Biodiesel yang memiliki kadar gliserol terikat yang lebih kecil atau sama dengan standar adalah biodiesel yang dimurnikan dengan kombinasi
aluminium silikat dan magnesium silikat dengan perbandingan 2:1, yaitu sebesar 0,219-berat. Nilai ini tidak berbeda nyata dengan biodiesel yang
dimurnikan dengan adsorben komersial 0,2229. Kombinasi aluminium silikat dan magnesium silikat lebih efektif dalam menyerap gliserol terikat
karena gliserol terikat memiliki gugus yang bersifat polar dan nonpolar. Gugus polar akan diserap oleh aluminium silikat, sedangkan gugus
nonpolar akan diserap oleh magnesium silikat.
5. Kadar Air
Berdasarkan analisa-analisa di atas, komposisi adsorben yang terbaik adalah aluminium silikat 100 serta kombinasi aluminium silikat dan
magnesium silikat dengan perbandingan 2:1. Aluminium silikat 100 dapat menurunkan kadar sabun dan gliserol bebas lebih baik daripada
komposisi adsorben yang lain, sedangkan kombinasi aluminium silikat dan magnesium silikat dengan perbandingan 2:1 dapat menurunkan kadar
gliserol terikat lebih baik daripada komposisi adsorben yang lain. Untuk memilih yang terbaik, pengujian dilanjutkan dengan analisa kadar air,
karena keberadaan air cukup berbahaya bagi sistem bahan bakar kendaraan.
Menurut SNI 04-7182-2006, kadar air maksimum yang diperbolehkan terkandung di dalam biodiesel adalah 0,05. Hasil analisa
kadar air biodiesel dapat dilihat pada Gambar 21.
Gambar 21. Pengaruh Komposisi Aluminium silikat dan Magnesium Silikat terhadap Kadar Air Biodiesel
Ket. BK = Biodiesel kasar
BCA = Biodiesel Cuci air
B100 = Aluminium silikat 100
B2T1 = Aluminium silikat:Magnesium silikat 2:1
Berdasarkan Gambar 21., kandungan air di dalam biodiesel kasar cukup tinggi, yaitu 0,84. Hal ini juga sesuai dengan tingginya gliserol
terikat biodiesel kasar, karena gliserol terikat dapat mengikat air di dalam biodiesel. Setelah dilakukan pemurnian, terjadi penurunan kandungan air
yang sangat signifikan, sebesar 0,74-0,84, dimana kadar air biodiesel cuci air dan biodiesel yang dimurnikan dengan adsorben komersial tidak
dapat terdeteksi. Kadar air terendah diantara kedua komposisi adsorben dan
memenuhi standar SNI 04-7182-2006 tentang biodiesel max 0,05, adalah biodiesel yang dimurnikan dengan aluminium silikat 100, yaitu
sebesar 0,01. Sedangkan biodiesel yang dimurnikan dengan kombinasi aluminium silikat dan magnesium silikat 2:1 memiliki kadar air lebih
besar dari standar, yaitu sebesar 0,1. Nilai kadar air ini tidak sesuai dengan banyaknya gliserol terikat
yang terkandung di dalam biodiesel. Gliserol terikat biodiesel yang dimurnikan dengan aluminium sillikat 100 lebih besar daripada gliserol
terikat biodiesel yang dimurnikan dengan kombinasi aluminium silikat dan magnesium silikat 2:1. Hal ini menunjukkan bahwa aluminium silikat
dapat menyerap air lebih baik bahkan yang terikat dengan gliserol terikat, daripada magnesium silikat maupun kombinasi keduanya.
6. Pemilihan Komposisi Adsorben