Konsep Hirarki Wilayah TINJAUAN PUSTAKA

3. Komoditas unggulan spesifik : komoditas yang dihasilkan dari hasil inovasi dan kompetensi pengusaha. Produk yang dihasilkan memiliki keunggulan karena karakter spesifiknya. 4. Komoditas unggulan strategis : komoditas yang unggul karena memiliki peran penting dalam kegiatan sosial dan ekonomi. Hal terpenting bagi ukuran komoditas adalah memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif sehingga mampu bersaing di pasar dengan komoditas pesaingnya. Oleh karena itu, sangat perlu diketahui apakah komoditas yang ada saat ini memiliki salah satu atau keduanya dari kriteria tersebut. Keunggulan komparatif beberapa komoditas pertanian didefinisikan sebagai kemampuan sistem komoditas untuk memperoleh produksi secara optimal karena komoditas yang dibudidayakan memiliki kesesuaian lahan yang tinggi dibanding komoditas lain. Berbeda dari keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif didefinisikan sebagai kemampuan sistem agribisnis dalam menghasilkan keuntungan finansial pada produsen dan pelaku ekonomi lain yang terlibat secara riil. Analisis keunggulan kompetitif didasarkan pada sistem harga-harga pada pasar yang berlaku dihadapi. Hal ini berarti sistem pasar baik pasar input, pasar output maupun pasar komoditas telah dipengaruhi oleh intervensi kebijakan pemerintah. Teknik penilaian komoditas unggulan dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya adalah index komoditas unggulan, multi criteria analysis, Model Perbandingan Eksponensial MPE, dan analisis bertahap fisik dan non fisik.

2.7 Interaksi Spasial Wilayah

Aspek spasial adalah fenomena yang alami. Sangat wajar apabila perkembangan suatu wilayah lebih dipengaruhi oleh wilayah di sebelahnya atau lebih dekat dibandingkan wilayah lain yang lebih berjauhan akibat adanya interaksi sosial-ekonomi antar penduduk. Selain itu, interaksi spasial merupakan suatu mekanisme yang menggambarkan dinamika yang terjadi di suatu wilayah karena aktifitas yang dilakukan oleh sumberdaya manusia didalam atau diluar wilayah tersebut. Aktifitas-aktifitas yang dimaksud dapat berupa mobilitas kerja, migrasi, seminar atau kegiatan sejenis lainnya, pemanfaatan fasilitas pribadi atau pelayanan publik, arus informasi atau komunikasi lainnya dan bahkan tukar- menukar pengetahuan Rustiadi et al. 2009. Interaksi spasial dapat dibagi menjadi 2 dua, yaitu internal dan eksternal. Interaksi spasial internal wilayah berarti bahwa dinamika terjadi pada sub-sub wilayah desa dalam suatu wilayah tertentu kecamatan. Interaksi spasial eksternal wilayah adalah interaksi suatu wilayah dengan wilayah lain yang ditunjuk oleh aliran-aliran keluar masuk diantara wilayah tersebut.

2.8 Kelembagaan Masyarakat

Kelembagaan memiliki beberapa pengertian, diantaranya adalah kelembagaan sebagai satuan aturan main rule of the game dalam interaksi interpersonal dan kelembagaan sebagai suatu organisasi yang memiliki hierarki, sebagai aturan main maka kelembagaan akan mengatur berbagai aktifitas antar pihakindividu dalam satu sistem sosial baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Tata nilai norma yang ada dalam masyarakat, adat istiadat, dan peraturan- peraturan yang tertulis ataupun tidak tertulis merupakan bagian dari kelembagaan sebagai aturan main. Kelembagaan berasal dari kata dasar lembaga atau institusi, yang merupakan organisasi formal yang menghasilkan dan melindungi perubahan atau secara sosiologis, menunjuk pada pola-pola normatif yang merumuskan cara-cara bertindak atau hubungan-hubungan sosial yang wajar, sah atau yang diharapkan. Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari orang-orang dan hubungan terstruktur di antara mereka, yang diciptakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu Eaton, 1986. Organisasi dapat dinamakan institusi lembaga jika telah mengembangkan kemampuan untuk bertindak sebagai wakil masyarakat yang lebih luas dengan menyediakan fungsi-fungsi dan pelayanan-pelayanan berharga. Lebih dari itu, institusi merupakan model untuk menentukan pola-pola normatif dan nilai-nilai yang sah, melestarikan dan melindunginya bagi masyarakat yang lebih besar. Pengertian kelembagaan sebagai ekonomi, adalah kelembagaan sebagai organisasi yang menggambarkan aktivitas ekonomi, dimana mengkoordinasikannya bukan oleh sistem harga-harga tetapi oleh mekanisme kewenangan dan administrasi. Kelembagaan inilah yang akan mengkoordinasikan seluruh aktivitas yang terjadi dalam kehidupan sosial ekonomi maupun politik masyarakat Yasin, 2005. Sehubungan dengan alokasi sumberdaya, Anwar 1999 menyatakan bahwa penentuan pilihan kelembagaan institution yang tepat akan dapat mengukur penggunaan dan alokasi sumberdaya atau input kearah efisien yang tinggi, keadilan fairness ke arah pembagian yang lebih merata, aktifitas ekonomi dapat langgeng sustainable.

2.9 Struktur Keterkaitan Komoditas Unggulan, Rekomendasi

Penggunaan Lahan dan Kelembagaan dalam Pengembangan Wilayah Masalah pemilihan lahan yang tepat untuk budidaya agribisnis komoditas tertentu sudah lama dan telah menjadi isu empiris yang utama. Meskipun banyak peneliti, organisasi, lembaga dan pemerintah telah berusaha untuk menyediakan sebuah kerangka pemanfaatan lahan pertanian yang optimal, ditengarai bahwa banyak lahan pertanian yang digunakan di bawah kemampuan yang optimal Kalogirou S, 2001. Kondisi ini menyebabkan kerusakan lahan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sementara itu, dalam penelitian ini akan merekomendasikan suatu lahan yang berbasis desa dengan tujuan pemanfaatan lahan pertanian yang optimal. Rekomendasi penggunaan lahan merupakan upaya mencapai efisiensi ekonomi, sosial, ekologi dan lingkungan, yang seharusnya menjadi hasil akhir dari pemanfaatan sumber daya lahan. Evaluasi efisiensi penggunaan lahan secara umum sangat penting dalam revisi perencanaan dan peraturan penggunaan lahan. Evaluasi ini diharapkan dapat memberi pengaruh yang besar pada penggunaan lahan, pembangunan masyarakat, dan ekonomi secara berkelanjutan Chen SY et al. 2007. Pengembangan suatu kawasan bergantung pada kondisi sumberdaya alam masing-masing lokasi spesifik lokasi. Lokasi penelitian yang mencakup wilayah kecamatan tergolong pada wilayah perencanaan yang tidak terlalu luas. Namun demikian, kondisi sumber daya manusia, ekonomi, sosial dan kelembagaan di masing-masing desa memiliki kondisi yang berbeda-beda tingkat