Penentuan Prioritas Konsistensi Logis

keputusan. Pencocokan yang cermat antara kekuatan dan kelemahan merupakan inti dari formulasi strategi yang tepat. Pencocokan dilakukan dengan membentuk matriks SWOT yang akan membantu dalam pengembangan 4 empat tipe strategi Tabel 5, yaitu SO kekuatan-peluang atau strengths-opportunities, WO kelemahan-peluang atau weaknesess-opportunities, ST strengths-threats atau kekuatan-ancaman dan WT weaknesess-threats atau kelemahan-ancaman David, 2009. Tabel 5. Contoh Matriks SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan S 1. Faktor 1 2. Faktor 2 Kelemahan W 1. Faktor 1 2. Faktor 2 Peluang O 1. Faktor 1 2. Faktor 2 Strategi S-O Strategi Intensif Agresif Strategi W-O Strategi Turn Arround Ancaman T 1. Faktor 1 2. Faktor 2 Strategi S-T Strategi Diversifikasi Strategi W-T Strategi Defensif Konsolidasi Sumber: David 2009.

2.13. Proses Hirarki Analisis

Pengambilan keputusan dalam metodologi AHP didasarkan pada 3 tiga prinsip pokok, yaitu penyusunan hirarki, penentuan prioritas dan konsistensi logis. 2.13.1. Penyusunan Hirarki Penyusunan hirarki permasalahan merupakan langkah untuk mendefinisikan masalah yang kompleks ke dalam sub sistem, elemen, sub elemen dan seterusnya sehingga menjadi lebih jelas dan rinci. Hirarki keputusan disusun berdasarkan pandangan pihak-pihak yang memiliki keahlian expertise dan pengetahuan di bidang bersangkutan.

2.13.2. Penentuan Prioritas

Prioritas dari elemen-elemen kriteria dapat dipandang sebagai bobot atau kontribusi elemen tersebut terhadap tujuan pengambilan keputusan. Prioritas ini ditentukan berdasarkan pandangan para pakar dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap keputusan tersebut, baik secara langsung diskusi, wawancara maupun tidak langsung kuesioner.

2.13.3. Konsistensi Logis

Konsistensi jawaban responden dalam menentukan prioritas elemen merupakan prinsip pokok yang menentukan validitas data dan hasil pengambilan keputusan. Hasil penilaian yang dapat diterima adalah yang mempunyai rasio konsistensi lebih kecil atau sama dengan 10. Jika lebih besar dari itu berarti penilaian yang telah dilakukan ada yang random dengan demikian perlu diperbaiki. Saaty 1993 mengemukakan bahwa keuntungan menggunakan metode AHP, yaitu: a. Memberi suatu model yang luwes terhadap segala permasalahan. b. Mensintesis suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda. c. Mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan pemilihan alternatif terbaik. d. Menuntun ke arah suatu taksiran menyeluruh terhadap kebaikan setiap alternatif. e. Melacak konsistensi logis dari berbagai pertimbangan yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas. f. Dapat menangani saling ketergantungan antar faktor dalam suatu sistem. g. Memadukan rancangan deduktif dan rancangan sistem berdasarkan sistem dalam masalah yang kompleks. Kelemahan penggunaan metode ini adalah: a. Jika RI random index lebih besar dari 0,1, maka mutu informasi harus diperbaiki dengan revisi penggunaan pertanyaan maupun melakukan pengisian ulang kuesioner; b. Responden adalah orang-orang yang mengetahui, menguasai dan mempengaruhi pengambilan kebijakan atau mengetahui informasi yang dibutuhkan. Menurut Saaty 1993 AHP dapat digunakan untuk persoalan keputusan seperti a Menetapkan prioritas; b Menghasilkan seperangkat alternatif; c Memilih alternatif kebijakan yang terbaik; d Menetapkan berbagai persyaratan; e Mengalokasikan sumber daya; dan g Memecahkan konflik.

2.14. Tinjauan Hasil-Hasil Penelitian