42
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.9
Gambar A media MR-VP yang telah diinokulasi sebelum diinkubasi dan gambar B media MR-VP yang telah diinokulasi setelah masa inkubasi 48 jam dan ditetesi reagen
Barritt A dan Baritt B terjadi perubahan warna media biakan menjadi coklat.
Dasar dari uji Voges Proskauer yaitu fermentasi glukosa menjadi asetil metilkarbinol atau asetoin. Bakteri Escherichia coli dapat memfermentasi glukosa
menjadi campuran asam, karbon dioksida, dan etanol sedangkan bakteri Enterobacter aerogenes memfermentasi glukosa dan menghasilkan asam dengan
jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan Escherichia coli dan menghasilkan butandiol dan karbon dioksida dalam jumlah yang besar. Hal ini
yang menjadi dasar pembeda Escherichia coli dengan Enterobacter aerogenes Müller, 2001.
Asetilmetil karbinol atau asetoin terbentuk dari proses fermentasi glukosa akan dioksidasi pada penambahan KOH dan karena adanya pepton yang
terkandung dalam media MR-VP yang kemudian mengubah warna media menjadi seperti eosin yaitu merah. Untuk Escherichia coli hasilnya akan negatif, yaitu
terbentuk warna kuning coklat Hemraj, et al., 2013; Werkman, 1930. Secara sederhana, reaksi yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut:
C
16
H
12
O
6
→ CH
3
COCHOHCH
3
+ KOH → CH
3
COCOCH
3
+ pepton → Perubahan warna media menjadi seperti eosin Werkman, 1930
4.4.4.4. Hasil Uji Sitrat
Pengujian pada sampel D2 dengan masa inkubasi 48-96 jam media simmon sitrat tidak berubah warna Gambar 4.10. Tidak adanya perubahan warna
A B
43
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
media menjadi biru menunjukkan bahwa bakteri yang dibiakan dalam media tersebut bukan merupakan bakteri yang mampu menggunakan sitrat sebagai
sumber karbon dan energi. Hasil ini semakin menguatkan bahwa bakteri yang terdapat dalam sampel D2 yaitu Escherichia coli.
Gambar 4.10
Gambar A mediaSimmon sitrat yang telah diinokulasi bakteri sebelum diinkubasi dan gambar B media Simmon sitrat yang telah diinokulasi bakteri setelah masa inkubasi 96 jam
dan tidak terjadi perubahan warna media.
Uji sitrat dilakukan untuk membedakan bakteri enterik berdasarkan kemampuannya untuk memanfaatkan sumber karbon. Bakteri enterik yang
dimaksud yaitu Enterobacter aerogenes dan Escherichia coli MacWilliams, 2013. Media yang digunakan dalam uji ini yaitu simmon sitrat dimana natrium
sitrat merupakan satu-satunya sumber karbon dan energi bagi bakteri. Media ini merupakan media yang baik bagi bakteri Enterobacter akan tetapi media yang
buruk bagi Escherichia coli karena bakteri ini tidak mampu menggunakan sitrat sebagai sumber karbon dan energi. Pada media ini juga terdapat indikator yaitu
bromothymol blue dimana memiliki trayek pH 6 kuning -7,6 biru. Oleh bakteri Enterobacter, asam sitrat akan dimetabolisme dan menghasilkan oksaloasetat dan
asetat. Oksaloasetat kemudian akan terpecah menjadi piruvat dan karbon dioksida. Karbon dioksida, air, dan ion Na akan bereaksi membentuk natrium karbonat
yang bersifat alkali basa yang kemudian akan mengubah warna media dari hijau menjadi biru Hemraj, 2013; MacWilliams, 2013.
A B
44
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.4.5. Hasil Uji Triple Sugar Iron
Pada pengujian lanjut sampel D2 pengenceran 10
-1
didapatkan hasil pada permukaan media berwarna kuning, pada bagian dasar media terbentuk endapan
berwarna hitam, dan media terangkat Gambar 4.11. Permukaan berwarna kuning menunjukkan bahwa pH pada media bersifat asam. Asam ini dihasilkan dari
fermentasi gula yang terkandung dalam media, yaitu laktosa, sukrosa, dan glukosa. Bakteri yang memfermentasi glukosa dan laktosa akan menunjukkan
perubahan warna medium menjadi kuning dalam waktu lebih dari 24 jam dan jika laktosa atau sukrosa difermentasi maka akan terbentuk asam dalam jumlah besar
yang mengakibatkan permukaan media dan bagian dasar media berubah menjadi kuning. Terangkatnya media menunjukkan bahwa telah terbentuk gas. Gas ini
merupakan hasil dari fermentasi gula selain asam. Bagian dasar yang berwarna hitam menunjukkan bahwa bakteri tersebut memproduksi H
2
S yang merupakan hasil dari reduksi tiosulfat Atlas, 2010; Jawetz et al., 2013.
Gambar 4.11 Gambar A media TSIA yang telah diinokulasi bakteri sebelum diinkubasi dan
gambar B media TSIA yang telah diinokulasi bakteri setelah masa inkubasi 48 jam dan terjadi perubahan warna media menjadi kuning pada permukaan agar, hitam pada dasar
agar, dan agar sedikit terangkat.
Uji Triple Sugar Iron dilakukan untuk membedakan bakteri dari famili Enterobacteriaceae berdasarkan kemampuannya memfermentasi laktosa, sukrosa,
glukosa, dan produksi H
2
S Raghavan, 2015. Fermentasi laktosa, sukosa, dan B
A