Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian dilakukan identifikasi strategi pengembangan komersialisasi dalam bentuk pertanyaan : 1. Bagaimanakah proses komersialisasi jagung hibrida hasil invensi ? 2. Bagaimanakah strategi komersialisasi yang tepat bagi jagung hibrida hasil invensi ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan komersialisasi dalam memasarkan produk hasil invensi, khususnya jagung hibrida sehingga laku ‘dijual’ kepada investormitra swasta. Obyek penelitian adalah jagung hibrida varietas Bima 2 Bantimurung, jagung hibrida varietas Bima 3, jagung hibrida varietas Bima 4, jagung hibrida varietas Bima 5 dan jagung hibrida varietas Bima 6. Kelima varietas tersebut merupakan hasil invensi jagung hibrida yang telah dikerjasamakan kepada 5 lima mitrainvestor akan tetapi hanya 3 tiga mitrainvestor yang masih melanjutkan kerjasama lisensinya. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis strategi pengembangan komersialiasi jagung hibrida hasil invensi Badan Litbangtan. 2. Mengidentifikasi strategi komersialisasi jagung hibrida melalui pemberian hak kepada mitrainvestor sebagai lisensor yang merupakan salah satu mekanisme kerjasama alih teknologi demi memudahkan ’pemasaran’ hasil invensi Badan Litbangtan.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran dalam : 1. Ilmu manajemen strategik : dalam hal upaya mengkomersialisasi hasil invensi suatu penelitian, khususnya jagung hibrida, sehingga laku ‘dijual’ melalui kerjasama lisensi dan diminati investor oleh karena dapat memberikan kemudahan akses teknologi. 2. Badan Litbangtan : mampu memberikan arahan kebijakan mengenai strategi pengembangan komersialisasi yang sesuai dengan karakteristik hasil invensinya, sehingga Badan Litbangtan mengetahui posisi tawar akan produk hasil invensinya. 3. Memberikan pengembangan wawasan keilmuan dalam hal strategi komersialisasi hasil invensi di bidang pertanian.

1.5. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Pengkajian strategi pengembangan komersialisasi jagung hibrida hasil invensi varietas Bima ini, mencakup beberapa indikator dalam kerjasamakontrak lisensi baik dari sisi inventorpeneliti, sisi mitrainvestor dan lembaga litbang, profil investor sebagai pelisensor, profil inventor sebagai pelisensilicensee dan bagaimana Badan Litbangtan mempromosikannya dalam rangka alih teknologi kepada mitrainvestor. Asumsi yang dapat dibangun bahwa ketika suatu hasil invensi Badan Litbangtan, dapat dimanfaatkan oleh mitrainvestor untuk dikomersialkan melalui perbanyakan produk secara massal, maka nilai komersial hasil invensi tersebut tinggi. Fokus yang ingin diketahui yaitu mekanisme kerjasama lisensi alih teknologi yang optimal sehingga dapat memberikan manfaatkeuntungan bagi mitrainvestor, inventor dan lembaga penelitian. Seperti halnya Wheelen dan Hunger 2004 melihat bahwa investor mengadopsi inovasi melalui strategi kerjasama oleh karena terkait dengan beberapa akses kemudahan pada : 1 sumber teknologi; 2 pasar; 3 risiko keuangan; 4 risiko politis; dan 5 daya saing pada produk. Rogers 2003 yang diadaptasi oleh Indraningsih 2010 dan Kuswarno 2006 menuliskan bahwa pengguna mengadopsi inovasi dengan persyaratan bahwa karakter inovasi yang dapat diadopsi harus memiliki 1 keuntungan relatif; 2 kesesuaian; 3 sedikit kerumitan; 4 dapat diujicoba; dan 5 dapat diamati. Sedangkan Osman 2004 mempersyaratkan adanya komponen proses kerjasama dan manajemen untuk terjadinya adopsi inovasi dan Yuswanto 2008 cenderung menilai bahwa inventor memerlukan beberapa hal dalam bekerjasama seperti : 1 membagi risiko penemuan; 2 membagi informasi; 3 menentukan jangka waktu kerjasama; dan 4 menilai hasil invensinya secara ekonomis. 9

II. TINJAUAN PUSTAKA