silikat 10 menghasilkan nilai pH air pencuci biodiesel yang tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 15 dan 20.
c. Waktu Pengumpulan Biodiesel
Waktu pengumpulan biodiesel adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan biodiesel murni yang keluar dari kolom. Dalam
penentuan konsentrasi aluminium silikat terbaik, selain parameter mutu biodiesel, parameter ini juga sangat penting untuk diperhatikan, ketika
metode kolom akan diterapkan pada skala yang lebih besar industri. Waktu pengumpulan biodiesel pada masing-masing konsentrasi
aluminium silikat dapat dilihat pada Gambar 31.
Gambar 31. Pengaruh Konsentrasi Aluminium Silikat Terhadap Waktu
Pengumpulan Biodiesel Murni Berdasarkan Gambar 31., dapat dilihat bahwa hubungan antara
konsentrasi aluminium silikat dengan waktu pengumpulan biodiesel berbanding lurus. Semakin besar konsentrasi aluminium silikat, maka
semakin besar waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan 1 ml biodiesel. Hal ini dikarenakan semakin besar konsentrasi aluminium
silikat, permeabilitas campuran aluminium silikat dan pasir kuarsa semakin kecil, sehingga biodiesel semakin sulit mengalir diantara
campuran adsorben dan pasir kuarsa tersebut. Ratanawan et al. 2005 mengatakan bahwa pengurangan permeabilitas campuran clay dan pasir
kuarsa disebabkan oleh peningkatan jumlah montmorillonit dalam campuran tersebut. Hal ini merupakan faktor yang sangat penting pada
penggunaan metode kolom.
Berdasarkan analisis ragam dengan tingkat kepercayaan 95 α = 0,05, perbedaan konsentrasi adsorben berpengaruh nyata terhadap
waktu pengumpulan biodiesel yang dihasilkan. Setelah dilakukan uji lanjut Duncan, konsentrasi aluminium silikat yang menghasilkan waktu
pengumpulan biodiesel tercepat adalah 5, dengan waktu yang dibutuhkan sebesar 8,31 detikml biodiesel, yang kedua adalah
konsentrasi 10, dengan waktu yang dibutuhkan sebesar 14,10 detikml biodiesel, ketiga adalah konsentrasi 15, yang menghasilkan
waktu sebesar 21,97 detikml biodiesel, dan yang keempat atau yang terakhir adalah konsentrasi 20, dengan waktu 45,23 detikml
biodiesel. Pada konsentrasi 5, jumlah biodiesel yang dapat dimurnikan
lebih sedikit dibandingkan dengan konsentrasi lainnya karena aluminium silikat yang digunakan pada konsentrasi 5 lebih cepat
jenuh. Hal ini mengakibatkan interval waktu proses regenerasi aluminium silikat akan semakin pendek, sehingga biaya yang
dikeluarkan pun lebih besar. Selain itu, berdasarkan kapasitas adsorpsi adsorben di dalam kolom, yaitu sebesar 133 mlg adsorben, penggunaan
konsentrasi aluminium silikat sebesar 5 pada skala pilot plant kapasitas 100 L biodiesel, membutuhkan alat dengan ukuran yang
lebih besar dibandingkan dengan penggunaan konsentrasi 10, 15, dan 20, karena pasir kuarsa yang dibutuhkan lebih banyak. Hal ini
mengakibatkan biaya yang dikeluarkan lebih banyak dan ruangan yang dibutuhkan lebih besar.
Pada penggunaan campuran aluminium silikat dan pasir kuarsa dalam pemurnian biodiesel dengan sistem kontinyu, waktu
pengumpulan biodiesel yang dibutuhkan akan semakin besar, karena tumpukan aluminium silikat dan pasir kuarsa semakin lama akan
semakin memadat. Pada konsentrasi 15, waktu pengumpulan biodiesel meningkat sebesar 1,4 detikml biodiesel, dan pada
konsentrasi 20, waktu pengumpulan biodiesel meningkat sebesar 1,6
detikml biodiesel, sedangkan pada konsentrasi 10, waktu pengumpulan biodiesel relatif stabil.
jika dilihat dari penjelasan-penjelasan sebelumnya, konsentrasi aluminium silikat tidak berpengaruh terhadap kejernihan biodiesel yang
dihasilkan, tetapi berpengaruh terhadap pH air pencuci biodiesel dan waktu pengumpulan biodiesel. Konsentrasi 5 dan 10 menghasilkan
biodiesel dengan nilai pH air pencuci terendah, dan konsentrasi 5 menghasilkan waktu pengumpulan biodiesel tercepat. Akan tetapi,
dengan pertimbangan kapasitas adsorpsi dan peningkatan waktu alir biodiesel selama proses pemurnian seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka konsentrasi aluminium silikat dalam pasir kuarsa terbaik adalah 10.
3. Pengaruh Suhu Pemurnian Biodiesel Menggunakan Kolom