Gambar 6. Reaksi Aktivasi Asam Hidrat Aluminium Silikat Ketaren, 1986
Ketaren 1986 menjelaskan bahwa aktivasi menggunakan asam mineral akan menimbulkan tiga macam reaksi sebagai berikut.
1. Mula-mula asam akan melarutkan komponen Fe
2
O
3
, Al
2
O
3
, CaO, dan MgO yang mengisi pori-pori adsorben. Proses ini menyebabkan
terbukanya pori-pori yang tertutup sehingga menambah luas permukaan adsorben.
2. Kemudian ion-ion Ca
++
dan Mg
++
yang berada pada permukaan kristal adsorben secara berangsur-angsur diganti oleh ion H+ dari asam mineral.
3. Sebagian ion H
+
yang telah menggantikan ion Ca
++
dan Mg
++
akan ditukar oleh ion Al
+++
yang telah larut dalam larutan asam.
E. HIDRAT MAGNESIUM SILIKAT
Hidrat magnesium silikat Mg
3
Si
4
O
10
OH
2
merupakan pyrophyllite group dengan struktur rangka trioktahedral dengan tipe kisi 2:1. Hidrat
magnesium silikat mengandung lapisan penting berupa lapisan magnesium- oksigen atau hidroksil-oktahedral yang terselip diantara dua lapisan silika
siliconoxygen tetrahedral. Ketiga lapisan ini melekat satu sama lain karena ada gaya van der walls lemah yang mengakibatkan hidrat magnesium silikat
terasa lembut dan licin Industrial Minerals Association-North America, 2008. Warna dari hidrat magnesium silikat adalah putih keabu-abuan atau
kehijauan, dengan bentuk kristalnya seperti serat-serat daun. Hidrat magnesium silikat memiliki tekstur yang paling lembut diantara mineral-
mineral bertekstur keras, dan penampakannya semi transparan sampai opak. Komposisi hidrat magnesium silikat diantaranya SiO
2
sebanyak 63,4, MgO 31,0 dan H
2
O 4,7 Agnello, 2005. Clay
Ca
++
Mg
++
+ 4H
+
Clay 2H
+
2H
+
Mg
++
Ca
++
+
Clay 2H
+
2H
+
+ Al
+++
Clay Al
+++
H
+
3H
+
+
Gambar 7. Struktur Hidrat Magnesium Silikat Paint and Coatings Industry, 2003
Hidrat magnesium silikat memiliki empat tipe yang diklasifikasikan berdasarkan batu asalnya, yaitu hidrat magnesium silikat yang diperoleh dari
magnesium karbonat, serpentin, batu alumina-silikat, dan sedimentasi magnesium. Mayoritas hidrat magnesium silikat yang diproduksi di dunia
adalah yang berasal dari magnesium karbonat dan berwarna putih, 20 berasal dari serpentine, dan 10 dari batu alumina-silikat, sedangkan hidrat
magnesium silikat yang berasal dari sedimentasi magnesium tidak pernah digunakan Scientific Association of The European Talc Industry Aisbl,
2008. Karakteristik utama hidrat magnesium silikat adalah permukaannya
yang hidrofobik dan pinggiran yang bersifat hidrofilik. Permukaan hidrat magnesium silikat yang hidrofobik mempunyai daya tarik menarik dengan
bahan organik, sedangkan pinggiran hidrat magnesium silikat yang hidrofilik dapat dengan mudah terdispersi di dalam air Schimidt, 2006. Hidrat
magnesium silikat efektif sebagai adsorben untuk zat organik dan biasanya digunakan dalam bentuk bubuk Agnello, 2005. Oleh karena kemampuannya
dalam menyerap zat organik ini, hidrat magnesium silikat digunakan dalam pembuatan kertas dan pengolahan air limbah Scientific Association of The
European Talc Industry Aisbl, 2008. F. PASIR KUARSA
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika SiO2 dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses
pengendapan. Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama, seperti kuarsa dan
feldspar. Hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai, danau atau laut.
Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO
2
, Fe
2
O
3
, Al
2
O
3
, TiO
2
, CaO, MgO, dan K
2
O, berwarna putih bening atau warna lain bergantung pada senyawa pengotornya, kekerasan 7 skala Mohs, dan bentuk
kristal hexagonal Informasi Mineral dan Batu Bara, 2005. Struktur atomik dari kuarsa adalah tetrahedron yang satu atom silikon dikelilingi empat atom
oksigen. Contoh penting adalah forstart Mg
2
SiO
2
dalam Mg SiO
4
, ion SiO
4
diperoleh empat elektron dari atom magnesium memberikan satu elektron ke satuan dari SiO
4
. Pada temperatur kamar, satuan tetrahedral dari silika tersusun dalam suatu susunan heksagonal, tetapi pada temperatur 875
o
C kestabilan susunan tertrahedral silika berubah. Fasa temperatur rendah dari
silika disebut kuarsa, mineral temperatur tinggi disebut kristobalit Asmuni, 2008.
Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas, baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan.
Sebagai bahan baku utama, misalnya digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan
abrasit ampelas dan sand blasting. Sedangkan sebagai bahan ikutan, misal dalam industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api
refraktori, dan lain sebagainya. Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan Barat, Jawa Barat,
Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung. Informasi Mineral dan Batu Bara, 2005.
G. PEMURNIAN DENGAN CARA ADSORPSI