Tujuan Laporan Keuangan Laporan Keuangan

c. Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi. 2. Saham preferen preffered stocks; a. Memiliki hak paling dahulu memperoleh dividen, b. Tidak memiliki hak suara. c. Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan pengurus. d. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nominal saham lebih dahulu setelah kreditur apabila perusahaan di likuidasi. e. Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba perusahaan disamping penghasilan yang diterima secara tetap. Dibandingkan dengan jenis investment lainnya, saham preferen memiliki kelemahan dan kelebihan antara lain, sebagai berikut: a. Lebih aman dari saham biasa karena memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu. b. Dibandingkan dengan investasi dalam bentuk pinjaman saham preferen kurang aman karena dividen secara hukum bukan kewajiban. c. Pembayaran dividen secara tetap sulit dinaikkan. d. Tidak memiliki hak voting. e. Tidak memiliki jatuh waktu. f. Sulit diperjualbelikan dibanding saham biasa karena biasanya saham preferen jauh lebih sedikit. g. Pada saat perusahaan dilikuidasi yang dibayarkan hanyalah nilai nominalnya. Siamat, 2004

2.5.2 Biaya Modal

Biaya modal adalah tingkat pengembalian minimum atas modal yang dibutuhkan untuk mengganti pinjaman dan ekuitas investor. Dengan kata lain biaya modal adalah suatu biaya kesempatan yang mencerminkan pengembalian yang diharapkan investor dari investasi lain dengan risiko yang serupa Young dan O’byrne, 2001. Elemen risiko adalah penting untuk memahami biaya modal dan cara perhitungannya. Semua investor adalah penghindar risiko, lebih menyukai risiko yang lebih kecil daripada banyak. Hal ini tidak berarti bahwa investor tidak akan menanggung risiko. Itu hanya berarti bahwa mereka tidak menyukai risiko, dan mereka harus dibayar untuk itu. Langkah penting dalam mengestimasi biaya modal adalah mengidentifikasi dan menentukan biaya dari masing-masing komponen modal dan kemudian mengkombinasikan komponen-komponen tersebut kedalam biaya modal rata-rata tertimbang WACCweighted average cost of capital. Adapun komponen modal adalah berbagai jenis utang, ekuitas saham biasa dan saham preferen. Kebijakan keuangan perusahaan adalah kebijakan mengenai sumber keuangan yang direncanakan untuk digunakan dan campuran proporsi tertentu yang akan dipakai untuk menentukan penggunaan hutang dan pembiayaan ekuiti. Pencampuran hutang dan ekuiti yang digunakan dapat berdampak pada biaya modal perusahaan. Biaya modal perusahaan keseluruhan akan mencerminkan biaya-biaya yang dikombinasikan dari semua sumber keuangan yang digunakan. Biaya modal rata-rata tertimbang adalah rata-rata tertimbang dari biaya setelah pajak atas masing-masing sumber modal yang digunakan perusahaan untuk membiayai sebuah proyek di mana bobot timbangan tersebut mencerminkan proporsi pembiayaan total dari masing-masing sumber. Konsekuensinya, biaya modal tertimbang rata-rata merupakan tingkat pengembalian hasil yang harus didapat perusahaan atas investasinya, sehingga dapat memberi kompensasi kepada kreditor dan pemegang saham dengan tingkat pengembalian hasil individual yang dibutuhkan Keown, 2004.

2.5.3 Biaya Utang

Biaya utang umumnya diukur berdasarkan tingkat bunga yang dibayarkan kepada kreditur. Karena bunga dapat dibebankan dalam perhitungan laba kena pajak tax deductible, maka perhitungan biaya utang perlu disesuaikan dengan pajak adjusted for taxes. Besarnya biaya utang yang harus dibayar perusahaan ditentukan oleh tingkat suku bunga diperuntukkan bagi utang dengan suku bunga mengambang, risiko kegagalan yang meningkat, dan keuntungan pajak yang berhubungan dengan adanya utang karena beban bunga mengurangi pajak. Dengan demikian perhitungan biaya modal adalah perkalian antara bunga yang harus dibayar oleh perusahaan dengan faktor koreksi 1-t, dimana t adalah tingkat pajak perusahaan.