Hasil Uji Produksi H
48
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lanjutan D1
D2 D3
D4 D5
Tipikal E.Coli
Atipikal E.Coli
Produksi H
2
S Tidak
dilakukan +
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Keterangan: Indol +
: Terbentuk cincin merah Merah metil +
: Media biakan berwarna merah Voges proskauer -
: Media biakan berwarna coklat Sitrat -
: Tidak terjadi perubahan warna media AA, G, H
2
S : Permukaan dan bagian dasar berwarna kuning, agar terangkat,
terbentuk endapan hitam Motilitas +
: Terjadi pertumbuhan di daerah tusukan Produksi H
2
S + : Media SIM dan TSIA berubah menjadi hitam
Berdasarkan hasil uji IMViC sampel D2 dibandingkan dengan hasil uji IMViC Escherichia coli menurut SNI 01-2897-1992, bakteri yang terdapat dalam
sampel D2 merupakan tipikal Escherichia coli dan diperkuat dengan uji lainnya seperti uji Triple sugar iron, motilitas, produksi H
2
S yang memperkuat bahwa bakteri yang terkandung dalam sampel D2 adalah Escherichia coli.
Escherichia coli digunakan sebagai indikator kontaminasi fekal pada makanan maupun air Zahera et al., 2011. Pemeriksaan terhadap 27 air minum isi
ulang di Kota Bogor terdapat 1 sampel yang mengandung Escherichia coli dengan nilai 3100 mL Pratiwi, 2007. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Radji et
al 2008 pada 13 sampel air minum isi ulang di daerah Lenteng Agung dan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan yang diuji tidak ada satu pun yang mengandung
bakteri Escherichia coli. Penelitian yang dilakukan di Kota Manado terhadap 9 sampel air minum isi ulang terdapat 7 sampel tercemar Escherichia coli
Bambang et al., 2014. Pada tahun 2015 telah dilakukan penelitian serupa di Kelurahan Pisangan dan Cirendeu kota Tangerang Selatan dan hasilnya yaitu 5
sampel mengandung Escherichia coli dari 9 sampel air minum isi ulang yang diuji Raharja, 2015. Pemeriksaan pada 8 air minum isi ulang di Kelurahan Ranotana-
49
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Weru dan Karombasan Selatan tercemar Escherichia coli dengan jumlah 240200 mL Walangitan et al., 2016.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti didapatkan satu sampel air minum isi ulang di Kelurahan Pondok Cabe Ilir yang tercemar bakteri Escherichia
coli. Hasil yang didapat tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya, yaitu sebagian besar penelitian menemukan air
minum isi ulang yang tercemar bakteri Escherichia coli pada beberapa sampel. Faktor lain yang memengaruh ada tidaknya cemaran bakteri Coliform
maupun Escherichia coli yaitu asal air baku. Air baku pada semua depot air minum isi ulang berasal dari Bogor yaitu dari mata air pegunungan. Menurut
Rahayu et al 2013, air baku yang bersumber dari mata air mempunyai kualitas baik 57,5 dibandingkan dengan air baku yang bersumber dari PAM 25 dan
sumur 20. Hal ini seperti kondisi sebagian besar air minum isi ulang di Kelurahan Pondok Cabe Ilir dimana 4 dari 5 depot memenuhi syarat mikrobiologi
dan hanya 1 yang tidak memenuhi syarat. Diare adalah salah satu penyakit yang disebabkan karena minuman
waterborne diseases. Diperkirakan 842.000 kematian terjadi tiap tahun di seluruh dunia akibat diare WHO, 2014. Serotype Escherichia coli yang dapat
menyebabkan diare pada manusia yaitu Enterotoxigenic Escherichia coli ETEC. Diare yang ditimbulkan dapat menyebabkan kematian pada bayi, terutama bayi
yang tidak terjaga kebersihannya atau pun bayi yang kekurangan gizi di negara berkembang.
Patogenesis Enterotoxigenic Escherichia coli ETEC melibatkan 2 tahapan, yaitu:
1. Kolonisasi Escherichia coli pada saluran pencernaan yang diikuti pelepasan
enterotoksin yang bersifat diaregenik. Enterotoksin yang stabil panas heat- stable enterotoxin ST dapat menstimulasi guanilat siklase intestinal yaitu
enzim yang mengkonversi guanosine 5′-triphosphate GTP menjadi cyclic
guanosine 5′-monophosphate cGMP. Peningkatan cGMP intraselular mengakibatkan sekresi cairan.