3.4.2. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan dalam kerjasama untuk upaya komersialisasi jagung hibrida hasil invensi. Pada
analisis ini digunakan skala Likert Tabel 9 untuk beberapa faktor yang menjadi indikator dalam kerjasama komersialisasi. Faktor-faktor tersebut yaitu 1
Penyediaan layanan kerjasama, termasuk fasilitasi lembaga berupa memorandum of understanding MOU, informasi hasil invensi, fasilitisasi temu bisnis,
termasuk analisis prospek bisnis hasil invensi; 2 Fasilitasi pendampingan, termasuk adanya layanan pendampingan technical service dari inventor,
keterbukaan hasil invensi, serta layanan lainnya; dan 3 Jaminan aturan kerjasama, termasuk tata cara pembagian royalti, layanan perencanaan bisnis,
rambu-rambu aturan kerjasama, dan adanya sanksi bila ada pelanggaran dari aturan kerjasama.
Tabel 9. Skor skala likert analisis kebutuhan
Kriteria Nilai
Tidak penting 1
Kurang penting 2
Penting 4
Sangat Penting 5
3.4.3. Analisis Keputusan
Dari hasil analisis masalah dan analisis kebutuhan kemudian dilakukan analisis keputusan terhadap strategi komersialisasi yang menjadi usulan apakah
tetap dilanjutkan atau tidak. Analisis keputusan tersebut dilakukan dengan menyusun matriks QSPM dan kemudian diuji dengan membandingkan nilai AS
Attractiveness Score dan TAS Total Attractiveness Score, nilai tertinggi menunjukkan peringkat pertama alternatif strategi yang terbaik. Nilai TAS
merupakan hasil perkalian bobot dengan masing-masing dengan nilai AS.
3.5. Konsep Operasional
Pemahaman mengenai obyek yang diteliti termasuk beberapa istilah perlu dijelaskan untuk menghindari adanya penafsiran yang berbeda terhadap masalah
yang sama dan menghindari adanya duplikasi maupun pengabaian dalam
pengumpulan data. Dengan demikian diharapkan ada persamaan pemahaman atas obyek yang diteliti. Berapa konsep operasional pada penelitian ini adalah :
1. Produk hasil inovasi PHI adalah hasil kegiatan penelitian yang berupa produk invensi seperti varietas, formula, proses, model, prototipe atau jasa.
2. PHI yang dilisensi adalah hasil kegiatan penelitian yang sudah dilisensikan. 3. PHI yang diadopsi adalah hasil kegiatan penelitian yang sudah dimanfaatkan
secara meluas di masyarakat adopsi. 4. Perjanjian
lisensi adalah
perjanjian pengalihan
pengelolaan dan
pendayagunaan invensi dari pemilik invensi kepada pengguna invensi melalui lisensi.
5. Lisensi adalah ijin penggunaanpemanfaatan hasil invensi dalam jangka waktu dan syarat tertentu yang diberikan pemilik invensi kepada pengguna
berdasarkan perjanjian antar kedua belah pihak. 6. Pelaksana Alih Teknologi adalah orang yang bekerja melaksanakan proses
alih teknologi dari hasil teknologi yang telah teridentifikasi nilai komersialnya.
7. Pengambil Kebijakan Kerjasama adalah pihak manajerial dalam organisasi yang berhak memutuskan terjalinnya kerjasama dalam penelitian ataupun
kerjasama dalam alih teknologi, yaitu direktur mitrainvestor atau kepala unit kerjakepala balai.
8. PenelitiInventor adalah orang yang bekerja sebagai peneliti dan menghasilkan invensi yang baru.
9. MitraInvestor adalah organisasiperusahaan yang bermitra bersama dengan inventor melalui unit kerjanya dalam melaksanakan alih teknologi secara
komersial. 10. Manajer RD MitraInvestor adalah pihak manajerial perusahaaninvestor
yang terlibat langsung pada kelanjutan kerjasama lisensi. 11. Business Plan Perencanaan Bisnis adalah perencanaan sisi bisnis atas hasil
invensi untuk pengembangan secara komersial demi mencapai keuntungan yang diharapkan.
12. Technical Service Pendampingan Teknis adalah layanan pendampingan asistensi bagi investor dari inventor sehingga invensi dapat optimal hasilnya.
13. Kurva daur hidup teknologi adalah skema penggambaran siklus hidup teknologi yang digambarkan sebagai kurva s.
14. Kebijakan alih teknologi adalah kebijakan alih teknologi dalam rangka pengalihan kemampuan memanfaatkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi antar lembaga, badan atau orang, baik yang berada dalam lingkungan dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri ke dalam
negeri atau sebaliknya. 15. Royalti adalah kompensasi bernilai ekonomis dalam rangka alih teknologi
yang diberikan oleh penerima alih teknologi kepada pemilik invensi. 16. Fleksibel adalah sifat mudah menyesuaikan dengan keadaan.
17. Kompatibel adalah sifat mudah dipakai sesuai dengan fungsinya. 18. Plagiasi adalah peniruan atas hasil invensi bisa yang sifatnya peniruan
sebagian atau bahkan pada keseluruhan bagian invensi. 19. BUSS Baru, Unik, Stabil dan Seragam adalah 4 empat kontribusi sifat
invensi yang harus ada sebelum sebuah invensi dikomersialisasikan dan layak dikatakan sebagai sebuah invensi.
20. Promosi adalah kegiatan pengenalan invensi baik itu hanya berupa seminar, ekspose, atau bahkan round table meeting dimana investor mencari
teknologiinvensi yang terbaru yang sesuai dengan kebutuhannya. 21. Pra Lisensi adalah masa pada saat status HKI belum definitif dimana mitra
melakukan kerjasama penelitian partisipatif sejak penelitian hulu proses perakitan teknologi atau pada penelitian hilir uji multilokasi, uji
efektifitasefikasi, uji pasar, dll dan kemudian berhak memperoleh prioritas sebagai pemegang pra lisensi atau lisensi.
22. Valuasi invensi adalah penetapan nilaipenentuan hargapenentuan nilai atas hasil invensi yang menunjukkan nilai atau harga suatu invensiteknologi
sebagai dasar untuk penetapan besarnya royalti baik yang dibayar di muka sekaligus atau secara regular perwaktu.
3.6. Pengolahan dan Analisis Data