Modal Ekuitas Pemilik dan Pertumbuhan dalam 5 Tahun Terakhir

Tabel 20. Hasil Perhitungan TIE Tahun No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 2008 1 AALI -10,52 -35,16 -45,42 -388,58 -21.340,84 2 ANTM -521,20 -46,18 -15,42 58,47 -7,42 3 ASII -13,08 -18,69 -7,25 -15,11 -27,87 4 BBCA 0,42 0,45 0,45 0,47 0,67 5 BBRI 1,04 1,43 1,08 1,36 1,28 6 BDMN 0,80 0,67 0,71 0,83 1,00 7 BMRI 0,20 0,64 0,47 0,58 0,60 8 BNBR 0,91 2,26 -4,56 -3,71 60,09 9 BNGA 0,55 0,49 0,41 0,55 0,71 10 BNII 0,63 0,62 0,53 0,72 0,66 6. Fixed Chance Coverage Kemampuan perusahaan membayar bunga secara periodik dan kewajiban membayar sewa pada jangka panjang, termasuk biaya sewa lease charge dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Hasil perhitungan Fixed Chance Coverage Tahun No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 2008 1 AALI -10,68 -35,97 -46,09 -392,82 -22.063,88 2 ANTM -525,81 -47,05 -15,64 59,49 -8,19 3 ASII -27,24 17,16 16,68 40,30 -156,79 4 BBCA -0,92 -0,92 -0,79 -0,95 -1,11 5 BBRI -1,20 -1,17 -0,81 -1,20 -1,05 6 BDMN -1,09 -0,65 -0,37 -0,64 -0,42 7 BMRI -0,79 -0,10 -0,18 -0,58 -0,68 8 BNBR 1,91 3,27 -3,58 -2,71 62,35 9 BNGA -0,67 -0,38 -0,30 -0,51 -0,21 10 BNII -0,62 -0,40 -0,21 -0,10 -0,21

3. Rasio Aktivitas

Berdasarkan perhitungan dari data laporan labarugi setiap perusahaan, angka yang dihasilkan dari berbagai perhitungan terlihat beragam, ada angka menunjukan perubahan semakin besar, maka kondisi perusahaan dikatakan sehat. Artinya, perusahaan dapat menciptakan volume bisnis yang besar efektif walaupun persediaan aktiva tetap atau total aktiva dalam jumlah yang sama. Beberapa perusahaan menunjukkan angka rendah terutama perusahaan.....Rasio aktivitas perusahaan dalam mengelola sumber dana yang dimiliki berdasarkan perbandingan antara penjualan dengan berbagai aktiva pendukung untuk penjualan dapat dilihat pada hasil berbagai perhitungan dibawah ini. 5. Inventory Turnover Perputaran Persediaan Perhitungan perputaran persediaan ditentukan secara rata-rata. Penjualan dibagi persediaan secara langsung, maka terdapat 2 kelemahan. Pertama, apabila penjualan ditentukan berdasar harga jual dan persediaan ditentukan oleh harga pokok pembelian, maka diperlukan penyelarasan agar terjadi kesamaan. Alasannya, apabila penjualan memakai harga pokok pembelian berarti penjualan tersebut sudah terkandung profit, biaya operasional, dan lain-lain. Kedua, apabila dipakai perhitungan penjualan selama 1 tahun dan memakai perhitungan persediaan rata-rata, maka dipakai harga pokok penjualan karena persediaan sudah mencerminkan kondisi sebenarnya. Perputaran persediaan setiap perusahaan dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Perputaran persediaan setiap perusahaan Tahun No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 2008 1 AALI -5,54 -5,53 -6,61 -8,05 -12,64 2 ANTM -1,64 -1,99 -3,15 -5,11 -7,58 3 ASII -6,62 -9,43 -8,44 -10,44 -14,65 4 BBCA 0,05 0,05 0,06 0,06 0,08 5 BBRI 0,11 0,11 0,12 0,16 0,17 6 BDMN 0,11 0,11 0,10 0,14 0,10 7 BMRI 0,06 0,01 0,02 0,05 0,06 8 BNBR -2.272,06 -4,82 -7,28 -7,66 -11,83 9 BNGA 0,05 0,06 0,08 0,17 0,10 10 BNII 0,07 0,07 0,06 0,02 0,03 6. Average Collection Period Tujuannya untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam menagih piutang. Menurut teori keuangan, semakin tinggi rata-rata pengembalian piutang berarti semakin tinggi pula dana yang diserap oleh piutang. Artinya, rata-rata pengembalian berbanding lurus dengan sumber daya yang diserap oleh piutang. Dalam mencari rata-rata pengembalian piutang, diperlukan 2 langkah. Pertama, mencari rata-rata penjualanhari. Langkah ini untuk membandingkan antara penjualan selama setahun dengan jumlah hari dalam setahun. Kedua, menghitung rata-rata pengumpulan piutang. Rasio yang membandingkan antara piutang dengan langkah pertama