3.3. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan antara lain : 1.
Peta Digital Rupabumi Indonesia, Bakosurtanal skala 1:50.000 dan skala 1:250.000.
2. Laporan dan peta–peta hasil penelitian dari lembaga atau dinas lain.
3. Data Citra Landsat TM 7+ Tahun 2009.
4. Kuisioner.
Peralatan yang digunakan terdiri dari : 1.
Perangkat keras Hardware : o
Bor Belgie, GPS, Munsell Soil Color Chart, Kompas o
Seperangkat komputer dan printer o
Kamera dan alat tulis 2.
Perangkat lunak Software : Arc GIS 9.3, Arc View 3.3, Microsoft Office
3.4. Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dibawah ini.
3.4.1. Penentuan Komoditas Unggulan
Uraian analisis-analisis yang digunakan dalam penentuan komoditas unggulan diuraikan sebagai berikut:
3.4.1.1. Analisis Penentuan Basis Aktifitas
Penentuan basis aktifitas desa dalam penelitian ini dianalisis dengan metode Location Quotient LQ dan Shift Share Analysis SSA.
Analisis LQ digunakan untuk mengetahui lokasi pemusatanbasis aktivitas Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah luas panen dan nilai
produksi produksi x harga. Asumsi yang digunakan dalam analisis ini adalah 1 kondisi geografis relatif seragam, 2 pola-pola aktivitas bersifat
seragam dan 3 setiap aktivitas menghasilkan produk yang sama. Nilai LQ diketahui dengan rumus sebagai berikut :
............................................. 1
Dimana : = nilai LQ untuk aktivitas ke-j di wilayah ke-i
= luas tanam hanilai pendapatan Rp untuk komoditas ke-j di desa ke-i
= luas tanam hanilai pendapatan total Rp pada desa ke-i = luas tanam hanilai pendapatan Rp komoditas ke-j pada total
wilayah = luas tanam hanilai pendapatan Rp seluruh komoditas di
wilayah studi i
= desa yang diteliti j =
komoditas Interpretasi hasil analisis adalah sebagai berikut :
¾ Jika nilai 1, komoditas ke-i memiliki keunggulan komparatif
untuk dikembangkan di suatu wilayah desa ¾ Jika nilai
1, komoditas ke-i tidak memiliki keunggulan komparatif
untuk dikembangkan di suatu wilayah desa Disamping LQ untuk penetapan komoditas unggulan juga digunakan
analisis shift share. Analisis shift share merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memahami pergeseran struktur aktifitas di suatu lokasi
tertentu dibandingkan dengan suatu referensi dengan cakupan wilayah lebih luas dalam dua titik waktu. Lokasi tersebut adalah Kecamatan Rawa
Pitu, dibandingkan dengan Kabupaten Tulang Bawang. Analisis shift share dapat digunakan untuk menetapkan targetsektor
dan menganalisis dampak ekonomi. Selain itu memungkinkan dapat digunakan untuk mengidentifikasi keunggulan daerahnya dan menganalisa
industrisektor yang menjadi dasar perekonomian daerah Blakely dan Bradshaw, 2002.
Berdasarkan hasil analisis shift share diperoleh gambaran kinerja
aktifitas di suatu wilayah. Menurut Blakely dan Bradshaw 2002
gambaran kinerja ini dapat dijelaskan menjadi 3 tiga komponen hasil analisis, yaitu: