UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.3.2. Metode Sangkaan SNI 01-2897-1992
Uji sangkaan dilakukan dengan metode Angka Paling Mungkin APM seri tabung 3-3-3. Prosedurnya yaitu sampel dikocok sebanyak 25 kali kemudian
diencerkan dengan menggunakan larutan pengencer yaitu Peptone Water sesuai dengan tingkat pengencerannya. Dipipet sebanyak 1 mL sampel dengan
pengenceran 10
-1
pada 3 seri tabung pertama yang berisi Lactose Broth LB sebanyak 5 mL yang telah terdapat tabung durham didalamnya. Untuk 3 seri
tabung berikutnya dipipet sebanyak 1 mL sampel dengan pengenceran 10
-2
dan untuk 3 seri tabung selanjutnya dipipet sebanyak 1 mL sampel dengan
pengenceran 10
-3
. Setelah itu, tabung diinkubasi pada suhu 36±1ºC selama 24 dan 48 jam lalu dicatat jumlah tabung yang membentuk gas.
2.3.3. Uji Penegesan Confirmed Test SNI 01-2897-1992
Tabung yang positif pada uji sangkaan kemudian dilakukan uji penegasan. Prosedurnya yaitu diambil sebanyak 1 ose biakan dan diinokulasi pada media
Brilliant Green Lactose Bile Broth 2 BGLB 2 sebanyak 10 mL yang terdapat pada tabung reaksi yang telah berisi tabung durham. Setelah itu, tabung
diinkubasi pada suhu 36±1ºC selama 24-48 jam kemudian dihitung jumlah tabung yang menghasilkan gas dan dihitung jumlah bakterimL.
2.3.4. Identifikasi Bakteri Escherichia coli SNI 01-2897-1992
Diambil sebanyak 1 ose dari tabung reaksi yang positif pada uji sangkaan ke dalam tabung rekasi yang berisi Escherichia coli broth dan tabung durham.
Setelah itu, tabung diinkubasi pada suhu 44-45ºC selama 24-48 jam dan dicatat tabung yang positif.
Tabung yang membentuk gas kemudian diinokulasi pada media Eosin Methylene Blue Agar EMBA dan diinkubasi pada suhu 35ºC selama 18-24 jam.
Dipilih koloni berwarna kilap logam yang kemudian diinokulasi pada media agar miring Nutrient Agar NA dan diinkubasi suhu 35°C selama 24 jam.
2.3.4.1. Pewarnaan Gram SNI 01-2897-1992
Prosedur pewarnaan Gram yaitu diambil sebanyak 1 ose biakan bakteri dalam media Nutrient Agar NA pada gelas objek kemudian difiksasi dengan