Batalyon C 32 Pasa Satama Brimob Tahun 1966 – 1985

Keputusan Kapolri No Pol. : Kep53X2002 tanggal 17 Oktober 2002 berubah namanya menjadi Satuan II Pelopor, membawahi 4 Detasemen terdiri dari Detasemen A,B,C,D dan masing-masing Detasemen membawahi 5 Kompi. Sejak terbentuknya Resimen I Brimob sampai dengan berubah namanya menjadi Satuan II Pelopor, keberhasilan tugas yang telah dicapai dalam turu menjaga stabilitas keamanan dalam negeri dari gangguan kelompok Sparatis yang ingin menjatuhkan keribawaan pemerintahan utamanya di daerah konflik seperti Aceh, Ambon dan Papua serta pertentangan etnis di Kalbar, Kalteng dan Poso, penanggulangan unjuk rasakerusuhan massa di Jakarta dan sekitarnya menjadi jaminan pimpinan Polri khususnya Korps Brimob untuk mempercayakan setiap tugas mengatasi gangguan Kamtibmas yang berintensitas tinggi kepada Satuan II Pelopor. 44 44 Hari Supriyadi, h. 66

BAB III BRIMOB SEBAGAI BAGIAN DARI INSTITUSI

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

A. Sejarah Keanggotaan Kepolisian Negara Republik Indonesia

Sesuai dengan Kamus Umum Bahasa Indonesia bahwa Polisi diartikan sebagai berikut: 1 1. Sebagai badan pemerintah yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum seperti menangkap orang yang melanggar undang- undang dsb. 2. Anggota dari badan pemerintah tersebut diatas pegawai Negara yang bertugas menjaga keamanan dsb.. Berdasarkan pengertian dari Kamus Umum Bahasa Indonesia tersebut ditegaskan, bahwa kepolisian sebagai badan pemerintah yang diberi tugas memelihara keamanan dan ketertiban umum. Namun apabila mencoba melihat kebelakang, historis keberada Kepolisian di negara Republik Indonesia sendiri memiliki perjuangan tersendiri. Untuk mengenal dan memahami Kepolisian Negara Republik Indonesia, terlebih dahulu harus mengenali dan memahami sejarahnya 2 . 1 Sadjijono,Seri Hukum Kepolisian Polri dan Good Governance,Surabaya: Laksbang Mediatama, 2008,h. 52 2 Awaloedin Djamir,Sistem Administrasi Kepolisian Kepolisian Negara Republik Indonesia,Jakarta: Yayasan Pengembangan Kajian Ilmu Kepolisian, 2011,h.53-74