I I BAN TUAN , H UBUN GAN , D AN KERJA SAM A
sesuai dengan peran dan fungsi m asing- m asing. Undang- Undang ini t elah didasarkan kepada paradigm a baru sehingga diharapkan
dapat lebih m em ant apkan kedudukan dan peranan sert a pelaksanaan t ugas Kepolisian Negara Republik I ndonesia sebagai bagian int egral dari reform asi
m enyeluruh segenap t at anan kehidupan bangsa dan negara dalam m ewuj udkan m asyarakat m adani yang adil, m akm ur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan
Undang- Undang Dasar Negara Republik I ndonesia Tahun 1945. Sesuai dengan Undang- Undang Dasar Negara Republik I ndonesia Tahun 1945
Perubahan Kedua, Ket et apan MPR RI No. VI MPR 2000 dan Ket et apan MPR RI No. VI I MPR 2000, keam anan dalam negeri dirum uskan sebagai form at t uj uan Kepolisian
Negara Republik I ndonesia dan secara konsist en dinyat akan dalam perincian t ugas pokok yait u m em elihara keam anan dan ket ert iban m asyarakat , m enegakkan hukum ,
sert a m elindungi, m engayom i, dan m elayani m asyarakat . Nam un, dalam penyelenggaraan fungsi kepolisian, Kepolisian Negara Republik I ndonesia secara
fungsional dibant u oleh kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bent uk- bent uk pengam anan swakarsa m elalui pengem bangan asas subsidiarit as dan asas
part isipasi. Asas legalit as sebagai akt ualisasi paradigm a suprem asi hukum , dalam Undang-
Undang ini secara t egas dinyat akan dalam perincian kewenangan Kepolisian Negara Republik I ndonesia, yait u m elakukan penyelidikan dan penyidikan t erhadap sem ua
t indak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan perat uran perundang- undangan lainnya.
Nam un, t indakan pencegahan t et ap diut am akan m elalui pengem bangan asas prevent if dan asas kewaj iban um um kepolisian, yait u m em elihara keam anan dan
ket ert iban m asyarakat . Dalam hal ini set iap pej abat Kepolisian Negara Republik I ndonesia m em iliki kewenangan diskresi, yait u kew enangan unt uk bert indak dem i
kepent ingan um um berdasarkan penilaian sendiri. Oleh karena it u, Undang- Undang ini m engat ur pula pem binaan profesi dan kode et ik
profesi agar t indakan pej abat Kepolisian Negara Republik I ndonesia dapat dipert anggungj awabkan, baik secara hukum , m oral, m aupun secara t eknik profesi
dan t erut am a hak asasi m anusia. Begit u pent ingnya perlindungan dan pem aj uan hak asasi m anusia karena
m enyangkut harkat dan m art abat m anusia, Negara Republik I ndonesia t elah m em bent uk Undang- Undang Nom or 5 Tahun 1998 t ent ang rat ifikasi Konvensi
m enent ang penyiksaan dan perlakuan at au penghukum an lain yang kej am , t idak m anusiawi at au m erendahkan m art abat m anusia, Undang- Undang Nom or 39 Tahun
1999 t ent ang Hak Asasi Manusia dan Undang- Undang Nom or 26 Tahun 2000 t ent ang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Set iap anggot a Kepolisian Negara Republik I ndonesia
waj ib m em pedom ani dan m enaat i ket ent uan Undang- Undang di at as. Di sam ping m em perhat ikan hak asasi m anusia dalam set iap m elaksanakan t ugas
dan wewenangnya, set iap anggot a Kepolisian Negara Republik I ndonesia waj ib pula m em perhat ikan perundang- undangan yang berkait an dengan t ugas dan
w ew enangnya, ant ara lain Undang- Undang Nom or 8 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acara Pidana, ket ent uan perundang- undangan yang m engat ur ot onom i khusus,
sepert i Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Provinsi Papua sert a perat uran perundang- undangan lainnya yang m enj adi dasar hukum pelaksanaan t ugas dan
wewenang Kepolisian Negara Republik I ndonesia. Undang- Undang ini m enam pung pula pengat uran t ent ang keanggot aan Kepolisian
Negara Republik I ndonesia sebagaim ana diam anat kan oleh Undang- Undang Nom or 43 Tahun 1999 t ent ang Perubahan at as Undang- Undang Nom or 8 Tahun 1974
t ent ang Pokok- Pokok Kepegawaian Lem baran Negara Tahun 1999 Nom or 169, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3890 yang m eliput i pengat uran t ert ent u
m engenai hak anggot a Kepolisian Negara Republik I ndonesia baik hak kepegawaian, m aupun hak polit ik, dan kew aj ibannya t unduk pada kekuasaan peradilan um um .
Subst ansi lain yang baru dalam Undang- Undang ini adalah diat urnya lem baga kepolisian nasional yang t ugasnya m em berikan saran kepada Presiden t ent ang arah
kebij akan kepolisian dan pert im bangan dalam pengangkat an dan pem berhent ian Kapolri sesuai am anat Ket et apan MPR RI No. VI I MPR 2000, selain t erkandung pula
fungsi pengawasan fungsional t erhadap kinerj a Kepolisian Negara Republik I ndonesia sehingga kem andirian dan profesionalism e Kepolisian Negara Republik I ndonesia
dapat t erj am in. Dengan landasan dan pert im bangan sebagaim ana t elah diuraikan sebelum nya,
dalam kebulat annya yang ut uh sert a m enyeluruh, diadakan penggant ian at as Undang- Undang Nom or 28 Tahun 1997 t ent ang Kepolisian Negara Republik
I ndonesia yang t idak hanya m em uat susunan dan kedudukan, fungsi, t ugas dan wewenang sert a peranan kepolisian, t et api j uga m engat ur t ent ang keanggot aan,
pem binaan profesi, lem baga kepolisian nasional, bant uan dan hubungan sert a kerj a sam a dengan berbagai pihak, baik di dalam negeri m aupun di luar negeri.
Meskipun dem ikian, penerapan Undang- Undang ini akan dit ent ukan oleh kom it m en para pej abat Kepolisian Negara Republik I ndonesia t erhadap pelaksanaan t ugasnya
dan j uga kom it m en m asyarakat unt uk secara akt if berpart isipasi dalam m ewuj udkan Kepolisian Negara Republik I ndonesia yang m andiri, profesional, dan m em enuhi
harapan m asyarakat .
I I . PASAL D EM I PASAL Pa sa l 1
Cukup j elas
Pa sa l 2
Fungsi kepolisian harus m em perhat ikan sem angat penegakan HAM, hukum dan keadilan.
Pa sa l 3
Ayat 1 Yang dim aksud dengan dibant u ialah dalam lingkup fungsi kepolisian, bersifat
bant uan fungsional dan t idak bersifat st rukt ural hierark is. Huruf a
Yang dim aksud dengan kepolisian khusus ialah inst ansi dan at au badan