Analisis Statistik Deskriptif Analisis Regresi Logistik Biner

3.4 Metode Analisis Data

Untuk mendapatkan hasil dan kesimpulan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan berdasarkan data yang dikumpulkan, digunakan metode analisis sebagai berikut :

3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Pada penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk menjabarkan sekaligus untuk membantu dalam pengidentifikasian unsur faktor internal dan eksternal dalam analisis selanjutnya.

3.4.2 Analisis Regresi Logistik Biner

Analisis regresi logistik biner adalah analisis yang mengkaji hubungan pengaruh peubah-peubah penjelas X terhadap peubah respon Y melalui model persamaan matematis tertentu, dimana peubah respon dalam analisis regresi berubah peubah katagorik Firdaus, 2011. Pemodelan peluang kejadian tertentu dari kategori peubah respon dilakukan melalui transformasi dari regresi linier ke dalam bentuk logit. Adapun formula transformasi logit tersebut adalah: Logit pi = log e [ �� 1 −�� ] Dimana : pi = peluang munculnya kejadian kategori sukses dari peubah respon Y untuk orang ke-i, dengan nilai p berada antara 0 – 1 Log e = logaritma dengan basis bilangan e Adapun model yang digunakan dalam analisis regresi logistik adalah : logit pi = log e [ �� 1 −�� ] = α + α 1 X 1 + α 2 X 2 + … + α n X n Dimana : logit pi = peluang kejadian sukses peubah respon Y α = intersep model garis regresi α 1-n = slope model garis regresi X 1 =variabel penjelas Hipotesa yang dibangun dari persamaan regresi logistik biner adalah : Ho = persamaan regresi bernilai 0, yakni logit pi = 0 H1 = persamaan regresi tidak bernilai 0, yakni logit pi ≠ 0 Untuk menguji kelayakan model regresi logistik biner, digunakan metode maximum likelihood.Model dinyatakan layak digunakan apabila nilai – 2 Log likelihood nilai chi square tabel.Adapun berdasarkan uji hosmer and lemeshow, jika nilai signifikansi 0.05, maka terima H .Hal ini berarti model dinyatakan layak dan bisa diinterpretasikan.Sebaliknya jika nilai signifikansi 0.05 maka tolak H , dimana nilai 0.05 merupakan tingkat kepercayaan 95 persen. Analisis regresi logistik biner ini digunakan untuk faktor yang diduga mempengaruhi dalam pengelolaan para pihak. Adapun variabel pengelolaan para pihak Y dan variabel penjelas X yang digunakan adalah : Y = Variabel pengelolaan kepentingan para pihak, jika lahan pertanian berkelanjutan dilindungi dengan persyaratan tertentu penggantian lahan yang dicirikan oleh nilai kategori “0” yaitu tidak menerima kebijakan, dan “1” yaitu menerima kebijakan. X 1 = Variabel insentif dan disinsentif. Faktor-faktor yang digunakan dalam variabel ini yakni sarana fisik dan sarana non fisik.Faktor sarana fisik meliputi 1 ketersediaan sarana irigasi; 2 ketersediaan teknologi, dan 3 ketersediaan bibit unggul. Sedangkan faktor sarana non-fisik meliputi : 1 kemudahan dalam legalisasi kepemilikan lahan, 2 kemudahan dalam pembayaran pajak, 3 kemudahan dalam ketersediaan akses permodalan dan pembiayaan, 4 penyuluhan dan pelatihan bagi petani; 5 adanya jaminan kepastian harga panen, dan 6 diberikan penghargaan secara khusus. Variabel insentif dan disinsentif dicirikan oleh nilai kategori “0” yaitu responden lebih memilih insentif berupa non- fisik dan “1” yaitu responden lebih memilih insentif berupa fisik. X 2 = Variabel penyuluhan Faktor-faktor yang digunakan dalam variabel ini adalah lembaga tani dan non-lembaga tani. Faktor lembaga tani meliputi : 1 penguatan kelompok tani, dan 2 pembentukan koperasi bagi petani. Sedangkan faktor non- lembaga tani meliputi : 1 penyuluhan dan pelatihan petani, 2 fasilitasi kepada sumber permodalanbantuan kredit, dan 3 penyebaran ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi oleh penyuluh. Variabe l penyuluhan dicirikan oleh nilai kategori “0” yaitu responden lebih memilih penyuluhan yang berkaitan dengan kelembagaan tani dan “1” yaitu responden lebih memilih penyuluhan yang berkaitan dengan non-kelembagaan. X 3 = Variabel mekanisme perizinan Dimen si perizinan dicirikan oleh nilai kategori “0” yaitu responden lebih memilih tidak setuju jika alih fungsi lahan dilakukan dengan ganti rugi ruang lahan dan sarana pendukungnya dan “1” yaitu responden lebih memilih atau setuju jika alih fungsi lahan dilakukan dengan ganti ruang lahan dan sarana pendukungnya.Alih fungsi lahan dengan ganti ruang lahan dan sarana pendukungnya meliput kesediaan bagi pelaku alih fungsi lahan pertanian pangan untuk memenuhi kewajibannya mengganti lahan sawah yang dialihfungsikan beserta penggantian sejumlah nilai investasi yang terdapat pada lahan pertanian pangan tersebut.

3.4.3 Analisis Manajemen Kolaborasi