Batasan dan Rumusan Masalah

D. Kerangka Teoritis dan Konseptual

1. Kerangka Teoritis

Dimulai dengan mengutip alinea ketiga dari pembukaan UUD NRI Tahun 1945 bahwa, “...untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia... ”. Dilanjutkan pada pasal 18A ayat 2 dijelaskan “Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang- undang.” disini dapat dilihat bahwa Negara menginginkan warga negaranya terlindungi dan salah satu bentuk perlindungannya dengan memberikan pelayanan kepada setiap individunya Kemudian didalam Undang – Undang No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik difokuskan kembali pada standar pelayanan dalam memberikan sebuah pelayanan, terdapat pada pasal 20 ayat 1, 2, 3, 4 dan pasal 21. Disini sebuah lembaga negara diberikan kemudahan untuk memberikan pelayanan prima yaitu dengan adanya standarisasi pelayanan, agar tujuan dari pelayanan terhadap masyarakat ini tepat sasaran dan segera terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat. Hasil dari kolaborasi kedua pedoman diatas maka terciptalah tugas dan wewenang dari Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam Undang – Undang No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia yaitu pada pasal 13, 14, 15, 16, 17, 18 dan 19.

2. Kerangka Konseptual

Pada bagian ini akan dikemukakan konsep dasar yang digunakan sebagai dasar operasional dalam penelitian ini, antara lain adalah pelayanan prima, kepolisian Republik Indonesia, Kedudukan Brimob dalam struktur Kepolisian. a. Pelayanan Prima Pelayanan prima merupakan terjemahan istilah ”excellent service” yang secara harfiah berarti pelayanan terbaik atau sangat baik. Disebut sangat baik atau terbaik karena sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau dimiliki instansi pemberi pelayanan. Hakekat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat. Agenda perilaku pelayanan sektor publik menyatakan bahwa pelayanan prima adalah: a Pelayanan yang terbaik dari pemerintah kepada pelanggan atau pengguna jasa. b Pelayanan prima ada bila ada standar pelayanan. c Pelayanan prima bila melebihi standar atau sama dengan standar. Pelayanan prima pun tidak luput dari bagian Pelayanan publik, Seperti dijelaskan di dalam pasal 1 Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dimana yang dimaksud pelayanan publik adalah Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundag-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk