• Formasi Muaraenim Tmpm. Formasi geologi ini tersusun dari
batulempung, batulempung pasiran dan batu lanau tufaan dengan sisipan batulempung hitam dan batupasir-batu-lanau tufan.
• Endapan Rawa Qs merupakan formasi geologi yang tersusun dari
lumpur, lanau, dan pasir.
• Pasir Kuarsa Qak. Formasi ini tersusun dari pasir kuarsa berbutir halus
sampai sedang, terpilah baik, dan berwarna putih.
Tabel 9. Formasi Geologi di Lokasi Penelitian No
Formasi Geologi Lokasi Penelitian
ha
1. Endapan Rawa Qs
19.409,85 93,67
2. Formasi Muaraenim Tmpm
301,36 1,45
3. Pasir Kuarsa Qak
1.010,76 4,88
Jumlah 20.721,97 100,00
Gambar 9. Sebaran Formasi Geologi di Lokasi Penelitian
4.3.3 Sistem Lahan
Sistem lahan yang terdapat di lokasi penelitian meliputi 3 tiga sistem lahan, yaitu Kajapah, Klaru, dan Muara Beliti. Sistem lahan yang paling luas
adalah Klaru KLR yaitu seluas 11.449,03 hektar atau 55,25 dari luas lokasi penelitian, dan tersebar di bagian barat lokasi penelitian. Deskripsi sistem lahan di
lokasi penelitian disajikan pada Tabel 10 dan Gambar 10. Uraian sistem
lahannya disajikan pada paragraf berikut. Sistem lahan Kajapah adalah dataran lumpur pasang surut bawah bakau.
Areal sistem lahan ini meliputi 22,04 dari seluruh luas lokasi penelitian atau seluas 9.074,45 hektar. Distribusi sistem lahan ini tersebar di bagian Timur lokasi
penelitian. Sistem lahan Klaru KLR memiliki karakteristik berupa dataran banjir bergambut yang tergenang tetap sepanjang tahun. Distribusi sistem lahan ini
tersebar di bagian tengah, Utara dan Selatan lokasi penelitian. Sistem lahan Muara Beliti merupakan dataran-dataran sedimen berbatu tufa yang berombak sampai
bergelombang. Distribusi sistem lahan tersebar dari bagian tengah ke arah Barat lokasi penelitian.
Tabel 10. Sistem Lahan di Lokasi Penelitian No
Sistem Lahan Lokasi Penelitian
ha
1. Kajapah KJP
8.999,79 43,43
2. Klaru KLR
11.449,03 55,25
3. Muara Beliti MBI
273,15 1,32
Jumlah 20.721,97 100,00
4.3.3 Satuan Unit Lahan
Lokasi penelitian dilihat berdasarkan satuan unit lahan yang membentuknya didominasi oleh satuan unit lahan Alluvial. Satuan lahan ini
memiliki fisiografi berupa dataran, rawa, tanggul dan jalur meander sungai dan pelembahan. Satuan unit lahan ini memiliki areal yang luas, komposisinya terdiri
dari endapan halus dan memiliki kemiringan lereng 0-3 . Satuan unit lahan ini mencakup 15.191,79 hektar atau 73,32 dari luas lokasi penelitian. Luas satuan
unit lahan ini mencakup sebagian besar dari luas lahan lokasi perencanaan pengembangan kawasan transmigrasi. Deskripsi satuan unit lahan di lokasi
penelitian disajikan pada Tabel 11 dan Gambar 11, sedangkan masing-masing
satuan unit lahan diuraikan pada paragraf berikut.