memajukan sifat-sifat Kepolisian Sejati Surat Keputusan Presiden RI no. 591 Tahun 1961. Dengan penghargaan ini Korps Brimob adalah satu-satunya
kesatuan yang pertama mendapatkan penghargaan dari pemerintah.
30
Peristiwa penting yang telah dilewati Brimob adalah Peristiwa Trikora Brimob mempersiapkan sejumlah Resimen Tim Pertempuran RTP di pulau-
pulau Provinsi Maluku yang terdekat dengan Irian Barat sebagai respon atas perintah Presiden Soekarno untuk merebut Irian Barat dari tangan Belanda.
31
3. Brimob di Wilayah Kedunghalang Bogor
Keberadaan Mobrig di wilayah Kedunghalang Bogor Jawa barat berawal dari peristiwa pemberontakan APRA yang dipimpin oleh Kapten
Raymond Westerling. Peristiwa kudeta APRA merupakan peristiwa yang terjadi pada 23 Januari 1950 dimana segerombolan orang bersenjata dibawah
Kapten KNIL Raymond Westerling yang juga mantan komandan pasukan khusus Korps Speciaale Troepen, masuk menyerbu kota Bandung dan
membunuh semua orang berseragam TNI yang mereka temui.
32
Aksi gerombolan ini telah direncanakan beberapa bulan sebelumnya oleh Westerling dan bahkan telah diketahui oleh pimpinan tertinggi militer
Belanda. Sebanyak 94 anggota TNI tewas dalam pembantaian tersebut
30
Hari Supriyadi, h. 52
31
Hari Supriyadi, h. 53
32
Hari Supriyadi, h. 54
termasuk Letnan Kolonen Lembong, sedangkan di pihak APRA tidak ada korban yang jatuh.
33
Dalam penumpasan APRA ini sebanyak 3 kompi Mobrig dari Jawa Timur dibawah pimpinan Aiptu Isman dengan jumlah personel 1 kompi 260
personel kemudian bergabung dengan Kompi 501 Mobrig dari Jawa Barat dibawah pimpinan Aiptu. Muharam. Kompi 2 dibawah pimpinan Aiptu. Surati
dengan kekuatan 250 personel dicadangkan di Kemayoran Jakarta sedangkan kompi 3 dibawah pimpinan Aiptu. Daud dengan kekuatan 260 personel juga
dicadangkan di Ibukota Jakarta.
34
Setelah peristiwa APRA di Bandung, 3 kompi pasukan Mobrig kembali ke Ibukota Jakarta sedangkan yang 1 kompi dibawah Pimpinan Aiptu
Isman kembali ke satuan asal di Jawa Timur sedangkan 2 kompi Mobrig dari Jawa Timur dipecah menjadi 1 kompi baru 519LABA yang bermarkas di
Kedunghalang Bogor yang juga merupakan markas kompi Mobrig 501 yang seterusnyadisebut Kompi Bs. Brimob Langlangbuana Jawa Barat.
35
Dalam pertumbuhannya kompi 519Laba divalidasi menjadi Batalyon 1129 Mobrig
yang membawahi bagian dalam Resimen IV Cakra Birawa dengan tugas pokok sebagai Pengawal kehormatan Presiden RI Ir. Soekarno.
33
Hari Supriyadi, h. 55
34
Hari Supriyadi, h. 56
35
Hari Supriyadi, h. 57
4. Batalyon IV Brimob Resimen Cakra Birawa
Pada tahun 1964 dibentuk Resimen Cakrabirawa yang merupakan resimen gabungan dari TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara
dan Kepolisian Republik Indonesia yang bertugas khusus menjaga kemanan Presiden RI pada zaman pemerintahan Soekarno. Komandan Resimen
Cakrabirawa pada saat itu adalah Brigadir Jenderal Moh. Sabur.
36
Resimen IV Resimen Cakra Birawa yang merupakan validasi dari Yon 1129 yang personelnya diambil dari seleksi seluruh Mobrig di Indonesia.
Markas Komando Resimen Cakra Birawa pertama berada di Ksatrian Kala Hitam Petamburan Jakartadan pada awal tahun 1965 markas komando
Batalyon Cakra Birawa dipindahkan ke Sukasari Bogor. Satuan Mobrig terdiri dari satu batalyon dibawah pimpinan Komandan Batalyon Kolonel M. Satoto
dengan tugas pokok penjaga Istana Kepresidenan baik yang berada di Bali, Jakarta, dan Cipanas serta dua Detasemen khusus kawal pribadi dan kawal
kehormatan dengan tugas pokok sebagai pengawal pribadi dan keluarga Presiden dibawah pimpinan Kapten Sadiman dan Kapten Sumiran.
37
Keberadaan Resimen Cakra Birawa ini hanya bertahan selama 2 tahun, sekitar akhir tahun 1965 Resimen Cakra Birawa di likuidasi dikarenakan
terjadinya peristiwa G 30 SPKI pada bulan September 1965. Dan dikarenakan adanya keterlibatan dari beberapa oknum Angkatan yang berada
36
Hari Supriyadi, h. 58-59
37
Hari Supriyadi, h. 60