dari penelitian Strategi Komersialisasi Produk Hasil Inovasi Badan Litbang Pertanian melalui Optimalisasi Model Kerjasama yang dibiayai KKP3T TA. 2011. Data PrimerSekunder Matriks Analisis Hasil Penelitian Jagung Hibrida hasil invensi yang telah komersial Model Kerjasama Lisensi pada Jagung Hibrida Hasil Invensi Faktor Eksternal EFE Faktor Internal IFE Kebijakan Komersialisasi Pemberian Lisensi Bakuan Komersialisasi Jagung Hibrida Hasil Invensi Rancangan Komersialisasi Jagung Hibrida Hasil Invensi INPUT KEPUTUSAN OUTCOME Penulusuran Jagung Hibrida Hasil Invensi TAHAPAN PENELITIAN PENULISAN HASIL PENELITIAN QSPM PENCOCOKAN AHP EFE IFE SWOT OUTPUT Needs Assessment 1. Sumber daya manusia SDM, dimana indikatornya yaitu kesiapan dalam menunjang proses alih teknologi baik pada pelaksana proses alih teknologi, pemanfaat alih teknologi manajer investor selaku pelisensor, inventorpeneliti dan pengguna alih teknologi petanimasyarakat secara luas. 2. Sarana, dimana indikatornya yaitu sistem komersialisasi termasuk didalamnya kesiapan dana dan bahan komersialisasi, yaitu : kebijakan alih teknologi termasuk didalamnya kesiapan organisasi dan pedoman valuasi invensi atau pricing technology, tata cara royalti termasuk pemanfaatannya bagi lembaga pelaksana litbang maupun inventor. 3. Hasil invensi, dimana indikatornya kesiapan hasil invensi termasuk didalamnya adanya risiko kegagalan pada hasil invensi. Gambar 13. Skema permasalahan dan strategi komersialisasipemasaran produk hasil invensi Balai PATP, 2010 Selain itu untuk mencapai fokus strategi komersialisasi jagung hibrida hasil invensi yang berbasis kerjasama maka ketiga faktor yang perlu ditingkatkan, yaitu SDM, sarana komersialisasi dan ketersediaan hasil invensiinovasi. Ketiga faktor tersebut sangat ditentukan oleh peran aktor pengambil kebijakan, pelaksana alih teknologi, manajer investor dan inventor. Melalui ketiga aktor tersebut tujuan dalam mengembangkan komersialisasi jagung hibrida hasil invensi dapat dicapai Strategi Komersialisasi Produk Hasil Inovasi SDM PenelitiInventor Pelaksana Alih Teknologi Pemanfaat Alih Teknologi Sarana Sistem Komersialisasi Kebijakan Organisasi Panduan Tata cara royalti Hasil InvensiInovasi Kesiapan Produk Invensi Risiko Produk dengan meningkatnya jumlah jagung hibrida hasil invensi yang dilisensi dan meningkatnya kinerja inventor jagung hibrida.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian