HIDRAT ALUMINIUM SILIKAT TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Biodiesel Austindo 2007, biodiesel dimungkinkan dapat mengandung sedikit air. Meskipun biodiesel ini bersifat hidrofob tidak bercampur dengan air, biodiesel juga dapat bersifat higroskopik saat titik kelembapan atmosfir jenuh; salah satu alasan biodiesel dapat menyerap air adalah ikatan mono dan digliserida menunda reaksi tak sempurna. Molekul ini dapat bertindak sebagai pengemulsi, menjadikan air bercampur dengan biodiesel. Sebagai tambahan, air dapat menjadi residu pada tahap prosesing atau hasil akhir yang terkondensasi ditangki penyimpanan. Keberadaan air dapat menjadi masalah utama dikarenakan: Air dapat mengurangi pemanasan saat pembakaran dari tempat bahan bakar. Yang berakibat mesin sulit dinyalakan, berasap serta kurang bertenaga. Air dapat menyebabkan korosi pada sistem komponen vital bahan bakar seperti: pompa bahan bakar, pompa injektor,dll. Air dan mikroba menyebabkan elemen penyaring kertas di sistem gagal membusuk yang mana mengakibatkan kerusakan pada pompa saat proses penguraian partikel besar. Air dingin dapat membentuk kristal es mendekati 0 °C 32 °F. Kristal ini dapat menjadi area penyatuan dan penggumpalan pada residu bahan bakar. Air mempercepat pertumbuhan koloni mikroba, dimana dapat menyumbat sistem bahan bakar. Air dapat melubangi piston di mesin diesel.

D. HIDRAT ALUMINIUM SILIKAT

Hidrat aluminium silikat adalah lempung yang terkumpul dari waktu ke waktu, berasal dari abu gunung berapi, dimana kandungan utamanya adalah mineral smektit, yaitu montmorillonit. Mineral smektit lainnya juga terkandung dalam hidrat aluminium silikat, seperti hektorit, saponit, beidelit, dan nontronit. Smektit adalah mineral lempung yang terdiri dari tiga lapisan kristal berdimensi 2µm. Satu lapisan berbentuk oktahedral, dan dua lapisan berbentuk tetrahedral yang terdiri dari [SiO 4 ]-tetrahedron yang menutupi [MO 5 ,OH]-oktahedron M biasanya ditemukan dalam bentuk Al, Mg, tetapi sering juga Fe. Lapisan silika memiliki ion negatif yang lemah, sehingga kation-kation Ca 2+ , Mg 2+ atau Na + dan air dapat terserap pada daerah ini. Hidrat aluminium silikat memiliki kandungan air sekitar 30, sehingga perlu dikeringkan agar kandungan air turun menjadi 15. Hidrat aluminium silikat dapat digunakan dalam bentuk granular atau dalam bentuk bubuk yang sangat halus sekalipun. Pada aplikasi tertentu, hidrat aluminium silikat perlu dimurnikan terlebih dahulu untuk menghilangkan pengotornya atau diaktivasi menggunakan asam mineral untuk membentuk aluminium silikat teraktivasi asam bleaching earths atau organik untuk membentuk organoclays Industrial Minerals Association-North America, 2008. Gambar 4. Struktur Montmorillonit USGS Coastal and Marine Geology Program, 2001 Rumus kimia montmorillonit adalah Mg,CaO.Al 2 O 3 .5SiO 2. nH 2 O. Hidrat aluminium silikat berwarna dasar putih dengan sedikit kecoklatan atau kemerahan atau kehijauan tergantung dari jenis dan jumlah fragmen mineral- mineralnya. Selain itu, hidrat aluminium silikat bersifat sangat lunak, ringan, mudah pecah, terasa seperti sabun, dan mudah menyerap air. Ukuran partikel hidrat aluminium silikat sangat kecil dan mempunyai kapasitas penukar ion yang tinggi dengan pertukaran ion terutama diduduki oleh ion Ca dan Mg. Berat jenis hidrat aluminium silikat berkisar 2,4 – 2,8 Priatna, 1982. Gambar 5. Hidrat Aluminium Silikat Industrial Minerals Association-North America, 2008 Mineral-mineral montmorillonit umumnya berupa butiran sangat halus, sedang lapisan-lapisan penyusunnya tidak terikat dengan kuat. Bila kontak dengan air, mineral-mineral tersebut menunjukkan pengembangan antar lapis yang menyebabkan volumenya meningkat menjadi dua kali lipat atau lebih. Diperoleh petunjuk monmorillonit meningkat secara signifikan dengan penyerapan air. Potensi mengembang mengerut dan adanya muatan negatif yang tinggi merupakan penyebab mineral ini dapat menerima dan menjerap ion-ion logam dan kation-kation organik. Jerapan kation-kation organik menghasilkan pembentukan komplek organo-mineral. Kation organik diyakini mampu menggantikan kation-kation anorganik pada posisi interlapis. Lapisan tunggal, dan kadang-kadang juga lapisan ganda dari molekul- molekul organik dijerap tergantung pada ukuran kation dan defisit muatan dari lapisan mineralnya Tan, 1993. Sebagian dari silikon dalam lapisan tetrahedral dapat diganti oleh ion yang berukuran sama, yang biasanya adalah Al 3+ . Dengan cara yang sama, sebagian dari Al dalam lembar oktahedral dapat digantikan oleh Mg2+, tanpa mengganggu struktur kristal. Penggantian oleh satu ion bervalensi tiga Al 3+ untuk satu ion bervalensi empat Si 4+ merupakan penyebab timbulnya satu muatan negatif pada lempeng silikat yang sebelumnya netral. Banyaknya penggantian menentukan jumlah muatan negatif Soepardi, 1983. Hidrat aluminium silikat memiliki berbagai macam kegunaan dalam segala bidang. Menurut Industrial Minerals Association-North America, 2008, kegunaan-kegunaan tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Pelletizing. Hidrat aluminium silikat digunakan sebagai agen pengikat dalam produksi pellet bijih besi, dimana dengan proses ini, bijih besi yang berbentuk bubuk halus akan diubah menjadi butiran-butiran pellet. 2. Konstruksi dan teknik sipil. dalam bidang teknik sipil, hidrat aluminium silikat digunakan sebagai bahan pendukung untuk fondasi dinding, penggalian terowongan, pengeboran dan perbaikan pipa. Berdasarkan sifat plastisitas dan viskositasnya, hidrat aluminium silikat juga digunakan dalam proses pengadukan semen. 3. Lingkungan. Hidrat aluminium silikat sangat berguna dalam proses pemurnian limbah cair karena memiliki kemampuan menyerap bahan- bahan pengotor. 4. MinyakPangan. Hidrat aluminium silikat digunakan untuk menghilangkan zat pengotor dalam minyak. Hidrat aluminium silikat juga digunakan untuk menghilangkan warna bleaching pada minuman bir, air mineral, gula, dan madu. 5. Pertanian. Hidrat aluminium silikat digunakan sebagai bahan pendukung dalam produksi pellet makanan ternak, sebagai ion exchange untuk memperbaiki kondisi tanah. 6. Farmasi, kosmetik, dan kesehatan. Hidrat aluminium silikat digunakan sebagai bahan pengisi dalam bidang farmasi, termasuk dalam industri krim pelindung, dan bahan anti iritasi untuk eksema. Dalam bidang pengobatan, hidrat aluminium silikat digunakan sebagai penangkal racun logam berat. 7. Katalis. Hidrat aluminium silikat juga sering digunakan sebagai katalis dalam proses alkilasi untuk memproduksi bahan bakar. Hidrat aluminium silikat dapat dibagi menjadi dua tipe Priatna, 1982, yaitu : a. Tipe Wyoming Na-hidrat aluminium silikat – Swelling hidrat aluminium silikat Na hidrat aluminium silikat memiliki daya mengembang hingga delapan kali apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi beberapa waktu di dalam air. Dalam keadaan kering berwarna putih atau cream, pada keadaan basah dan terkena sinar matahari akan berwarna mengkilap. Perbandingan soda dan kapur tinggi, suspensi koloidal mempunyai pH: 8,5-9,8, tidak dapat diaktifkan, posisi pertukaran diduduki oleh ion-ion sodium Na + . Na-hidrat aluminium silikat dimanfaatkan sebagai bahan perekat, pengisi filler, lumpur bor, sesuai sifatnya mampu membentuk suspensi kental setelah bercampur dengan air. b. Mg, Ca-hidrat aluminium silikat – non swelling hidrat aluminium silikate Tipe hidrat aluminium silikat ini kurang mengembang apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi di dalam air, tetapi secara alami atau setelah diaktifkan mempunyai sifat menghisap yang baik. Perbandingan kandungan Na dan Ca rendah, suspensi koloidal memiliki pH: 4-7. Posisi pertukaran ion lebih banyak diduduki oleh ion-ion kalsium dan magnesium. Dalam keadaan kering berwarna abu-abu, biru, kuning, merah dan coklat. Penggunaan hidrat aluminium silikat dalam proses pemurnian minyak goreng perlu aktivasi terlebih dahulu. Ca-hidrat aluminium silikat banyak dipakai sebagai bahan penyerap. Menurut Munir 1981, dalam keadaan awal, hidrat aluminium silikat memiliki kemampuan adsorpsi yang rendah. Akan tetapi, dengan melakukan aktivasi, dapat meningkatkan kemampuan adsorpsinya. Aktivasi adalah semua proses untuk menaikkan kapasitas adsorpsi untuk memberikan sifat yang diinginkan sehubungan dengan penggunaannya. Tujuan aktivasi hidrat aluminium silikat adalah untuk menghilangkan senyawa-senyawa selain hidrat aluminium silikat yang tidak mempunyai sifat penyerap. Zat kimia yang umum digunakan untuk aktivasi hidrat aluminium silikat dengan penambahan asam adalah asam sulfat H 2 SO 4 dan asam klorida HCl Zulkarnaen et al., 1991. Jenis Ca-Mg-hidrat aluminium silikat dapat diaktifkan dengan memakai larutan asam sulfat 5 dan asam klorida 5 pada suhu 100 o C selama 2 – 4 jam Munir 1981. Berdasarkan teori, ada dua jenis aktivasi, yaitu : 1. Aktivasi dengan Pemanasan Pengaktifan dengan pemanasan bertujuan agar air yang terikat di antara celah-celah molekul dapat teruapkan, sehingga porositasnya meningkat. Proses ini cocok dilakukan pada hidrat aluminium silikat jenis swelling. 2. Aktivasi dengan Penambahan Asam Pengaktifan dengan pengasaman dapat menaikkan angka perbandingan antara SiO 2 : Al 2 O 3 . Proses ini cocok dilakukan untuk hidrat aluminium silikat non swelling. Pengaktifan hidrat aluminium silikat sangat dipengaruhi oleh konsentrasi asam. Selama proses leaching, Mg, Al, dan Fe larut dalam larutan, kemudian terjadi penyerapan asam ke dalam struktur sehingga rangkaian struktur mempunyai area yang lebih luas. Dalam montmorilonit strukturnya bertingkat-tingkat, kapasitas pertukaran yang aktif adalah di bagian dasar. Tujuan aktivasi kontak asam adalah untuk menukar kation Ca ++ , Na + dan K + yang merupakan struktur bagian dasar dalam hidrat aluminium silikat menjadi ion H dan melepaskan ion Al, Fe, Mg dan pengotor lainnya dari kisi-kisi struktur, sehingga secara fisiknya hidrat aluminium silikat tersebut menjadi lebih aktif Davis dan Messer, 1929. Asam mineral akan larut atau bereaksi dengan komponen berupa ter, garam Ca dan Mg yang menutupi pori-pori adsorben. Selain itu, asam mineral akan melarutkan Al 2 O 3 sehingga dapat menaikkan perbandingan jumlah SiO 2 dan Al 2 O 3 dari 2-3 : 1 menjadi 5-6 : 1. Aktivasi asam mempertinggi sifat hidrat aluminium silikat dengan cara mengganti sifat kimia dan fisiknya tanpa menghancurkan struktur lapisan mineral liatnya. Reaksi yang terjadi pada adsorben aktivasi asam adalah sebagai berikut. Gambar 6. Reaksi Aktivasi Asam Hidrat Aluminium Silikat Ketaren, 1986 Ketaren 1986 menjelaskan bahwa aktivasi menggunakan asam mineral akan menimbulkan tiga macam reaksi sebagai berikut. 1. Mula-mula asam akan melarutkan komponen Fe 2 O 3 , Al 2 O 3 , CaO, dan MgO yang mengisi pori-pori adsorben. Proses ini menyebabkan terbukanya pori-pori yang tertutup sehingga menambah luas permukaan adsorben. 2. Kemudian ion-ion Ca ++ dan Mg ++ yang berada pada permukaan kristal adsorben secara berangsur-angsur diganti oleh ion H+ dari asam mineral. 3. Sebagian ion H + yang telah menggantikan ion Ca ++ dan Mg ++ akan ditukar oleh ion Al +++ yang telah larut dalam larutan asam.

E. HIDRAT MAGNESIUM SILIKAT