Konflik Kepentingan Antar Aktor

 Masyarakatpetani berkedudukan sebagai objek atau penerima manfaat.

7.7 Konflik Kepentingan Antar Aktor

Konflik kepentingan antar para pihak terjadi jika sumber daya yang terbatas digunakan oleh pihak-pihak secara bersama-sama. Contoh konflik yang telah terjadi dan solusi yang sudah disepakati oleh para pemangku kepentingan berdasarkan informasi dari Ketua Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel yaitu : adanya penggunaan air oleh pengelola air minum yang mengganggu ketersediaan airirigasi bagi lahan sawah di Leuwiliang. Kesepakatan bersama yang tercapai antara lain pertama berupa pemenuhan kebutuhan air lahan sawah tetap dipenuhi dengan menaikkan debit yang lebih besar hingga waktu yang sudah ditentukan bersama. Kedua, sumber pemenuhan yang dikelola oleh pengelola air minum dipenuhi dengan mencari sumber air lain bukan sumber air yang sama dengan sumber irigasi. Hubungan dalam manajemen kolaborasi dimulai dari identifikasi aktorstakeholder, peran para pihak, kepentingan, pengaruh, sumberdaya yang dimiliki aktor, kedudukan aktor hingga potensi terjadinya konflik antar aktor disajikan dalam Tabel 7.1 : Tabel 18. Manajemen Kolaborasi Aktor Para Pihak Peran Aktor Kepentingan Pengaruh Sumber daya yang dimiliki Aktor Kedudukan Aktor Konflik Kepentingan Antar Aktor Pemerintah Pemerintah Daerah  Penyedia informasi awal tentang permasalahan pemenuhan kebutuhan pangan  Penentu kebijakan dalam pembangunan  Fasilitator dalam menggerakkan para petani sebagai subyek  Mempertahankan sumberdaya yang langka lahan pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan daerah  Peningkatan lapangan kerja  Pengurangan pengangguran  Melindungi lahan pertanian pangan berkelanjutan dari alih fungsi lahan  Kebutuhan pangan di daerah terpenuhi  Mengurangi tingkat pengangguran  Meningkatkan pertumbuhan ekonomi di bidang pertanian.  Luas lahan pertanian pangan berkelanjutan dapat dipertahankan  Kemampuan anggaran  Produk hukum  SDM Pembuat kebijakan Regulasi. Pelaksana kebijakan Pemenuhan air minum melalui badan pengelola air minum daerah untuk kawasan pemukiman padat penduduk Swasta  Investasi di bidang pertanian  Keuntungan secara ekonomi maupun sosial  Menciptakan lapangan kerja baru  ketersediaan sarana produksi di bidang pertanian  Menyerap produk pertanian  SDM  Anggaran Pengguna dan pengambil manfaat dari kebijakan Akademisi  Pemberi informasi terbaru tentang dunia pertanian dan program kedaulatan pangan  Pemberi informasi tentang kebijakan Memberik masukan secara akademis Terwujudnya sinergi kesepahaman bersama dalam memahami kebijakan yang akan diberlakukan Tenaga ahli Kajian kebijakan 59 Aktor Para Pihak Peran Aktor Kepentingan Pengaruh Sumber daya yang dimiliki Aktor Kedudukan Aktor Konflik Kepentingan Antar Aktor pemerintah dalam bidang pertanian  Mitra dalam pelaksanaan program maupun research Petani  Terlibat dalam proses penentuan lahan yang akan dilindungi  Terlibat melalui organisasi atau kelompok  Terlibat dalam pengusulan tata cara, mekanisme dan kelembagaan dalam tingkat lokal  Menyampaikan laporan terkait dengan tanah terlantar maupun distribusi pemanfaatan lahan  Menyampaikan gugatan hukum atas bentuk-bentuk penyimpangan atas pelaksanaan perlindungan lahan pertanian  Memberikan usulan terkait  Sumber pendapatan petani  Sumber lapangan kerja Peningkatan pemenuhan kebutuhan pangan  Lahan  Tenaga Objek kebijakan penerima manfaat Debit irigasi terganggu 60 Aktor Para Pihak Peran Aktor Kepentingan Pengaruh Sumber daya yang dimiliki Aktor Kedudukan Aktor Konflik Kepentingan Antar Aktor bentuk-bentuk perlindungan, pemberdayaan maupun insentif sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat  Mengusulkan permohonan pendaftaran tanah secara sporadic 61 Bentuk-bentuk kerjasama dalam kolaborasi yang mungkin dilakukan antara lain disajikan dalam Tabel 19berikut : Tabel 19. Bentuk-bentuk kerjasama kolaborasi No. Bentuk Kerjasama Kolaborasi Hasil yang Diharapkan 1 Kerjasama antar perusahaan Menumbuhkan inovasi dan meminimalkan resiko 2 Perusahaan dan komunitas Memperkuat komunitas melalui mitra binaan, baik secara ekonomi maupun sosial. GP3A dengan Taiwan Technical Mission Agribusiness Development Center 3 Perusahaan dan LSM Mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih baik 4 Perusahaan dan pemerintah daerah Memecahkan permasalahan tenaga kerja Melakukan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat sesuai dengan potensi lokal 5 Perusahaan dan universitas Pemetaan dan pendataan lahan pertanian pangan berkelanjutan beserta cadangannya 6 Representative masyarakat pada perencanaan Terlibat dalam perencanaan, input dari pelaku secara langsung Misal : terlibat dalam pemetaan lahan pertanian pangan berkelanjutan 7 Representative kelompok swadaya dalam program pemerintah Membawa masukan baru dalam organisasi 8 Pemerintah daerah –LSM- Komunitas LSM mampu membina masyarakat dengan dukungan anggaran dari Pemerintah 9 Pemerintah, Perusahaan, LSM dan Komunitas Pembinaan masyarakat oleh perusahaan dan LSM dalam pengembangan usaha produktif yang difasilitasi oleh pemerintah 8 STRATEGI PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

8.1 Identifikasi SWOT