dengan investor diharapkan akan memudahkan inventor guna pengembangan lebih lanjut dari hasil invensi yang dihasilkannya.
Kerjasama lisensi adalah ijin penggunaanpemanfaatan hasil invensi dalam jangka waktu dan syarat tertentu, yang diberikan pemilik invensi kepada
pengguna berdasarkan perjanjian antar kedua belah pihak Badan Litbangtan 2011. Mekanisme kerjasama lisensi ini dapat juga dilaksanakan dalam rangka
alih teknologi. Melalui kerjasama lisensi maka upaya komersialisasi tetap dapat dilaksanakan terutama oleh lembaga penelitian pemerintah, artinya Badan
Litbangtan tetap dapat melaksanakan kewajibannya untuk melaksanakan alih teknologi. Kerjasama lisensi juga memberikan kesempatan pada pelaksanaan
adopsi inovasi.
4.8. Kebijakan Komersialisasi Hasil Invensi Jagung Hibrida
Kebijakan untuk pengembangan komersialisasi sebuah invensi harus diikuti dengan
kebijakan untuk
meningkatkan kemampuan
SDM, terutama
penelitiinventor. Penelitiinventor
merupakan roda
penggerak upaya
komersialisasi, terutama dalam menunjang ketersediaan hasil invensi yang akan dikomersialisasikan dan upaya alih teknologi hasil invensi yang menjadi
kewajiban Badan Litbangtan sebagai lembaga penelitian pemerintah. Dukungan pengambil kebijakan juga perlu diberikan dalam upaya memberikan dukungan
bagi terbukanya peluang kerjasama sehingga menciptakan potensi pasar dan pasar bagi hasil invensi yang akan dikomersialisasikan.
Keputusan dalam melaksanakan komersialisasi berkaitan dengan keputusan untuk menyebarkan sebuah invensiinovasi ke masyarakat. Oleh karenanya
hubungan organisasional dengan lembaga lain yang terlibat dalam adopsi seperti lembaga pengkajian teknologi, lembaga penyuluhan dan lembaga lainnya untuk
merekomendasikan hasil-hasil invensiinovasi yang perlu dikembangkan perlu terus dilakukan oleh pengambil kebijakan Taufik, 2008.
Widyaningrum 1999 menyebutkan dalam rumusan hasil penelitiannya bahwa prioritas utama dalam menunjang keberhasilan komersialisasi teknologi di
Institut Tekonologi Bandung ITB perlu dilakukan dengan menggunakan jaringan kerjasama antara ITB-pelaku pasar-industri sponsor dan pemerintah.
Demikian pula halnya dengan hasil kajian Amrantasi 2008, bahwa hasil riset dan
pengembangan ilmu pengetahuan hanya akan menjadi sebuah studi dan kajian tertulis jika tidak ada suatu proses produksi. Proses produksi hasil pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut tidak dapat dilakukan oleh akademiki atau ilmuwan sebagai peneliti atau oleh pemerintah sebagai regulator. Hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut harus melibatkan swasta dalam hal ini industri dalam proses produksinya dalam suatu kemitraan pola ABG
Academic, Business dan Government.
Gambar 23. Bakuan komersialisasi hasil invensi
4.9. Bakuan Komersialisasi Hasil Invensi