Laba Operasi Bersih Sesudah Pajak NOPAT dan Pertumbuhan dalam 5 tahun terakhir.

perusahaan AALI adalah -6, 10, 53 dan 22. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara perusahaan BMRI dengan AALI. Perbedaan pertumbuhan total Aset total Aktiva per tahun antar 10 perusahaan dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Pertumbuhan Total Aset Total Aktiva per tahun berdasarkan rataan 2004-2008 dari 10 Perusahaan LQ 45 dalam Ribuan Rupiah No Kode Emiten Rataan 2004-2008 Pertumbuhantahun 1 AALI 4.388.855.600.000 -6 10 53 22 2 ANTM 8.404.983.844.800 6 14 65 -15 3 ASII 60.500.201.800.000 56 -5 10 27 4 BBCA 187.944.636.800.000 1 18 23 13 5 BBRI 166.870.622.200.000 15 26 32 21 6 BDMN 81.075.027.200.000 15 21 9 20 7 BMRI 291.316.126.600.000 6 2 19 12 8 BNBR 12.090.824.105.600 34 24 63 80 9 BNGA 63.183.456.400.000 35 12 102 10 10 BNII 50.002.811.200.000 36 8 4 3

4.4. Rasio Keuangan

Hasil perhitungan dan analisis rasio keuangan terhadap rasio likuiditas, rasio hutang, rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio pertumbuhan, serta voluation ratio adalah sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas

Kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek setiap perusahaan melakukan transaksi secara besar-besaran, diluar kemampuan yang dimiliki atau overtrading, sehingga perusahaan tidak dapat melakukan kewajiban jangka pendeknya meskipun mempunyai prospek yang menjanjikan. Rasio likuiditas dalam jangka panjang akan mempengaruhi solvabilitas perusahaan. Tingkat likuiditas setiap perusahaan dapat dilihat pada rasio-rasio dibawah. c. Current Ratio CR Current Ratio didapat dengan cara membagi aktiva lancar dengan hutang lancer. Nilai CR rendah akan berdampak pada resiko piutang dan persediaan. Ideal pemakaian CR adalah 2:1. Artinya, aktiva lancar 2 kali lebih besar dibanding hutang lancar, dengan proporsi penyusutan aktiva lancar maksimum 50. Indikator CR adalah semakin rendah CR, maka semakin baik tingkat likuiditas sebuah perusahaan, semakin tinggi CR berarti menunjukkan ada kelebihan aktiva lancar. Secara umum aktiva lancar menghasilkan return lebih rendah dibanding aktiva tetap. Hasil dari Current Ratio terhadap perusahaan yang bertahan dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Hasil perhitungan Current Ratio Tahun No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 2008 1 AALI 1,21 1,68 0,87 1,60 1,94 2 ANTM 2,88 2,68 2,81 4,43 8,02 3 ASII 1,02 0,74 0,78 1,32 1,32 4 BBCA 1,10 1,12 1,11 1,10 1,10 5 BBRI 1,13 1,12 1,12 1,11 1,10 6 BDMN 1,16 1,15 1,13 1,14 1,12 7 BMRI 1,11 1,10 1,11 1,10 1,09 8 BNBR 0,48 1,47 1,94 1,25 0,54 9 BNGA 1,08 1,11 1,11 1,11 1,10 10 BNII 1,13 1,12 1,12 1,11 1,10 d. Acid Test quick Ratio Quick ratio adalah rasio yang membagi aktiva lancar dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Hasil perhitungan QR dapat dilihat pada Tabel 18, di bawah ini: Tabel 18. Hasil perhitungan Quick Ratio Tahun No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 2008 1 AALI 1,07 1,22 0,53 1,20 1,18 2 ANTM 2,50 2,00 2,01 3,70 6,10 3 ASII 0,77 0,50 0,58 1,10 1,00 4 BBCA 0,38 0,58 0,51 0,53 0,62 5 BBRI 0,73 0,81 0,77 0,73 0,86 6 BDMN 0,69 0,79 0,73 0,83 0,87 7 BMRI 0,55 0,58 0,56 0,58 0,68 8 BNBR 0,36 1,12 1,58 1,12 0,48 9 BNGA 0,87 0,90 0,89 0,84 0,91 10 BNII 1,00 0,94 0,69 0,77 0,86

2. Leverage Ratio Rasio Hutang

Rasio Hutang membandingkan antara dana sendiri ekuitas dengan dana pinjaman, makin besar pinjaman yang digunakan perusahaan makin besar kreditur mempunyai kendali terhadap perusahaan. Berdasarkan perhitungan suku bunga pinjaman apabila hasilnya lebih kecil dari return on investment ROI, maka perusahaan lebih baik menambah hutang dibanding menambah modal sendiri atau sebaliknya. Hasil perhitungan rasio hutang dengan menggunakan pendekatan melalui neraca yang menginformasikan besarnya hutang digunakan untuk aktiva dan pendekatan melalui laporan labarugi yang menginformasikan besarnya hutang bisa ditutup dengan laba operasional dapat dilihat penjelasannya di bawah ini. 4. Total Debt to Total Asset Rasio Hasil perhitungan membandingkan antara total hutang dengan total aktiva bahwa perusahaan memakai hutang untuk kegiatan operasional dapat dilihat pada Tabel 19. 5. Time Interest Earned Ratio TIE Hasil perhitungan rasio hutang dengan menghitung laba sebelum hutang dan pajak EBIT dibagi beban bunga, maka diketahui laba untuk perusahaan AALI, ANTM tahun 2007 naik, ASII, BNBR pada tahun 2006 dan tahun 2007 mengalami penurunan. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa TIE bernilai rendah menunjukan perusahaan dalam kondisi sakit, sehingga memerlukan perhatian pihak manajemen untuk memperbaiki kondisi perusahaan tersebut agar berubah menjadi sehat. Hasil perhitungan TIE dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 19. Hasil Perhitungan Rasio Hutang Tahun No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 2008 1 AALI 36 15 19 21 18 2 ANTM 59 53 41 27 21 3 ASII 50 60 54 50 50 4 BBCA 91 89 90 91 91 5 BBRI 88 89 89 90 91 6 BDMN 87 87 88 88 90 7 BMRI 90 91 90 91 91 8 BNBR 61 34 36 51 55 9 BNGA 92 90 90 90 91 10 BNII 88 90 90 90 91