2.5. Komersialisasi, KerjasamaKemitraan Iptek dan Aliansi Strategik
Kegiatan komersialisasi dalam kerangka kerja alih teknologi Gambar 5 merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh industri guna memperoleh manfaat
finansial. Komersialisasi yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mentranformasikan pengetahuan dan teknologi menjadi produk
baru, proses atau pelayanan, dalam kaitannya dengan peluang pemasaran. Dan proses komersialisasi ini membutuhkan peneliti dan manajer, dan lain-lain yang
kritis terhadap proses komersialisasi sehingga menjadi nilai budaya dalam berinovasi dan berwirausaha Rosa dan Antoine, 2007. Waluyo 2006
mendefinisikan komersialisasi sebagai suatu usaha meningkatkan nilai tawar teknologi yang dilakukan secara bertahap, yaitu dengan membentuk hubungan
atau kemitraan dengan perseorangan atau lembaga-lembaga yang berkaitan dengan pengembangan teknologi. Hubungan kemitraan ini kemudian menjadi
suatu model yang menjadi acuan dalam percepatan komersialisasi hasil-hasil riset. Kemitraan merupakan suatu kesepakatan hubungan antara dua atau lebih
pihak untuk mencapai tujuan bersama tertentu. Istilah kemitraan iptek umumnya digunakan untuk menunjukkan suatu kesepakatan hubungan antara dua
atau lebih pihak, untuk mencapai tujuan bersama tertentu dalam bidang iptek. Kesepakatan yang terjadi bisa mengikat secara hukum atau juga bersifat lebih
longgar. Para pihak yang terlibat dalam kemitraan iptek bisa merupakan pengembangpenyedia iptek atau penyedia dan pengguna iptek. Sementara
lingkup kemitraan iptek bisa dalam pengembanganinovasi, alihtransfer, pemanfaatan, difusi, danatau penguasaan iptek. Beberapa literatur menggunakan
kata ”kemitraan” partnership untuk hubungankonteks bisnis. Walaupun begitu, istilah ”kemitraan” pada dasarnya memiliki pengertian yang luas. Hubungan
kemitraan antara dua pihak atau lebih dapat berupa hubungan dalam tingkatan yang dinilai lebih ”longgar” seperti ”koordinasi” coordination hingga tingkatan
yang ”lebih mengikat” seperti ”kerjasama” cooperation dan ”kolaborasi” collaboration Taufik, 2008.
Aliansi strategik pada dasarnya merupakan kemitraan, atau sering juga disebut kolaborasi antara dua atau lebih pihak dalam bidang-bidang spesifik yang
dinilai strategik. Bidang tersebut dapat bersifat murni bisnis atau terkait dengan
16
Kepemilikan t inggi Royalt i = 0
Perlindungan Hukum t inggi Pengakuan t inggi
Percepat an Alt ek t inggi
Lisensi Indust ri
Inovasi
M anfaat Sosial CSR
UKM
Kerjasama
Cost of Recovery Royalt y = 0
Kepast ian Hukum t inggi Produksi M assal t inggi
Daya Saing Indust ri t inggi Invest asi Rendah
M uat an Teknologi rendah Presisi M ut u rendah
Keseragaman rendah Nilai Komersial rendah
Komersial
Non Kom ersial
Pelepasan
Kebaruan Novelt y M anfaat Usefulness
Dit erima di Indust ri Applicable t o Indust ry
BUSS Baru, Unik, Seragam, St abil
Sert ifikat Int angible
Asset s
HKI PVT Invensi
Tangible Asset s
Riset
RPTP Insent if
Angka Kredit Paper, Seminar, Jurnal
Invest asi t inggi M uat an Teknologi t inggi
Presisi M ut u t inggi Ket idakseragaman rendah
Nilai Komersial t inggi
Tanda Daft ar
Alih Teknologi
Aset negara Anggaran
Tem u Bisnis Ekspose
M edia M asa
Pengem bangan
Penelit ian
Innovat ion is not innovat ion unt il someone ut ilized it and makes money on it s idea and creat ivit y
M anfaat Finansial
Gambar 5. Kerangka kerja alih teknologi Badan Litbangtan, 2010
litbangyasa iptek. Ada beberapa pengertian tentang aliansi strategis yang ditemukan dalam berbagai literatur. Teece 1992 diantaranya mendefinisikan
aliansi strategik sebagai suatu rantai perjanjian antara dua atau lebih mitra dalam berbagi komitmen untuk mencapai tujuan dengan menggabungkan sumber daya
dan mengkoordinasikan kegiatan secara bersama. Dalam konsep aliansi strategis, terdapat 2 dua tipe aliansi strategik, yaitu
1 Alih teknologi yang dilakukan dengan perjanjian pengalihan lisensi dari satu institusi ke institusi lainnya; dan 2 Pengembangan teknologi dalam rangka
pengembangan fasilitas litbang bersama dan pengembangan aktifitas lanjutan untuk pengembangan pada produk, produksi, distribusi dan penjualan. Dari
perspektif legal,
dalam pengembangan
kemitraan iptek
yang saling
menguntungkan perlu diketahui pola aliansi strategis, terutama menyangkut 1 sifat hubungan yang terjadi dan dikehendaki bersama; 2 batasan hubungan
antarpihak; dan 3 hak berpartisipasi setiap pihak DRN, 2010.
2.6. Kerjasama Lisensi dan Alih Teknologi