satuan pelaksana pada Korbrimob, yang bertugas membina dan mengerahkan kekuatan satuan untuk melaksanakan tugas Korbrimob, utamanya untuk
menanggulangi kerusuhan massa. Dan berdasarkan surat perintah Dankorbrimob No.Pol :Sprin12II1997
tangal 19 Februari 1997 tentang Pengukuhan Resimen I Brimob. Resimen I Brimob bermarkas di Kedunghalang Bogor dengan kekuatan personel pada saat
itu berjumlah 2.939 orang.
42
8. Era Satuan II Pelopor Korbrimob Tahun 2002 - Sekarang
Di masa Reformasi masyarakat Indonesia menuntut organisasi Polri dipisahkan dari ABRI, masyarakat berpendapat bahwa Polri selama ini masih
sebagai alat kekuasaan dari pemerintah atau pejabat yang berkuasa. Reformasi pada organisasi Polri telah dilakukan sejak tahun 1999 yang lebih dikenal dengan
Reformasi Polri yang terdiri dari Reformasi reformasi pada Aspek Instrumental, Aspek Struktural dan Aspek Kultural.
43
Keberhasilan utama dari program tersebut adalah dikeluarkannya Undang- Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia yang
mengatur tugas pokok, fungsi dan peranan Polri dan menetapkan bahwa organisasi Polri tidak lagi menyatu dengan ABRI.Struktur Organisasi Resimen I
Brimob yang lebih identik dengan struktur organisasi di tubuh ABRI berdasarkan
42
Hari Supriyadi, h. 64
43
Hari Supriyadi, h. 65
Keputusan Kapolri No Pol. : Kep53X2002 tanggal 17 Oktober 2002 berubah namanya menjadi Satuan II Pelopor, membawahi 4 Detasemen terdiri dari
Detasemen A,B,C,D dan masing-masing Detasemen membawahi 5 Kompi. Sejak terbentuknya Resimen I Brimob sampai dengan berubah namanya
menjadi Satuan II Pelopor, keberhasilan tugas yang telah dicapai dalam turu menjaga stabilitas keamanan dalam negeri dari gangguan kelompok Sparatis
yang ingin menjatuhkan keribawaan pemerintahan utamanya di daerah konflik seperti Aceh, Ambon dan Papua serta pertentangan etnis di Kalbar, Kalteng dan
Poso, penanggulangan unjuk rasakerusuhan massa di Jakarta dan sekitarnya menjadi
jaminan pimpinan
Polri khususnya
Korps Brimob
untuk mempercayakan setiap tugas mengatasi gangguan Kamtibmas yang berintensitas
tinggi kepada Satuan II Pelopor.
44
44
Hari Supriyadi, h. 66