baru dapat mencapai masyarakat luas apabila benih jagungnya sudah berkembang dan berkualitas baik, sehingga potensi pasarnya makin luas.
c. Faktor Pasar Pasar benih jagung sampai saat ini masih didominasi oleh benih jagung
komposit yang masih memiliki produktivitas yang rendah dan benih jagung import. Oleh karenanya, dengan adanya benih jagung hibrida hasil invensi
yang merupakan benih jagung lokal, maka akan memperkaya benih jagung yang ada di Indonesia.
d. Faktor Peningkatan SaranaPrasarana Peningkatan sarana yang menunjang bagi pelaksanaan komersialisasi hasil
invensi yaitu dengan dilengkapinya aturan, pedoman serta petunjuk teknis yang mempermudah pelaksanaan alih teknologi.
e. Faktor Ketersediaan Hasil Invensi Faktor ini mendukung upaya komersialisasi oleh karena semakin banyak hasil
invensi yang tersedia maka proses komersialisasi diharapkan semakin bergerak lebih cepat dan terdapat banyak pilihan bagi investor untuk memilih varietas
yang mana yang ingin dikomersialisasikan.
4.5.2. Aktor Yang Berpengaruh pada Strategi Komersialisasi Jagung Hibrida
Hasil Invensi
Aktor yang menentukan pada komersialisasi hasil invensi jagung hibrida, yaitu:
a. Pelaksana Alih Teknologi Pelaksana alih teknologi adalah petugas yang mempunyai tugas sebagai
perantara pelaksanaan alih teknologi. Pelaksana alih teknologi bekerja pada BPATP. Balai ini bekerja untuk seluruh Balai Penelitian yang berada didalam
koordinasi Badan Litbangtan untuk mengelola upaya alih teknologi dari hasil- hasil invensi yang ada di Badan Litbangtan.
b. Manajer RD MitraInvestor Manajer RD mitrainvestor merupakan perantara bagi investor didalam upaya
kerjasama lisensi. Manajer RD yang mengamati betul hasil invensi yang
mana yang memiliki keunggulan dan kemudian menjadi penghubung bagi operasionalisasi kerjasama lisensi.
c. Pengambil Kebijakan Kerjasama Dalam hal ini adalah pimpinan pengambil keputusan akan kerjasama lisensi
yang diajukan oleh pihak mitrainvestor baik direktur mitrainvestor maupun kepala unit kerjabalai yang bersangkutan.
d. PenelitiInventor Peneliti adalah aktor utama pada strategi komersialisasi hasil invensi.
Penelitiinventor yang memiliki kriteria penjual yang baik mampu mengkomunikasikan hasil-hasil invensinya sehingga hasil invensinya dapat
dikomersialkan.
4.5.3. Tujuan Strategi Komersialisasi Jagung Hibrida Hasil Invensi
Tujuan melaksanakan komersialisasi selain untuk menunaikan kewajiban alih teknologi kepada masyarakat juga dilakukan secara khusus, antara lain guna :
a. Meningkatkan Hasil Invensi yang Dilisensikan Tujuan ini merupakan salah satu tujuan yang menunjang upaya kerjasama
lisensi, sebelum nantinya dilakukan produksi secara massal. Pemberian lisensi dengan sebagian hak dari inventor kepada mitrainvestor secara eksklusif
menurut waktu tertentu 5-10 tahun maka diharapkan terjadi proses transformasi hasil invensi menuju tahap pemasalan hasil invensi, khususnya
jagung hibrida hasil invensi. b. Meningkatkan Hasil Invensi yang Diadopsi
Tujuan ini merupakan tujuan tahap kelanjutan setelah dicapai tujuan a. Sebagai lembaga penelitian pemerintah, maka lembaga litbang tidak memiliki
jaminan akan teradopsinya hasil-hasil invensi yang dihasilkan kecuali melalui upaya-upaya khusus. Oleh karenanya, inovasi teknologi atau hasil invensi
dapat mencapai tahapan adopsi tentunya lebih diarahkan pada public domain dan tidak untuk dikomersialkan.
c. Meningkatkan Kinerja PenelitiInventor Tujuan ini merupakan tujuan menyeluruh yang tentunya secara ideal mampu
memberikan kontribusi positif pada pada tercapainya tujuan a dan b.
4.5.4. Alternatif Strategi Komersialisasi Jagung Hibrida Hasil Invensi