perkembangannya. Oleh karena itu, memerlukan formulasi yang tepat untuk masing-masing desa dalam mengkombinasikan aspek-aspek tersebut.
Teridentifikasikannya komoditas unggulan di masing-masing desa dapat menjadi modal dasar dalam pengembangan kawasan. Masing-masing desa
memiliki komoditas unggulan tertentu. Selanjutnya adalah menghitung potensi lahan untuk pengembangan komoditas unggulan tersebut. Fokus prioritas
pembangunan kawasan melalui penguatan pertanian dapat diutamakan, sehingga lebih tepat sasaran. Teridentifikasinya kelembagaan dan model kelembagaan yang
diharapkan masyarakat dapat mendukung aktifitas-aktifitas pertanian yang ada di masing-masing desa, terutama dalam hal pengembangan komoditas unggulan.
Kelembagaan masyarakat ini diarahkan untuk mendukung pengembangan komoditas unggulan, sehingga selain dari fisik, aspek sosial ekonomi juga
diperhatikan agar sinergitas pengembangan dapat efektif dan efisien dan mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kesejahteraan masyarakat.
3. METODE PENELITIAN
3.1. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dapat dikelompokkan menjadi 2 dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan diantaranya sampel
tanah untuk kimia dan fisik, data kelembagaan, dan harga pasar. Sampel tanah di lokasi penelitian diambil melalui survei lapang, sedangkan data kelembagaan dan
harga pasar di gali dengan metode wawancara semi terstruktur, dengan kuisioner. Data sekunder diperoleh dari lembaga pemerintahan di lokasi studi kantor
kecamatan dan kelurahan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Pusat Statistik BPS, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda, Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura serta instansi-instansi lain yang berkompeten dengan data-data yang diperlukan. Data-data tersebut diantaranya
adalah peta administrasi, peta RTRW, peta jenis tanah, peta kelas lereng, data iklim peta curah hujan, data luas lahan dan produksi pertanian tanaman padi dan
lain sebagainya. Berdasarkan substansi tujuannya, matriks analisis penelitian
disajikan pada Tabel 2.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Kecamatan Rawa Pitu. Kecamatan ini merupakan salah satu dari 13 tiga belas kecamatan di Kabupaten Tulang
Bawang hasil pemekaran wilayah kabupaten pada tahun 2009, yaitu menjadi Kabupaten Tulang Bawang dan Kabupaten Mesuji. Kecamatan Rawa Pitu
berbatasan langsung dengan: ‐ Sebelah Utara
: Kecamatan Rawajitu Utara dan Penawar Tama ‐ Sebelah Selatan
: Kecamatan Gedung Meneng ‐ Sebelah Timur
: Kecamatan Rawajitu Selatan ‐ Sebelah Barat
: Kecamatan Penawar Tama dan Gedung Aji Desa-desa yang menjadi lokasi penelitian ini adalah: desa Batanghari,
Sumber Agung, Panggung Mulyo, Andalas Cermin, Duta Yoso, Gedung Jaya, Rawa Ragil, Mulyo Dadi, Bumi Sari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Tulang Bawang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan November 2010.
Tabel 1. Matriks Analisis Penelitian
No Substansi
Tujuan Jenis Data
Sumber Data Metode
Pengumpulan Data
Metode Analisis
1. Identifikasi
Komoditas Unggulan
Data Pertanian luas tanam, produksi, harga jual,
Peternakan jumlah dan asumsi harga
BPS BPSBAPPEDA
Kab Tulang Bawang
Analisis Komoditas
Unggulan LQ dan
SSA
Peta tanah Peta RBI Skala 1:50.000
Peta Geologi, Peta dan Data hidrologi lokasi PrimerTabular,
Data Iklim dan curah hujan selama 1 thn
Data Boring dan Profil Tanah Primer melalui survei tnh
Dinas Sosial, Tenaga Kerja
dan Transmigrasi
Depnakertrans Pusat, atau
Dinas Nakertrans di
daerah Analisis
Kesesuaian Lahan
Data Input Output Usaha Harga Bibit, Harga Pupuk,
Pestisida, Upah Tenaga Kerja HOK, Pengangkutan,
Transportasi dan Harga Pasar Wawancara
Masyarakat Setempat dan
PPL Analisis
Ekonomi
Penentuan Komoditas Unggulan
Hasil Analisis Tabulasi
Index Komoditas
Unggulan
Pewilayahan Komoditas
Unggulan Data Sekunder Tabular,
PODES, 2008 BPS
KabPusat Studi Pustaka
Analisis Skalogram
Peta Hasil Analisis Skalogram, Komoditas Unggulan, dan
Kesesuaian lahan Hasil Analisis
Overlay Analisis
Sistem Informasi
Geografi
Pewilayahan Komoditas Unggulan
Hasil Analisis Tabulasi dan
Peta Tabulasi
2 Rekomendasi
Penggunaan Lahan
Tutupan Lahan Eksisting Citra Landsat
TM+7 Interpretasi
Citra Analisis
Pengindera an jauh
Rekomendasi Penggunaan Lahan
Hasil Analisis Overlay
Peta Kesesuaian
Lahan dan Tutupan Lahan
Eksisting Analisis
Sistem Informasi
Geografi
3 Model
Kelembagaan Masyarakat
Dinamika Kelembagaan Stakeholder
terkait Wawancara dan
Studi Pustaka Index
Kelembagaan
Data Hasil Kuisioner Unsur
Stakeholder Kec, Tokoh
Masyarakat Wawancara
Analisis Proses
Hirarki AHP