perhitungan rata-rata penjualan harian. Rata-rata penjualanhari dan Average Collection Period pada setiap perusahaan dapat dilihat pada Tabel
23.
Tabel 23. Hasil perhitungan rata-rata penjualanhari pada setiap perusahaan
Tahun No
Kode Emiten
2004 2005
2006 2007
2008 1
AALI 9.645.900.000,000
9.363.711.111,111 10.438.852.777,778
16.558.205.555,556 22.670.047.222,222
2 ANTM
7.940.381.958,333 9.031.210.786,111
15.637.226.216,667 33.356.118.050,000
26.644.392.050,000
3 ASII
123.179.366.666,667 171.476.763.888,889
154.189.263.888,889 194.952.666.666,667
269.622.222.222,222
4 BBCA
12.579.813.888,889 14.232.272.222,222
16.851.675.000,000 17.782.305.555,556
21.444.563.888,889
5
BBRI 15.920.633.333,333
15.578.786.111,111 16.407.558.333,333
21.611.316.666,667 24.505.588.888,889
6 BDMN
7.180.122.222,222 6.410.794.444,444
5.448.658.333,333 8.728.347.222,222
6.757.658.333,333
7 BMRI
20.902.783.333,333 3.424.658.333,333
7.864.433.333,333 17.592.855.555,556
22.412.666.666,667
8 BNBR
3.414.656.775.000,000 7.606.864.122,222
12.034.110.655,556 14.691.026.797,222
23.346.333.130,556
9
BNGA 2.094.658.333,333
2.073.136.111,111 2.588.325.000,000
5.788.952.777,778 3.011.563.888,889
10
BNII 2.264.480.555,556
2.545.144.444,444 2.065.250.000,000
846.897.222,222 1.814.783.333,333
Tabel 24. Average Collection Period
Tahun No
Kode Emiten 2004
2005 2006
2007 2008
1 AALI
7,22 10,71
2,26 6,95
1,09
2
ANTM 36,99
57,19 62,61
52,80 27,25
3
ASII 98,55
171,39 143,48
114,75 91,14
4 BBCA
40,73 49,05
58,83 75,78
65,72
5 BBRI
19,99 39,74
62,34 50,48
36,12
6
BDMN 119,06
115,50 332,07
227,03 281,01
7
BMRI 4.103,13
27.701,88 13.132,83
7.132,92 7.256,51
8 BNBR
0,06 82,98
58,91 101,78
51,39
9 BNGA
0,00 0,00
0,00 69,88
92,39
10 BNII
5.652,33 7.975,98
10.181,80 32.950,82
18.927,24
7. Fixed Asset Turnover Perputaran aktiva tetap adalah resiko yang membandingkan antara
penjualan dan aktiva tetap, dengan tujuan untuk mengukur efektifitas pemakaian aktiva tetap. Indikatornya: semakin tinggi rasio perputaran
aktiva tetap, semakin efektif manajemen perusahaan dalam pemakaian aktiva tetap, rasio rendah membuat manajemen bekerja keras memutar
otak untuk mengevaluasi strategi, pemasaran pengeluaran modal pada perusahaan. Pada Tabel 25 dapat dilihat hasil perhitungan fixed asset
turnover setiap perusahaan.
Tabel 25. Hasil perhitungan Perputaran Aktiva Tetap Tahun
No Kode Emiten
2004 2005
2006 2007
2008 1
AALI 3,26
2,60 2,43
3,40 4,08
2
ANTM 3,26
2,60 2,43
3,40 4,08
3 ASII
5,19 5,37
4,26 5,40
5,18
4 BBCA
1,34 1,39
1,46 2,83
2,92
5
BBRI 3,50
2,91 3,24
4,73 6,53
6
BDMN 1,99
1,56 1,25
2,04 1,28
7 BMRI
1,37 0,23
0,60 1,40
1,75
8 BNBR
538,66 0,88
1,17 0,81
0,97
9
BNGA 1,94
1,69 2,02
1,68 0,92
10 BNII
0,90 1,10
0,90 0,39
0,86 8. Total Asset Turnover
Efektivitas penggunaan total aktiva dapat dihitung dengan melakukan perbandingan penjualan dengan total aktiva. Hasil perhitungan total asset
turnover Tabel 26 adalah sebagai berikut:
Tabel 26. Perputaran Total Aktiva setiap perusahaan Tahun
No Kode Emiten
2004 2005
2006 2007
2008 1
AALI 1,03
1,06 1,07
1,11 1,25
2 ANTM
0,47 0,51
0,77 1,00
0,94
3
ASII 1,13
1,01 0,96
1,10 1,20
4
BBCA 0,03
0,03 0,03
0,03 0,03
5 BBRI
0,05 0,05
0,04 0,04
0,04
6 BDMN
0,04 0,03
0,02 0,04
0,02
7
BMRI 0,03
0,00 0,01
0,02 0,02
8
BNBR 235,53
0,39 0,50
0,37 0,33
9 BNGA
0,02 0,02
0,02 0,02
0,01
10 BNII
0,02 0,02
0,01 0,01
0,01
4. Profitabilitas Ratio
Efektivitas setiap perusahaan terlihat dari rasio keuntungan, semakin efektif manajemen mengelola perusahaan, maka semakin besar keuntungan yang
diperoleh perusahaan. Hasil akhir setiap perusahaan dalam menjalankan tugas dihitung berdasarkan berbagai bentuk rasio profitabilitas akan dijelaskan di bawah
ini. 4. Profit Margin on Sales
Kemampuan setiap perusahaan dalam menciptakan laba bersih dari penjualan dengan membandingkan antara laba bersih dan total aktiva,
menunjukkan bahwa perusahaan AALI mendapatkan laba bersih pada tahun 2008 sebasar 0,404 dan menunjukan profit margin yang tinggi dari
tahun-tahun sebelumnya. Perusahaan ANTM pada tahun 2007 memiliki profit yang tinggi sebesar 0,784 dari tahun-tahun sebelumnya, akan tetapi
pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 0,240. Perusahaan ASII sebesar 0,111 pada tahun 2004 dan tahun-tahun selanjutnya mengalami
penurunan laba bersihnya. Perusahaan BBCA, BBRI, BNBR BNGA dan BNII mengalami perubahan yang tidak stabil dalam indikator profit
margin untuk mencari laba. Perhitungan profit margin on sales setiap perusahaan dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel 27. Hasil Perhitungan Profit Margin on Sales Tahun
No Kode Emiten
2004 2005
2006 2007
2008 1
AALI 24
25 23
37 40
2
ANTM 13
13 21
78 24
3 ASII
11 9
6 10
11
4 BBCA
2 2
2 2
2
5
BBRI 3
3 3
2 2
6
BDMN 3
2 1
2 1
7 BMRI
2 1
1 1
8 BNBR
-6702 -9
2 2
-75
9
BNGA 2
1 1
2 1
10
BNII 2
1 1
1 1
5. Return on Total Asset ROAreturn on investment ROI Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa tingkat pengembalian
imbalan hasil yang diperoleh dari suatu investasi atau tingkat efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan sama dengan hasil perhitungan Profit
Margin on Sales. Jadi efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber ekonomi yang ada, guna menciptakan laba merupakan perbandingan
antara laba bersih dengan total asset mengalami ketidakstabilan dari tahun 2004 sampai tahun 2009. Hasil perhitungan Rasio return on total asset
ROAreturn on investment ROI dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28. Hasil perhitungan ROIROA pada 10 Perusahaan Tahun
No Kode Emiten
2004 2005
2006 2007
2008 1
AALI 24
25 23
37 40
2 ANTM
13 13
21 78
24
3
ASII 11
9 6
10 11
4 BBCA
2 2
2 2
2
5 BBRI
3 3
3 2
2
6
BDMN 3
2 1
2 1
7
BMRI 2
1 1
1
8 BNBR
-6702 -9
2 2
-75
9
BNGA 2
1 1
2 1
10
BNII 2
1 1
1 1
Return on Investment ROI merupakan kunci ukuran kinerja pada pusat investasi. Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban dalam sebuah
organisasi yang mengawasi pendapatan, biaya dan dana investasi. Ini merupakan keuntungan yang kinerjanya dinilai dengan dasar hasil
pengembalian yang diberikan oleh modal yang ditanam. Perhitungan ROI adalah NOPAT dibagi Total Aset Total Aktiva. Hasil perhitungan
tersebut dianalisa dengan menganalisa laporan keuangan yang mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang
bersifat menyeluruh komprehensif. 6. Rasio Pengembalian Modal return on net worth
Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 29, maka dapat dilihat efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan kontribusi pemilik atau menggunakan
sumber-sumber lain untuk kepentingan pemilik. Perlu diingat rasio ini bukan pengukur return pemegang saham yang sebenarnya akan tetapi rasio
pengembalian modal yang membandingkan antara laba bersih dengan modal pemilik. Hasil perhitungan return on net worth dapat dilihat pada
Tabel 29 di bawah ini.
Tabel 29. Hasil perhitungan Return on networth Tahun
No Kode Emiten
2004 2005
2006 2007
2008 1
AALI 39
30 29
49 51
2 ANTM
33 28
36 108 31
3
ASII 26
27 17
24 27
4 BBCA
23 23
23 22
25
5 BBRI
21 15
13 18
12
6
BDMN 21
15 13
18 12
7
BMRI 21
3 9
15 17
8 BNBR
-17957 -16
5 5
-254
9
BNGA 28
14 14
17 7
10
BNII 20
15 12
7 10
5. Rasio Pertumbuhan Growth Ratio
Berdasarkan hasil perhitungan rasio pertumbuhan dengan memakai data perusahaan, titik awal yang dipakai sebagai basis tahun dasar adalah angka 100.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perhitungan rasio pertumbuhan adalah kondisi perekonomian negara-negara berkembang emerging market dan
negara-negara maju development market. Rasio pertumbuhan pada setiap perusahaan dapat dilihat pada Tabel 30.
Tabel 30. Rasio Pertumbuhan pada setiap perusahaan 5 tahun terakhir
Tahun No
Kode Emiten 2004-2005
2005-2006 2006-2007
2007-2008 1
AALI 4
-10 39
9
2 ANTM
-2 38
73 -226
3 ASII
-24 -39
38 6
4
BBCA 11
-17 12
5
BBRI -9
-13 -16
2
6 BDMN
-42 -34
34 -81
7 BMRI
-824 75
34 8
8 BNBR
-71392 477
-57 102
9
BNGA -63
5 13
-141
10 BNII
-54 -24
-86 24
Berdasarkan hasil perhitungan ROI dapat dilihat kinerja perusahaan dan nilai pertumbuhan dari setiap perusahaan dengan menghitung rataan dari tahun
2004-2008. Berdasarkan Tabel 31 dapat dilihat posisi tertinggi pada rataan Return On Investment ROI perusahaan tahun 2004-2008 sebesar 0.301 adalah
perusahaan PT Aneka Tambang Tbk ANTM, sedangkan posisi terendah PT
Bakrie and Brothers Tbk BNBR sebesar 13.565. Kondisi pertumbuhan Return On Investment ROI per tahun pada perusahaan ANTM dari tahun 2004-2008
adalah -2, 62, 268 dan -69, sedangkan kondisi pertumbuhan perusahaan BNBR adalah -100, -127, -36 dan -4833. Hal ini menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara perusahaan ANTM dengan BNBR. Perbedaan pertumbuhan Return On Investment ROI per tahun antar 10 perusahaan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 31. Pertumbuhan ROI per tahun berdasarkan rataan 2004-2008 dari 10 Perusahaan LQ 45 dalam Ribuan Rupiah
No Kode Emiten
Rataan 2004-2008 Pertumbuhantahun
1
AALI 0.296
5 -9
64 9
2 ANTM
0.301 -2
62 268
-69
3
ASII 0.095
-19 -28
60 6
4 BBCA
0.023 12
0,18 -14
14
5
BBRI 0.028
-9 -11
-14 2
6 BDMN
0.019 -29
-26 51
-45
7
BMRI 0.012
-89 295
50 9
8 BNBR
13.565 -100
-127 -36
-4833
9
BNGA 0.014
-39 6
16 -59
10 BNII
0.013 -35
-19 -46
32
6. Valuation Ratio
Kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai pada masyarakat, sehingga calon investor dimungkinkan menghargai nilai saham, baik yang lebih
tinggi dari nilai buku atau sebaliknya. Rasio ini lebih ditujukan pada sisi investor, walaupun manajemen juga memiliki kepentingan yang sama. Kepentingan
manajemen adalah untuk rigth issue. 3. Price to Earning Ratio PER
Besar laba yang dihasilkan oleh setiap perusahaan berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 32. Indikator PER adalah semakin
tinggi nilai PER, semakin baik prospek perusahaan. Dari sisi investor, perusahaan dengan PER tinggi tidak akan menarik lagi. Investor
beranggapan saham dengan PER tinggi tidak akan mengalami kenaikan harga, sehingga peluang mendapatkan capital gain dan deviden sangat
kecil.
Tabel 32. Price to Earning Ratio PER
Tahun No
Kode Emiten 2004
2005 2006
2007 2008
1
AALI 1,56
2,17 2,80
1,74 1,32
2
ANTM 1,88
2,45 1,72
4,07 15,33
3 ASII
0,60 0,80
1,53 1,36
0,97
4 BBCA
3,07 3,70
4,07 11,92
9,32
5 BBRI
2,63 3,36
3,95 5,41
4,43
6
BDMN 1,62
2,65 5,22
5,16 7,24
7 BMRI
3,04 36,18
11,78 10,40
8,64
8 BNBR
116,00 69,96
175,62 263,55
9,74
9 BNGA
9,45 18,01
25,96 33,72
78,18
10
BNII 46,88
72,11 107,94
299,34 224,72
4. Market to Book Ratio MBR Market to book ratio MBR digunakan untuk menilai seberapa jauh
perusahaan dihargai oleh pasar atau masyarakat investor. MBR adalah rasio yang membandingkan antara harga pasar rata-rata dengan nilai buku.
Hasil perhitungan MBR dan book value dapat dilihat pada Tabel 33 dan Tabel 34.
Tabel 33. Market to Book Ratio MBR setiap perusahaan 5 tahun terakhir Tahun
No Kode Emiten
2004 2005
2006 2007
2008 1
AALI 0,60
0,65 0,80
0,85 0,67
2 ANTM
0,00061 0,00068
0,00063 0,00238
0,00260
3 ASII
0,00020 0,00021
0,00025 0,00033
0,00027
4 BBCA
0,70 0,84
0,96 2,62
2,31
5
BBRI 0,77
0,96 1,00
1,35 1,18
6 BDMN
0,50 0,62
0,73 1,01
1,05
7 BMRI
0,64 0,94
1,08 1,55
1,51
8 BNBR
15,85 4,91
8,45 11,99
20,64
9
BNGA 2,64
2,48 3,51
5,60 5,70
10 BNII
9,04 10,99
12,91 20,08
21,75
Tabel 34. Nilai Buku Saham setiap perusahaan 5 tahun terakhir Tahun
No Kode Emiten
2004 2005
2006 2007
2008 1
AALI 1.321,26
1.665,44 1.745,44
2.578,58 3.274,34
2 ANTM
1.299.025,58 1.588.119,52
2.244.388,76 917.349,99
845.579,89
3 ASII
4.072.548,37 5.045.097,33
5.527.125,46 6.660.236,07
8.171.220,16
4
BBCA 1.130,51
1.285,75 1.468,16
832,18 953,00
5
BBRI 1.038,57
1.127,90 1.409,84
1.621,71 1.864,78
6 BDMN
1.590,39 1.748,12
1.915,74 2.166,18
2.099,89
7 BMRI
1.243,76 1.150,25
1.295,36 1.411,52
1.461,74
8 BNBR
50,27 220,51
166,03 181,96
106,60
9
BNGA 301,85
435,59 399,52
389,71 386,05
10 BNII
88,12 1.665,44
1.745,44 108,66
101,16
4.5. Analisis Risiko
Mengukur keuntungan dan risiko investasi dalam berinvestasi merupakan kewajiban yang sangat penting karena keuntungan dan risiko investasi dalam
kondisi yang tidak pasti probabilistik. Hukum dasar investasi adalah high return- high risk. Artinya, semakin tinggi keuntungan suatu investasi, semakin besar
risiko yang ditanggung. Hukum tersebut tidak hanya berlaku pada investasi pada instrument keuangan, tetapi juga pada investasi lainnya.
Cara konvensional menurunkan risiko investasi adalah dengan diversifikasi. Cara ini sampai sekarang masih merupakan cara yang paling favorit. Pepatah
asing mengatakan bahwa use investors do not put all their eggs into just one basket. Jangan pernah menaruh telur dalam satu keranjang. Artinya, investor
disarankan menempatkan asset ke dalam berbagai instrumen investasi yang berbeda. Strategi diversifikasi sangat dibutuhkan oleh para investor. Dalam
kenyataan, sangat sulit menentukan probabilitas suatu kejadian karena pertumbuhan ekonomi selalu berubah-ubah. Kadang pertumbuhan bergerak secara
lambat dan kadang cepat. Diversifikasi dilakukan akan banyak memberikan peluang yang bisa diraih. Akan tetapi, saat kondisi pasar lemah resesi,
melakukan diversifikasi tidak akan efektif apabila tidak dilakukan secara selektif. Krisis moneter tahun 1997 menunjukkan bahwa hanya perusahaan yang
memproduksi kebutuhan dasar dan perlengkapan yang tidak terpengaruh oleh krisis. Dengan kata lain, krisis moneter telah membuktikan bahwa diversifikasi
tidak mampu memproteksi nilai investasi. Salah satu cara menganalisis risiko adalah dengan menghitung Beta ß
yang merupakan kepekaan tingkat keuntungan terhadap perubahan yang terjadi dalam pasar. Beta berasal dari sumbangan risiko dari berbagai saham dalam suatu
portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. Beta dibentuk dari ekses keuntungan suatu saham dengan ekses keuntungan portofolio pasar.
Beta adalah ukuran dari risiko saham sistematis, yaitu risiko yang masih dihadapi perusahaan. Secara umum saham dengan beta 0 tidak punya risiko sistematis,
suatu saham dengan beta 1 mempunyai risiko sistematis atau risiko pasar yang sama dengan saham di pasar dan saham dengan beta lebih dari 1 mempunyai pasar
lebih berisiko dibanding saham yang khas itu. Kebanyakan saham, bagaimanapun juga, mempunyai beta antara 0,60 dan 1,60. Hasil perhitungan Beta ß dari 10
perusahaan berdasarkan data 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 35.
Tabel 35. Hasil perhitungan Beta ß pertahun
Tahun No
Kode Emiten
2004 2005
2006 2007
2008 1
AALI 0,20
-0,37 0,27
1,57 1,73
2 ANTM
0,77 0,48
1,02 0,17
1,73
3 ASII
-0,14 1,07
0,72 1,47
1,34
4 BBCA
1,55 0,38
0,39 0,98
0,18
5
BBRI -0,30
-0,07 0,50
0,86 0,92
6
BDMN -0,28
1,36 1,18
0,98 1,19
7 BMRI
-0,08 0,81
0,72 1,45
0,96
8 BNBR
0,40 1,68
0,41 0,76
0,78
9
BNGA 0,13
1,02 1,12
0,77 1,31
10 BNII
-0,12 0,25
0,52 0,62
-0,80
4.6. Rekomendasi Penetapan Keputusan dalam Menentukan Investasi Melalui VB.Net Visual Basic Net
Hasil akhir dari penelitian adalah suatu sistem informasi laporan keuangan dari perusahaan yang tergabung dalam LQ45 yang menginformasikan tentang
laporan keuangan setiap tahun, mulai dari jumlah aktiva sampai dengan laba atas investasi. Sistem informasi ini menggunakan Visual Basic Net yang dapat diakses
oleh setiap investor atau calon investor. Pada penelitian ini hanya menganalisis laporan keuangan dan hanya sampai pada tahap uji coba sistem, dimana sistem
dapat bekerja dan tidak terdapat kesalahan pada perhitungan kondisi keuangan berdasarkan perkembangan dan pertumbuhan kinerja perusahaan yang tergabung
dalam LQ45. Pada sistem ini tidak dilakukan perhitungan efektivitas dan efisiensi kerja, serta sistem tidak terhubung secara langsung online dengan sistem BEI
yang berhubungan dengan pelaporan keuangan setiap perusahaan. Pengambilan kesimpulan hanya sampai dengan pencapaian tujuan penelitian, tidak dapat
merekomendasikan penetapan keputusan untuk menentukan pemilihan perusahaan karena cakupan pembahasan dalam penelitian ini hanya dilakukan pengolahan
data dan analisis perusahaan pada 10 perusahaan yang tergabung LQ45 dan yang bertahan selama periode tahun 2004 sampai tahun 2009.
Kendala selama pengolahan data yang diperoleh adalah adanya perbedaan sistem pembuatan pelaporan keuangan berdasarkan standar sistem akuntansi dari
setiap perusahaan. Perbedaan ini sangat berpengaruh pada pemahaman para
investor. Perbedaan yang terlihat dari jenis usaha yang dilakukan oleh perusahaan- perusahaan tersebut yaitu perusahaan manufaktur seperti Astra Argo Lestari Tbk.
AALI, Aneka Tambang Persero Tbk ANTM, Astra International Tbk ASII, Bakrie Brothers Tbk BNBR dan perusahaan jasa Bank Central Asia Tbk
BBCA, Bank Rakyat Indonesia Tbk. BBRI, Bank Danamon Tbk. BDMN, Bank Mandiri Tbk BMRI, Bank CIMB Niaga Tbk BNGA, Bank International
Indonesia Tbk BNII.
4.7. Model Program Komputer Analisis LQ45
Pengukuran yang lazim dipakai selama ini adalah pengukuran dengan pendekatan rasio pada ukuran kinerja perusahaan yang mendasarkan pada laba
akuntansi accounting profit dengan menggunakan ROI. Analisis fundamental menggunakan data-data mengenai kondisi dan kinerja perusahaan dengan
informasi yang relevan. Berdasarkan hasil analisis data-data pada perusahaan indeks LQ45 maka
model yang dapat direkomendasikan program komputer Visual Basic.Net. Model program ini terdiri dari database hasil pengumpulan data yang diperoleh dari BEI
langsung dan internet, serta hasil perhitungan ROI pada indeks LQ45 10 perusahaan. Outcome dari model komputer yang dapat digunakan adalah
Laporan Keuangan tentang Laporan Laba Rugi. Hutang Kewajiban, Modal Ekuitas Pemilik, Total Aset Total Aktiva dan Laba Operasi Bersih sesudah
Pajak NOPAT dan hasil perhitungan ROI.
4.7.1. Proses Pembuatan Visual Basic.Net
Aplikasi analisis ROI LQ45 membutuhkan data keuangan per-periode dari perusahaan yang termasuk ke dalam LQ45. Data yang sudah didapat dari
perusahaan-perusahaan disimpan ke dalam file database. Software database yang digunakan untuk aplikasi analisis ROI Perusahaan LQ45 adalah Microsoft Access
2003. Microsoft Access 2003 dipilih karena kemudahannya dalam pembuatan database dan juga file Microsoft Access 2003 merupakan file database yang
portable, sehingga aplikasi analisis ROI 45 dapat dijalankan tanpa ketergantungan pada software lain.
Dalam pembuatan database ini, dibuat beberapa relasi tabel untuk mengelompokan kriteria yang sesuai. Relasi yang dibuat adalah relasi
DaftarLQ45, Perusahaan, Aktiva, Ekuitas, Kewajiban, Labarugi dan Nopat. Dalam relasi DaftarLQ45 terdapat atribut kolom nama perusahaan yang
berisi seluruh nama perusahaan yang terdapat pada waktu tertentu dan atribut tahun yang berisi informasi tahun menyangkut perusahaan tertentu. Relasi ini
dihubungkan dengan seluruh relasi yang lainnya, yaitu Aktiva, Ekuitas, Kewajiban, Labarugi dan Nopat.
Data-data yang dimasukkan ke dalam database hanya data-data keuangan pertahun dari setiap perusahaan yang belum diolah untuk menghasilkan
kesimpulan ROI. Pengolahan data dilakukan didalam aplikasi dengan cara memberikan Query perintah kepada database untuk melakukan operasi tertentu
dan hasilnya ditampilkan pada aplikasi. Data-data perhitungan ROI tidak perlu tersimpan pada file database, sehingga meminimumkan memori yang digunakan.
Setelah database terbentuk, hal yang dilakukan selanjutnya adalah membuat aplikasi analisis ROI LQ-45 dengan menggunakan Visual Basic 2008. Software
Visual Basic 2008 dipilih karena kemudahannya dalam pembuatan aplikasi dan bahasa pemrogramannya pun mudah dipahami. Visual Basic 2008 menggunakan
framework .net 3.5 SP1. Framework adalah kumpulan API Application Programming Interface yang digunakan untuk membangun aplikasi. Versi yang
digunakan adalah .NET 3.5 SP 1 Service Pack 1, sehingga jika ingin menjalankan aplikasi analisis ROI LQ45 di komputer lain, maka komputer
tersebut harus terlebih dahulu terinstall Framework .net 3.5 SP1, karena pada framework itulah aplikasi ini dapat berinteraksi dengan mesin komputer.
Langkah selanjutnya membuat tampilan aplikasi. Pada aplikasi ini, terdapat tiga menu utama yang berbentuk Radio button yang terdiri atas List LQ-45, Data
keuangan Perusahaan. Pada Menu List LQ-45 terdapat pilihan periode awal dan periode akhir, dimana user pengguna dapat memilih dari periode apa sampai
periode yang dia tentukan untuk melihat daftar perusahaan LQ45. Setelah User melihat daftar perusahaan apa saja yang ada, user dapat melihat data keuangan
perusahaan yang user pilih dari periode yang muncul. Jika user memilih data keuangan dari satu perusahaan tertentu, maka akan tampil suatu form baru yang
berisi tabel Aktiva, Ekuitas, Kewajiban, Laba dan Nopat. Tabel-tabel tersebut berisi data keuangan perusahaan per-periode sesuai dengan pilihan user. Pada
form ini juga terdapat dua grafik. Grafik yang pertama menunjukkan grafik data keuangan tertentu pada perusahaan yang user pilih. Grafik yang kedua
menunjukkan grafik perbandingan data keuangan dengan seluruh perusahaan yang terdapat dalam database. Grafik-grafik ini dapat diperbesar dengan cara mengklik
grafik yang diinginkan. Maka akan keluar suatu form baru, yang berisi grafik dengan nilai-nilai detailnya.
Pada menu Data Keuangan Perusahaan, terdapat pilihan Perusahaan apa yang ingin dilihat oleh user. Daftar perusahaan yang dapat ditampilkan adalah
perusahaan yang data keuangannya telah ada pada database aplikasi ini. Setelah user memilih maka akan muncul kembali form baru yang persis dengan form yang
muncul pada menu pertama, yang berisi tabel data keuangan per-periode dan juga grafiknya.
Pada menu ROI, terdapat pilihan perusahaan apa saja yang sudah masuk database. Setelah memilih maka akan muncul dibawahnya tabel ROI perusahaan
tertentu dan juga 2 grafik. Grafik pertama menggambarkan ROI perusahaan yang dipilih per-periode dan grafik kedua menggambarkan ROI seluruh perusahaan
yang terdapat pada database per-periode, sehingga user dapat membandingkan ROI per-perusahaan lebih mudah dengan menggunakan grafik.
Setelah rancangan tampilan aplikasi selesai, langkah selanjutnya adalah menuliskan syntax kode-kode pada aplikasi ini, sehingga aplikasi ini dapat
berfungsi sesuai dengan yang diinginkan. Hal yang harus dilakukan pertama kali adalah membuat koneksi aplikasi ke dalam database, sehingga aplikasi ini dapat
membaca dan menulis data sesuai dengan apa yang kita inginkan. Koneksi VB Visual Basic ke database Microsoft Access 2003 menggunakan koneksi tipe
OLE-DB Object Linking and Embedding - Database. Koneksi ini telah tersedia pada framework .net 3.5 SP1, sehingga memudahkan dalam proses pemrograman.
Setelah berhasil mengkoneksikan aplikasi dengan database, langkah selanjutnya adalah retrieve mengambilmembaca data pada database dan
menampilkan pada aplikasi. Cara yang dilakukan untuk me-retrieve data dari database ke aplikasi adalah dengan cara mengirimkan query-query yang nantinya
akan diproses oleh database, lalu database akan mengembalikan sejumlah data sesuai dengan query yang diminta. Hal yang dilakukan selanjutnya adalah binding
data memposisikan data untuk ditampilkan pada aplikasi. Binding data ini diset pada control jenis-jenis tampilan, seperti textbox, combobox dan sebagainya
yang sesuai yang telah dibuat pada perancangan tampilan. Pada VB.net 2008, jika me-retrieve data, data yang ditampilkan tidak
berasal langsung dari sumbernya database, tetapi disimpan terlebih dahulu ke dalam dataset control yang berisi data dari database melalui data adapter
penghubung antara database dengan dataset dan baru ditampilkan dengan data view control yang menampilkan isi dari dataset. Hal ini mempercepat
pemrosesan query aplikasi pada database, sehingga, jika suatu saat aplikasi ini mengirim query pada database, hal yang dilakukan pertama kali adalah mencari
pada dataset. Jika data yang diinginkan terdapat pada dataset, maka akan langsung ditampilkan, jika tidak maka program akan membuka koneksi lagi ke database,
mengirimkan ke dataset melalui data adapter, dan menampilkannya pada aplikasi. Seluruh hal ini dilakukan secara otomatis oleh VB.net 2008.
Query yang dikirimkan merupakan kumpulan syntax SQL Structured Query Language. Dalam pemrograman VB 2008, syntax SQL direpresentasikan
sebagai string tipe data yang merupakan kumpulan dari karakter. String tersebut dikirim oleh aplikasi ke database dan diproses oleh database. Jadi aplikasi ini
menggunakan dua bahasa pemrograman berbeda yang digabung menjadi satu pada VB 2008.
Pada rancangan aplikasi sebelumnya, disebutkan bahwa aplikasi ini dapat menampilkan grafik data keuangan. Sebenarnya control grafik telah disediakan
oleh framework .net 3.5 SP 1 ini. Namun control grafik yang telah tersedia masih kurang memadai, sehingga aplikasi ini menggunakan control tambahan yaitu MS.
Chart yang kemudian diintegrasikan dengan framework .net 3.5 SP 1. Jadi untuk menjalankan aplikasi ini, selain komputer yang akan digunakan nanti harus
terinstall Framework .Net 3.5 SP1, komputer itu juga harus terinstall MS. Chart, sehingga program dapat berjalan dengan baik.
Menampilkan grafik sesuai dengan criteria yang dipilih dengan cara hampir serupa dengan menampilkan data dari database berupa tabel atau informasi