8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif, berbentuk batang, berukuran 1 hingga 3 mikron namun umumnya berukuran 0,5 mikron, tidak
membentuk spora, kebanyakan bersifat motil dengan menggunakan flagela akan tetapi ada pula yang tidak motil, ada yang mempunyai kapsul tetapi biasanya tidak
berkapsul, memfermentasi glukosa dan laktosa dengan memproduksi asam dan gas dalam waktu 48 jam, tidak mampu memanfaatkan asam urat sebagai sumber
nitrogen, tidak memanfaatkan asam sitrat dan garam asam sitrat sebagai sumber karbon, ada beberapa strain yang menghasilkan H
2
S, dan tidak memproduksi asetilmetilkarbinol Breed et al., 1957; Pelczar dan Chan, 2005
Transmisi melalui rute fekal oral dimana makanan atau air terkontaminasi. Escherichia coli adalah bakteri kolon manusia yang merupakan flora normal.
Akan tetapi, serotype patogen dapat menginduksi diare dengan berbagai cara, seperti Enterotoxigenic Escherichia coli ETEC yang dapat menyebabkan
penyakit traveler’s diarrhea dan Enteropathogenic Escherichia coli EPEC yang
berperan dalam penyakit diare pada bayi. Escherichia coli merupakan bakteri penyebab infeksi saluran kemih paling umum dan sekitar 90 infeksi saluran
kemih pertama pada wanita muda Pommerville, 2010; Jawetz, 2013.
Gambar 2.1 Escherichia coli perbesaran 1000x
Sumber: Dokumen pribadi
1.4. Media Pertumbuhan
Media pertumbuhan adalah suatu campuran yang terdiri dari zat makanan atau nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
berkembangbiak Hidayat dan Sutarma, 1999. Zat-zat makanan atau nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dibedakan menjadi 2 macam, yaitu makroelemen dan
mikroelemen. Makroelemen merupakan nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
dalam jumlah yang besar, seperti karbon C, hidrogen H, oksigen O, nitrogen N, sulfur S, fosfor P yang diperlukan untuk membentuk karbohidrat, lemak,
protein, dan asam nukleat, kalium K, magnesium Mg, kalsium Ca berperan sebagai kation dalam sel dan besi Fe. Mikroelemen merupakan nutrisi yang
dibutuhkan dalam jumlah kecil, seperti mangan Mn, zinc Zn, kobalt Co, molibdenum Mo, nikel Ni, dan tembaga Cu Pratiwi, 2008.
1.4.1. Media Lactose Broth LB
Media Lactose Broth LB merupakan medium yang direkomendasikan untuk digunakan dalam prosedur kualitatif dalam mendeteksi Coliform pada air,
makanan, dan produk susu. Komposisi media Lactose Broth yaitu bubuk Lab- Lemco, pepton, dan laktosa dengan pH akhir 6,9 ± 0,2 pada suhu 25ºC Oxoid,
2015.
1.4.2. Media Brilliant Green Lactose Bile Broth 2 BGLB 2
Media Brilliant Green Lactose Bile Broth 2 BGLB 2 merupakan media selektif untuk mendapatkan bakteri dari kelompok coli-aerogenes.
Komposisi media Brilliant Green Lactose Bile Broth 2 BGLB 2 yaitu pepton, laktosa, empedu, dan brilliant green. Media ini mampu menghambat
pertumbuhan bakteri Gram positif karena adanya empedu dan brilliant green. Laktosa pada media ini akan difermentasi oleh bakeri kelompok coli-aerogenes
yang kemudian membentuk gas. Untuk mendeteksi adanya Escherichia coli, media diinkubasi pada suhu 44±1ºC selama 48 jam Oxoid, 2015.
1.4.3. Media Escherichia coli Broth E.C Broth
Media Escherichia coli Broth E.C Broth merupakan media yang digunakan untuk mendeteksi bakteri Coliform ketika diinkubasi pada suhu 37ºC
dan Escherichia coli ketika diinkubasi pada suhu 44,5ºC-45,5ºC. Media ini terdiri dari kaldu laktosa dengan penambahan 0,15 garam empedu. Laktosa dalam
10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
media ini berfungsi sebagai sumber karbon, garam empedu berfungsi sebagai agen selektif menghambat bakteri gram positif, terutama streptococcus fekal dan
basilus Acumedia, 2015.
1.4.4. Media Eosin Methylene Blue Agar EMBA
Media Eosin Methylene Blue Agar EMBA merupakan media selektif yang digunakan untuk mengisolasi bakteri Gram negatif yang berbentuk batang
pada beragam jenis spesimen. Komposisi media Eosin Methylene Blue Agar yaitu pepton, laktosa, kalium hidrogen fosfat, eosin Y, methylene blue, dan agar dengan
pH akhir 6,8 ± 0,2 pada suhu 25ºC Oxoid, 2015. Eosin Y dan methylene blue menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan dalam suasana asam juga
memproduksi kompleks ungu tua yang biasanya disertai dengan kilap logam berawarna hijau. Kilap logam bewarna hijau merupakan indikator telah terjadinya
fermentasi laktosa dan atau sukrosa oleh Coliform fekal Leboffe dan Pierce, 2010.
1.4.5. Media Nutrient Agar NA
Media Nutrient Agar merupakan media dasar yang digunakan untuk memanen berbagai jenis bakteri dan untuk enumerasi organisme yang terdapat
pada sampel air, limbah, feses, dan bahan lain. Komposisi media Nutrient Agar yaitu pepton, natrium klorida, ekstrak ragi, ekstrak daging sapi, dan agar dengan
pH akhir 7,4 ± 0,2 pada suhu 25ºC Atlas, 2010.
1.4.6. Media Sulfide-Indole-Motility SIM
Media Sulfide-Indole-Motility SIM merupakan media yang digunakan untuk membedakan anggota Enterobacteriaceae berdasarkan kemampuannya
dalam memproduksi H
2
S, indol, dan berdasarkan pergerakan atau motilitas. Media SIM merupakan media semi solid yang terdiri dari kasein dan jaringan hewan
sebagai sumber asam amino, komponen yang mengandung besi, dan sulfur. Komposisi media Sulfide-Indole-Motility SIM yaitu pepton, glukosa, dan dapar
fosfat. Pepton merupakan sumber protein, glukosa sebagai sumber karbohidarat yang dapat difermentasi, dan dapar fosfat mencegah perubahan pH medium yaitu
7,3 ± 0,2 pada suhu 25ºC. Acumedia, 2010; Leboffe dan Pierce, 2010.