7 MANAJEMEN KOLABORASI DALAM PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN
Sumberdaya lahan sebagai sumberdaya yang terbatas keberadaannya, perlu mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Daerah.Salah satunya berupa
perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan dari alih fungsi lahan ke non- pertanian.Mengingat adanya kepentingan dari berbagai pihak dalam upaya
perlindungan ini, dapat dilakukan dengan pengembangan jejaring yang berbasis komunitas.Pengembangan komunitas melalui inti lokal menuju ke tingkat yang
lebih tinggi dengan melibatkan berbagai pihak. Pengembangan jejaring berbasis komunitas tergambar dalam Gambar 15berikut :
Sumber : Tonny, 2011
Gambar 15. Pengembangan jejaring berbasis komunitas
7.1 Identifikasi Aktor Para Pihak
Freeman 1984 dalam Aliadi 2011 mendefinisikan parapihak sebagai kelompok atau individu yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tujuan suatu
korporasi.Bisset 1998 dalam Aliadi 2011, yang dimaksud dengan parapihak stakeholders adalah individu yang berkepentingan dan mempunyai perhatian
terhadap sesuatu.Sementara.Dalam konteks pengelolaan sumberdaya alam, Roling dan Wagemakers 1998 menyebutkan parapihak adalah pemanfaat dan pengelola
sumberdaya alam.Dapat dinyatakan bahwa parapihak adalah merujuk pada kelompok atau institusi yang berkepentingan atau yang berperan aktif dalam suatu
sistem.Parapihak yang berkepentingan inilah yang seharusnya dilibatkan dalam penyusunan sistem.
Sebagaimana telah diutarakan sebelumnya, aktor atau pemangku kepentingan yang berhubungan dengan upaya perlindungan lahan pertanian
pangan berkelanjutan dalam penelitian ini antara lain : 1.
PemerintahPemerintah Daerah 2.
SwastaBadan usaha
Komunitas Desa
Kecamatan Daerah
Nasional Swasta
BUMND LSM
Kel.tani
Pemerintah Perguruan
tinggi
3. Akademisi
4. Petani
7.2 Identifikasi Peran
Peran dari para pihak dalam upaya perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Bogor antara lain :
1. Pemerintah Daerah
Dalam rangka perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan, peran pemerintah daerah antara lain :
a. Regulator
Bersama-sama dengan DPRD membuat peraturan daerah tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
Bersama-sama dengan DPRD menetapkan rencana tata ruang wilayah dalam bentuk Perda.
b. Fasilitator Memberikan rasa aman bagi warganya, memberi solusi jika terjadi
persaingan dalam pemanfaatan sumber daya lahan yang terbatas. Melakukan sosialisasi tentang pentingnya keberadaan lahan
pertanian pangan berkelanjutan. Menjamin ketersediaan pengairan melalui irigasi.
Menjamin ketersediaan sarana prasarama produksi pertanian. Memberikan jaminan penyerapan hasil produksi.
Memfasilitasi koordinasi lintas pemangku kepentingan. Memfasilitasi kemitraan antar pemangku kepentingan.
Bersama-sama para pihak yang lain menggerakkan program perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
Memfasilitasi ketahanan pangan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.
c. Mediator Memfungsikan lembaga yang menangani tentang ketahanan pangan
maupun pemanfaatan ruang. Memfungsikan unit-unit penunjang sektor pertanian seperti balai
benih, unit pelaksana teknis lahan kering, unit pelaksana teknis alat mesin pertanian
Membentuk lembaga yang menangani kebutuhan di bidang pertanian.
2. SwastaBadan usaha
Menjalin kemitraan antar para pihak yang memiliki kepentingan.
Sebagaimana telah dilakukan oleh GP3A mitra tani desa karehkel bekerja samadengan Taiwan Technical Mission Agribusiness
Development Center untuk pengembangan budidaya sayuran organik.
Pendukung kebijakan pemerintah dalam memenuhi tingkat kecukupan
pangan.
Pencipta lapangan kerja baru.
3. Akademisi
Pemberi informasi terbaru tentang dunia pertanian dan program
kedaulatan pangan.
Mitra dalam penelitian research maupun pelaksanaan program yang berkaitan dengan perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
Mitra dalam pendataan dan pemetaan lahan pertanian pangan berkelanjutan beserta cadangannya.
Melakukan sosialisasi hasil research.
Pemberi masukan kepada Pemerintah Kabupaten Bogor terkait
pentingnya dunia pertanian dan program ketahanan pangan maupun kedaulatan pangan.
4. Masyarakatpetani
penggerak kelembagaan yang ada pada tingkat petani.
Berpartisipasi dalam pemeliharaan dan pengelolaan irigasi melalui
GP3A.
Terlibat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring maupun evaluasi dari perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
Sebagaimana telah terlibat dalam pendataan dan pemetaan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
Terlibat dalam perumusan pemberian insentif bagi petani sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
Berpartisipasi dalam penyampaian pendapat hingga partisipasi dalam penegakan hukum apabila terjadi penyimpangan dari pelaksanaan
program perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
Penyampaian laporan atas keberadaan tanah terlantar maupun distribusi pemanfaatan lahan.
7.3 Kepentingan
Kepentingan dari stakeholders dapat diidentifikasi antara lain sebagai berikut :
a Pemerintahpemerintah daerah
Upaya mempertahankan sumber daya yang terbatas untuk mencukupi
pemenuhan kebutuhan pangan.
Peningkatan lapangan kerja guna mengurangi pengangguran. b
Swasta
Kesempatan untuk melakukan usaha. c
Akademisi
Memberikan masukan atau solusi secara akademis atas permasalahan yang dihadapi stakeholders.
d Masyarakatpetani
Lahan pertanian pangan berkelanjutan sebagai sumber pendapatan
masyarakatpetani melalui proses produksi padi.
Sumber lapangan pekerjaan.
7.4 Pengaruh