2.6. Total Assets Total Aktiva
Sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan disebut aktiva assets. Contoh- contoh aktiva mencakup kas, tanah, pabrik dan peralatan Warren, 2006.
Pengembalian suatu perusahaan dapat dinilai dari perspektif dasar pendanaan keseluruhan, yaitu kewajiban ditambah ekuitas, atau total aktiva. Pengembalian
atas total aktiva return on total asset merupakan ukuran efisiensi operasi yang relevan. Nilai ini mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva
pendanaan yang diberikan pada perusahaan. Will J.J., 2005
2.7. Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama
periode tertentu. Prinsip-prinsip yang umum diterapkan adalah sebagai berikut: 1. Menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan
diikuti dengan harga pokok dari barang atau servis yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor.
2. Menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum atau administrasi.
3. Menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan, yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi di luar usaha
pokok perusahaan. 4. Menunjukkan laba atau rugi yang insidentil, sehingga akhirnya diperoleh
laba bersih sebelum pajak pendapatan. Bentuk dari laporan laba rugi yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
1. Bentuk single step, yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi satu kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok, sehingga
untuk menghitung labarugi bersih hanya memerlukan satu langkah yaitu mengurangkan total biaya terhadap total penghasilan.
2. Bentuk multiple step, dalam bentuk ini dilakukan pengelompokan yang lebih teliti sesuai dengan prinsip yang digunakan secara umum.
Munawir, 2004
Menurut Keown 2004, laporan laba rugi menyajikan informasi keuangan yang dihubungkan dengan lima aktivitas besar usaha:
1. Penghasilan penjualan – uang diperoleh dari penjualan produk atau jasa perusahaan.
2. Harga pokok penjualan – biaya produksi atau biaya untuk menghasilkan barang-barang dan jasa yang akan dijual.
3. Beban operasi yang berhubungan dengan a pemasaran dan distribusi produk atau jasa, dan b administrasi umum.
4. Beban keuangan dalam menjalankan bisnis, yaitu bunga dibayarkan kepada kreditur preusan dan pembayaran dividen kepada pemegang saham istimewa
bukan pembayaran dividen pada pemegang saham biasa. 5. Beban pajak, yaitu jumlah pajak yang ditanggung berdasarkan pajak
pendapatan perusahaan. Menurut Warren 2006, laporan laba rugi adalah suatu ikhtisar dan beban
selama periode waktu tertentu misalnya sebulan atau setahun. Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan
konsep penanding atau pengaitan matching concept. Konsep ini ditetapkan dengan menandingkan atau mengaitkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan
selama periode terjadinya beban tersebut. Laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang tejadi. Kelebihan ini disebut
laba bersih atau keuntungan bersih net incomenet profit jika beban melebihi pendapatan, maka disebut rugi bersih net loss.
2.8. Laba Operasi Bersih Sesudah Pajak Net Operating Profit After TaxNOPAT
Pajak adalah suatu faktor kritis dalam sebuah pembuatan keputusan keuangan. Ada tiga tipe dasar dari usaha yang dikenakan pajak: perusahaan
kepemilikan tunggal, persekutuan dan korporasi. Perusahaan tunggal melaporkan pendapatan mereka dalam pengembalian pajak pribadi mereka dan membayar
pajak-pajak terutang. Persekutuan melaporkan pendapatan dari persekutuan tetapi tidak membayar pajak. Korporasi sebagai badan hukum terpisah, melaporkan
pendapatannya dan membayar pajak-pajak yang berhubungan dengan profit. Pemilik pemegang saham dari korporasi tidak melaporkan pendapatan mereka
dalam pengembalian pajak pribadi mereka, kecuali ketika semua atau sebagian profit didistribusikan dalam bentuk dividen Keown,2004.
Menurut Tunggal 2001, NOPAT adalah laba yang diperoleh dari operasi perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan, tetapi termasuk biaya keuangan
dan biaya penyusutan. Besarnya NOPAT tidak dipengaruhi oleh struktur modal perusahaan karena diasumsikan restrukturisasi keuangan tidak akan memberi
dampak pada profitabilitas ataupun resiko bisnis yang ada sekarang. Dengan kata lain, perusahaan yang membiayai bisnisnya dari utang atau modal sendiri, nilai
NOPAT akan selalu identik. Perhitungan NOPAT dapat dilakukan pada laporan laba rugi perusahaan.
2.9. Rasio Keuangan
Kinerja perusahaan diukur dengan banyak indikator, salah satunya adalah analisis rasio keuangan. Rasio keuangan diperoleh dengan cara menghubungkan
dua atau lebih data keuangan. Data tersebut diambil dari angka-angka pada neraca dan laporan labarugi. Indikator yang dipakai sebagai tolak ukur bisa rasio rata-
rata industri dimana perusahaan beroperasi, rasio perusahaan sejenis atau rasio periode sebelumnya. Indikator ini diperlukan sebagai indikator pembanding untuk
membuktikan apakah perusahaan sudah berjalan dengan baik setelah diukur, maka dengan demikian akan diperoleh informasi akurat.
Analisis rasio keuangan dibagi dalam beberapa kelompok besar. Umumnya dibagi dalam 6 kelompok, yaitu:
1. Rasio Likuiditas yang terdiri dari Current Ratio CR dan Acid Test Quick Rasio ØR
2. Rasio Hutang Leverage Ratio yang terdiri Total debt to total asset ratio, Times interest earned TIE dan Fixed change coverage FCC
3. Rasio Aktivitas yang terdiri dari Inventory turnover, Average collection period dan Fixed asset turnover, serta.Total asset turnover.
4. Rasio Keuntungan terdiri dari Profit margin on sales, Return on asset ROA dan Return on net worth.
5. Rasio Pertumbuhan terdiri dari pertumbuhan penjualan, pertumbuhan laba bersih, pertumbuhan laba per lembar saham dan pertumbuhan harga pasar
saham per lembar dan pertumbuhan deviden.
6. Rasio Penilaian terdiri dari Price to Earning Ratio PER dan Market to Book Ratio MBR
2.10. Teknik Analisis Laporan Keuangan
Teknik analisis laporan keuangan menurut Gibson 2001 “Various techniques are used in the analysis of the financial data to the emphasize the
comparative and relative importance of the data presented and to evaluate the position of the firm. These techniques include ratio analysis, common size
analysis...”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat dijelaskan lebih lengkap di bawah ini.
1. Analisis Common Size Menurut James C. Van Horne 1992 bahwa An analysis of percentage
financial statements where all balance sheet items are divided by net sales or revenues. Analisis ini membandingkan data-data keuangan yang ada, dan dari
nilai perbandingan tersebut akan dilihat perubahan-perubahan yang terjadi. Analisis ini terbagi dua yaitu analisis horisontal metoda analisis yang
dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun periode dan analisis vertikal metoda analisis yang dilakukan dengan
cara menganalisis laporan keuangan pada tahun periode tertentu. 2. Analsis Indeks
James C. Van Horne 1992 mengemukakan bahwa An analysis of percentage financial statements where all balance sheet or income statement figures for a
base year equal 100.0 percent and subsequent financial statement items are expressed as percentages of their valuesin the base year. Analisis ini
mengubah semua angka dalam laporan keuangan pada tahun dasar 100. Pemilihan tahun dasar bukanlah selalu tahun yang paling awal, tetapi tahun
yang dianggap normal. 3. Analisis Ratio
Analisis ini mengungkap hubungan yang menyatakan kondisi keuangan suatu perusahaan. Ada dua jenis dasar analisis perbandingan yaitu analisis tren
perhitungan rasio dari waktu ke waktu dan perbandingan dengan perusahaan lain dalam industri yang sejenis.