Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

Agustus 2005–Februari 2009. Sampel perusahaan yang diteliti adalah perusahaan- perusahaan yang selama periode tersebut memenuhi persyaratan bahwa perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2004 dan 2008 dan mempunyai informasi yang lengkap mengenai laporan keuangan selama penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dan dilaksanakan adalah penelitian literatur untuk dijadikan landasan dalam penelitian, penelitian lapangan yaitu data yang diperoleh dari lembaga tertentu, dalam hal ini Bursa Efek Indonesia BEI. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi-informasi dari internet, data-data perusahaan, buku-buku yang menunjang dan literatur perpustakaan. Selama penelitian dilakukan pengamatan langsung dengan cara peneliti terlibat dalam kegiatan-kegiatan di BEI dan melakukan magang di PT Kresna Graha Securindo pada bagian Riset selama 2 bulan Oktober-November 2008. PT Kresna Graha Sekurindo Tbk Perusahaan didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No. 11 tertanggal 10 September 1999 dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-19958 HT.01.01.TH.99 tertanggal 13 Desember 1999 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 5 tertanggal 15 Januari 2002, Tambahan No. 559. Perusahaan memulai operasi komersil pada tanggal 4 Juli 2000. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No.4 tertanggal 7 April 2005 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal disetor Perusahaan sebesar Rp 21.900.000.000. Peningkatan modal disetor tersebut berasal dari hasil Penawaran Umum Terbatas I right issue tahun 2005 sebesar 219.000.000 lembar saham dengan nominal Rp 100 dan harga perolehan sebesar Rp 125. Dengan adanya peningkatan modal disetor tersebut, maka modal disetor Perusahaan menjadi Rp. 58.400.000.000. Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM telah menyetujui peningkatan modal tersebut melalui surat No. S-240PM2005 tertanggal 3 Februari 2005. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha sebagai perantara pedagang efek, penjamin emisi efek dan manajer investasi. Perusahaan berdomisili di Jakarta. Perusahaan telah mendapat ijin usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Manajer Investasi dari Ketua BAPEPAM masing-masing berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-01PMPEE2000 tertanggal 29 Februari 2000 dan No. KEP- 03PMMI2001 tertanggal 28 Mei 2001. Surat ijin usaha sebagai Penjamin Emisi Efek mencakup ijin sebagai Perantara Pedagang Efek.

3.2.2 Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh berdasarkan data laporan keuangan perusahaan yang dilaporkan kepada Bursa Efek Indonesia dari periode tahun 2004-2009 berupa laporan keuangan konsolidasian yang didalamnya diawali dari laporan auditor independen kepada para pemegang saham yang ditandatangani oleh Akuntan Publik. Neraca konsolidasian setiap perusahaan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dengan menggunakan program Microsoft Office Excel. Penyajian data dilengkapi grafik dan gambar. Analisis yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis fundamental dan analisis teknikal Bodie, Kane dan Marcus, 2005 yaitu untuk menilai tingkat pengembalian saham oleh investor. Analisis pendekatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Analisis Fundamental Penilaian saham dari segi laporan keuangan. Analisis ini mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan identifikasi faktor- faktor fundamental. Hal tersebut menunjukkan nilai saham mewakili nilai perusahaan dan biasanya analisis fundamental digunakan untuk menjawab apakah nilai suatu saham undervalue atau overvalue. Analisis fundamental menggunakan data-data mengenai kondisi dan kinerja perusahaan dengan informasi yang relevan. Investor akan membeli saham yang underprice dan menjual saham tersebut saat overprice Francis,1993. Nilai intrinsik suatu saham dapat di estimasi atau dilakukan dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu : a. Pendekatan Aktiva Bersih Net Asset Approach Pendekatan ini menunjukkan nilai intrinsik saham dilihat dari nilai aktiva bersih untuk per lembar saham biasa yang ditunjukkan dengan rumus : NAPS = beredar yang biasa saham Jumlah n keseluruha bersih aktiva buku Nilai ................ 1 b. Pendekatan Dividen Dividen Valuation Approach Estimasi nilai intrinsik saham dengan memperhitungkan nilai dividen yang akan diterima dari investasi saham tersebut di masa depan, rumusnya: Harga Saham Po = g R d  1 ............................. 2 Dimana : d 1 = Cash dividen for next period R = Required rate of return G = Expected growth on dividen c. Pendekatan Laba Earning Valuation Approach Estimasi nilai intrinsik saham dilakukan secara tidak langsung dengan menghitung earning multiplier, dengan rumus: Earning multiplier = g r EPS d  ..................... 3 Dimana: d = Cash dividen EPS = Earning per share R = Risk – adjudted Discount rate g = Growth rate Nilai intrinsik saham dalm bentuk earning multiplier ini selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai PER price earning ratio dari saham tersebut. 2. Analisis Teknikal Tujuan analisis secara teknik adalah untuk meraih keuntungan jangka pendek yang dianalisis dari pola tren pasar. Dengan demikian analisis teknikal adalah sebuah metode analisis yang menitikberatkan pada pergerakan pasar. Metode ini dijalankan dengan cara memperhatikan perubahan harga dan volume perdagangan saham dipasar Young dan O’Byrne, 2001 . Menghitung Adjusted Invested Capital akhir tahun n: