Geologi Kondisi Geobiofisik Lokasi Penelitian

Berdasarkan sistem klasifikasi iklim Oldeman, lokasi penelitian ini termasuk tipe iklim C2 yaitu tipe iklim dengan bulan basah 5-6 bulan berturut- turut, dan bulan keringnya 2-3 bulan berturut-turut. Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidth-Ferguson, wilayah ini termasuk tipe iklim C, karena perbandingan antara bulan kering 60 mm dengan bulan basah 100 mm terdapat pada selang 33,3-60 .

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identifikasi Komoditas Unggulan Kawasan

5.1.1 Basis Aktifitas Komoditas di Kecamatan Rawa Pitu

Kecamatan Rawa Pitu mempunyai potensi sumber daya alam di sektor perkebunan, perikanan dan pertanian tanaman pangan, dukungan infrastruktur serta kewenangan dalam pengelolaan sumber daya alam. Potensi sumberdaya lahan yang ada belum dimanfaatkan secara optimal bagi pengembangan komoditas pertanian. Penentuan basis aktifitas dilakukan dengan menggunakan Analysis Location Quotient LQ dan Shift Share Analysis SSA. Analisis LQ dilakukan menggunakan data luas tanam 4 empat komoditas terpilih tahun 2009 dan nilai pendapatan dengan mengalikan jumlah produksi dan harga. Data luas tanam dan produksi diperoleh dari Rawa Pitu dalam angka tahun 2010 BPS yang menunjukkan data tahun 2009, sedangkan harga diperoleh dari hasil observasi lapang, dengan rincian harga masing-masing komoditas adalah sebagai berikut : padi Rp. 2.000,-kg, jagung Rp. 1.000,-kg, kelapa sawit Rp. 950,-kg, dan karet Rp. 8.000,-kg. Data produksi per kilogram yang diperoleh dari observasi lapang untuk padi dan jagung relatif bervariasi di masing-masing desa, berkisar antara 4.000-9.000 kg untuk padi dan 3.000-4.000 kg untuk jagung. Komoditas kelapa sawit dan karet relatif sama produksinya di semua desa, yaitu 1.250 kg untuk kelapa sawit dan 1.150 kg untuk karet. Hasil analisis Location Quotient LQ menunjukkan bahwa basis aktifitas tanaman semusim di wilayah ini adalah tanaman padi karena hampir di seluruh desa nilai LQ-nya 1 7 desa. Tanaman tahunannya adalah kelapa sawit dan karet karena nilai LQ 1 3 Desa. Perhitungan nilai LQ luas tanam dan nilai pendapatan menunjukkan hasil yang relatif sama, namun demikian apabila diperbandingkan terdapat perbedaan khususnya pada hasil LQ komoditas jagung dan karet. Pada hasil LQ luas tanam jagung dan karet, pada desa Panggung Mulya hasil perhitungan menunjukkan LQ 1. Nilai LQ 1, menunjukkan bahwa komoditas jagung dan karet memiliki keunggulan komparatif untuk dikembangkan di desa Panggung Mulya. Hasil analisis lebih rinci terhadap komoditas padi, jagung, kelapa sawit dan karet di masing-masing desa di Kecamatan Rawa Pitu disajikan pada Tabel 14. Tabel 14. Nilai Indeks LQ Berdasarkan Luas Tanam dan Produksi Nilai Pendapatan di Masing-masing Desa No Desa LQ Luas Tanam LQ Produksi Nilai Pendapatan Padi Jagung Sawit Karet Padi Jagung Sawit Karet 1 Sumber Agung 1,01 0,49 0,98 1,72 1,00 0,46 0,87 1,52 2 Batanghari 0,25 4,50 3,25 3,88 0,34 13,22 9,08 10,82 3 Panggung Mulyo 0,97 0,85 1,47 0,97 0,99 1,06 1,74 1,15 4 Andalas Cermin 1,03 1,18 0,74 0,56 1,01 1,06 0,84 0,64 5 Duta Yoso Mulyo 1,19 0,00 0,56 0,31 1,05 - 0,50 0,28 6 Gedung Jaya 1,26 0,00 0,03 0,04 1,06 - 0,03 0,03 7 Rawa Ragil 1,22 0,35 0,09 0,05 1,05 0,29 0,07 0,04 8 Bumi Sari 1,25 0,00 0,13 0,00 1,06 - 0,10 - 9 Mulyo Dadi 1,1 1,47 0,11 1,05 - 1,42 0,11 Sumber : Hasil Analisis, 2010 Selanjutnya hasil analisis shift share dilakukan berdasarkan data luas panen Kecamatan Rawa Pitu dan Kabupaten Tulang Bawang. Seharusnya data luas panen diperoleh data per desa, sehingga sama dengan hasil analisis yang lainnya. Namun demikian, karena keterbatasan data dengan dua titik tahun, maka dalam analisis data digunakan data per komoditas bukan per desa. Hasil analisis SSA selengkapnya disajikan pada Tabel 15. Tabel 15. Nilai Dekomposisi Pergeseran Pertumbuhan No Komoditas Komponen SSA Regional Share Proporsional Differensial 1 Padi -0,27 -0,26 1,640 1,11 2 Jagung -0,27 0,37 -0,097 0,00 3 Kelapa Sawit -0,27 0,28 -0,088 -0,08 4 Karet -0,27 0,26 0,003 -0,01 Sumber : Hasil Analisis, 2010 Berdasarkan analisis SSA, diperoleh hasil laju pertumbuhan luas panen di Kabupaten Tulang Bawang adalah sebesar -0,27. Selain itu, diketahui juga bahwa komoditas padi di Kecamatan Rawa Pitu mempunyai laju pertumbuhan luas panen lebih rendah dibandingkan dengan laju pertumbuhan total di Kabupaten Tulang Bawang. Laju pertumbuhan luas panen 0,26 lebih rendah dibandingkan dengan laju pertumbuhan di Kabupaten Tulang Bawang. Komoditas-komoditas seperti jagung, kelapa sawit, dan karet mempunyai laju pertumbuhan luas panen lebih besar dibandingkan dengan laju pertumbuhan total di Kabupaten Tulang Bawang.