1.2 Perumusan Permasalahan
Kabupaten Bogor sebagai daerah penyangga Ibu Kota Jakarta memiliki posisi yang strategis.Salah satukelebihannya, berupa indikator pembangunan yang
dicerminkan melaluinilai Produk Domestik Regional Bruto PDRB.PDRB berdasarkan harga berlaku yang mencapai Rp 73 800 700 juta pada tahun 2010
dari Rp 66083790 juta pada tahun 2009. Meningkatnya PDRB memberikan peluang dalam peningkatan kesempaten kerja,dimana peningkatan ini mendorong
terjadinya pertambahan penduduk yang semakin meningkat setiap tahun.Dimana, peningkatan jumlah penduduk dipengaruhi oleh pertambahan penduduk secara
alami maupun adanya migrasi masuk ke Kabupaten Bogor. Implikasi dari semakin besarnya jumlah penduduk tersebut antara lain berupa pemenuhan kebutuhan
dasar,baik pangan maupun perumahan yang semakin meningkat.
Pemenuhan kebutuhan pangan beras pada tahun 2010 mencapai 504233 ton dengan tingkat konsumsi sebesar 105.86 kgkapitatahun.Sedang tingkat
kecukupan pangan beras sebesar 69.98 persen.Untuk produktivitas padi, baik padi sawah maupun padi gogo di Kabupaten Bogor mengalami peningkatan.Padi
sawah, tahun 2008 memiliki produktivitas 59.07 tonha, meningkat sampai dengan 61.90 tonha pada tahun 2010.Sementara untuk padi gogo, produktivitatsnya pada
tahun 2008 sebesar 28.07 tonha menjadi 31.59 tonha di 2010.Namun demikian, kontribusi sektor pertanian yang meliputi sub-sektor pertanianperkebunan,
palawija, tanaman keras relatif mengalami penurunan.Hal ini diindikasikan sebagai akibat dari perubahan fungsi lahan pertanian menjadi non-pertanian
Bappeda, 2010.
Adanya indikasi perubahan fungsi lahan yang menyebabkan kontribusi sektor pertanian pada pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan perlu menjadi
perhatian bagi Pemerintah Kabupaten Bogor. Hal yang menjadi pertimbangan serta perlu diketahui yakni kebijakan apa yang berkaitan denganperlindungan
lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Bogor.
Pemenuhan kebutuhan pangan utamanya berasdi Kabupaten Bogor belum mencapai seratus persen.Hal ini diduga akibat terjadi alih fungsi lahan pertanian
ke lahan non-pertanian.Salah satu upaya guna pemenuhan tingkat kecukupan pangan tersebut, dilakukan melalui optimalisasi intensifikasi pertanian.Dimana,
dengan melakukan optimalisasi intensifikasi pertanian akan meningkatkan produktifitas padi.
Sementara sektor lain yang berkepentingan terhadap penggunaan lahan juga terus mengalami perkembangan. Hal ini dapat dilihat dari indikator makro
pembangunan dari sektor tersebut. Proporsi sektor pertanian menurut PDRB pada tahun 2010 sebesar 5.00 persen, sektor industri pengolahan mencapai 61.23 persen
dan sektor bangunan sebesar 3.31 persen. Lahan sebagai sumberdaya yang terbatas keberadaannya, dengan potensi dan beragam kepentingan oleh sektor lain,
perlu mendapatkan perhatian khusus di Kabupaten Bogor.Mengingat hal tersebut, perlu mengetahui dan menganalisis bagaimana pengelolaan kepentingan para
pihakterhadap kebijakan perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Bogor.
Salah satu upaya dalam memenuhi ketersediaan pangan di Kabupaten Bogor yakni melalui kebijakan perlindungan terhadap lahan pertanian pangan
berkelanjutan.Pemerintah Daerah merupakan pihak yang bertanggung jawab
untuk mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar berupa pemenuhan kebutuhan pangan, meskipun terdapat pihak lain yakni pemerintah pusat dan swasta. Dengan
dilaksanakannya kebijakan tersebut, diharapkan lahan pertanian pangan secara status akan lebih jelas dalam peruntukan dan penggunaan. Dengan demikian hal
ketiga yang perlu diketahui adalah bagaimana strategi pengelolaan para pihak terhadap upaya kebijakan perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan
di Kabupten Bogor. 1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi Pemerintah Kabupaten Bogor melalui pengelolaan kepentingan para pihak dalam upaya melindungi lahan
pertanian pangan berkelanjutan guna memenuhi tingkat kecukupan pangan dan melindungi dari laju konversi lahan. Untuk mendukung tujuan utama tersebut,
perlu ditetapkan tujuan spesifik, meliputi : 1.
Mengidentifikasikebijakan berkaitan dengan perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Bogor.
2. Menganalisisbagaimana pengelolaan kepentingan para pihak terhadap
perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Bogor. 3.
Merumuskan strategi perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Bogor.
1.4 Manfaat