Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Jagung
unggulan di desa Sumber Agung dan Mulyodadi, serta untuk komoditas karet tidak menjadi unggulan di desa manapun.
Tabel 18. Skor Indeks Komoditas Unggulan Berbasis Desa
No Desa Jumlah Skor Indexs Komoditas per Desa
Komoditas Unggulan
Desa Padi
Sawah Jagung Karet
Kelapa Sawit
1 Sumber Agung
0,78 0,64
0,77 0,83 Kelapa
Sawit 2 Batanghari
0,47 0,69
0,64 0,56 Jagung
3 Panggung Mulyo
0,57 0,81
0,71 0,64 Jagung
4 Andalas Cermin
0,65 0,87
0,74 0,72 Jagung
5 Duta Yoso
Mulyo 0,64
0,81 0,65
0,66 Jagung 6
Gedung Jaya 0,76
0,58 0,61
0,63 Padi Sawah
7 Rawa Ragil
0,79 0,54 0,67 0,69 Padi
Sawah 8
Bumi Sari 0,70
0,54 0,57
0,59 Padi Sawah
9 Mulyo Dadi
0,64 0,52
0,64 0,68
Kelapa Sawit
Jumlah 6,00 6,00
6,00 6,00
Komoditas karet tidak menjadi komoditas unggulan di lokasi penelitian disebabkan karena karet merupakan tanaman tahunan yang masih belum banyak
dibudidayakan oleh masyarakat setempat. Sementara itu, beberapa data yang digunakan dalam penilaian komoditas ini adalah data komoditas eksisting bukan
potensi, seperti luas tanam, produksi dan lain sebagainya. Secara tidak langsung, untuk komoditas karet nilainya masih kecil. Namun sebenarnya, berdasarkan
kajian biofisik dan ekonomi melalui analisis kesesuaian lahan dan analisis ekonomi usahatani, tanaman karet cukup sesuai untuk dibudidayakan di lokasi
studi, dengan kelas kesesuaian lahan S2 cukup sesuai. Namun demikian, walaupun secara biofisik dan ekonomi cukup sesuai
untuk komoditas karet, kawasan ini sebaiknya tetap dipertahankan sebagai kawasan penghasil beras padi di Kabupaten Tulang Bawang pada umumnya.
Selain memiliki keunggulan dalam bidang sumberdaya, juga dapat menjaga persediaan pangan, khususnya beras di Lampung atau dapat menjaga ketahanan
pangan di Rawa Pitu pada khususnya maupun Tulang Bawang dan Lampung pada umumnya. Perlindungan terhadap lahan-lahan kelas satu untuk tanaman pangan
beras ini dilindungi oleh undang-undang, salah satunya adalah Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan. Adanya undang-undang ini diharapkan lahan-lahan persawahan di lokasi penelitian dapat dipertahankan. Dengan lestarinya lahan-lahan ini,
diharapkan kebutuhan pangan lokal terpenuhi, sehingga kesejahteraan masyarakat di lokasi penelitian pada khususnya dan Lampung pada umumnya dapat tercapai.
Pembatasan pengembangan budidaya karet di kawasan ini juga berlaku untuk tanaman tahunan lainnya, termasuk kelapa sawit.