2.11. Rasio sebagai Alat Analisis
Menganalisis laporan keuangan diperlukan rasio-rasio untuk menghitung aspek-aspek tertentu yang memberikan fungsi atau informasi yang dibutuhkan
oleh para pengguna. Rasio-rasio menurut Fred Weston Thomas E. Copeland yang dikutip Sawir 2001 adalah:
1. Liquidity Ratio. Rasio ini mengukur kesanggupan perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya yang telah jatuh tempo.
2. Leverage Ratio. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan telah menggunakan hutang yang akan digunakan oleh perusahaan untuk mendanai
aktivanya. 3. Activity Rasio. Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan
semua sumber daya yang ada pada pengendaliannya 4. Profitability Rasio. Rasio ini mengukur keberhasilan manajemen seperti
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. 5. Valuation Ratio. Rasio ini menilai hasil kerja perusahaan, karena rasio
tersebut mencerminkan kombinasi pengaruh rasio-resiko dan rasio-hasil pengembalian.
Analisa rasio memiliki kelebihan dibandingkan teknik analisa lainnya. Brigham 2004 mengemukakan bahwa kelebihan tersebut antara lain rasio berupa
angka-angka yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan, rasio dapat membandingkan perusahaan yang satu dengan yang lainnya secara periodik dan
lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang. Kekurangan analisa rasio dibandingkan dengan teknik analisa lainnya
adalah sebagai berikut: 1. Secara umum perusahaan memiliki lini bisnis yang berbeda dengan
perusahaan lainnya, jadi sulit menentukan standar rasio yang tepat. 2. Perbedaan penggunaan metode akuntansi yang berbeda tiap perusahaan.
3. Rasio industri rata-rata bukan merupakan sasaran yang akan dicapai perusahaan.
4. Rasio disusun dari data-data akuntansi, dan data-data tersebut dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bisa merupakan hasil dari
manipulasi.
2.12. ROI Return On InvestmentsROA Return On total Asset
Laba atas investasi ROI merupakan kunci ukuran kinerja pada pusat investasi. Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban dalam sebuah
organisasi yang mengawasi pendapatan, biaya dan dana investasi. Ini merupakan keuntungan yang kinerjanya dinilai dengan dasar hasil pengembalian yang
diberikan oleh modal yang ditanam Siegel dan Shim, 1999. Analisa ROI adalah analisa laporan keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu
teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh komprehensif. Analisa ROI merupakan teknik yang biasa digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk
mengukur efektivitas dari seluruh kegiatan perusahaan. ROI adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Rasio
profitabilitas ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasinya perusahaan net operation income dengan jumlah investasi atau aktiva yang
digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut Munawir, 2004. Menurut Habib 2008 bahwa Rasio return on total asset ROA adalah
rasio yang menghitung tingkat pengembalian imbalan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Rasio ini dipakai untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan sumber ekonomi yang ada, guna menciptakan laba. Secara teori, rasio ini membandingkan antara laba bersih dengan total asset. Rasio return on
total asset ROA disebut juga return on investment ROI. Besarnya ROI dipengaruhi oleh dua faktor:
1. Turnover dari operating assets tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi.
2. Profit margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini mengukur
tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya.
Kegunaan analisa ROI adalah 1 sifatnya yang menyeluruh; 2 membandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaan dengan perusahaan
lain yang sejenis; 3 mengukur efesiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh