Hasil Uji Voges Proskauer

44 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.4.5. Hasil Uji Triple Sugar Iron

Pada pengujian lanjut sampel D2 pengenceran 10 -1 didapatkan hasil pada permukaan media berwarna kuning, pada bagian dasar media terbentuk endapan berwarna hitam, dan media terangkat Gambar 4.11. Permukaan berwarna kuning menunjukkan bahwa pH pada media bersifat asam. Asam ini dihasilkan dari fermentasi gula yang terkandung dalam media, yaitu laktosa, sukrosa, dan glukosa. Bakteri yang memfermentasi glukosa dan laktosa akan menunjukkan perubahan warna medium menjadi kuning dalam waktu lebih dari 24 jam dan jika laktosa atau sukrosa difermentasi maka akan terbentuk asam dalam jumlah besar yang mengakibatkan permukaan media dan bagian dasar media berubah menjadi kuning. Terangkatnya media menunjukkan bahwa telah terbentuk gas. Gas ini merupakan hasil dari fermentasi gula selain asam. Bagian dasar yang berwarna hitam menunjukkan bahwa bakteri tersebut memproduksi H 2 S yang merupakan hasil dari reduksi tiosulfat Atlas, 2010; Jawetz et al., 2013. Gambar 4.11 Gambar A media TSIA yang telah diinokulasi bakteri sebelum diinkubasi dan gambar B media TSIA yang telah diinokulasi bakteri setelah masa inkubasi 48 jam dan terjadi perubahan warna media menjadi kuning pada permukaan agar, hitam pada dasar agar, dan agar sedikit terangkat. Uji Triple Sugar Iron dilakukan untuk membedakan bakteri dari famili Enterobacteriaceae berdasarkan kemampuannya memfermentasi laktosa, sukrosa, glukosa, dan produksi H 2 S Raghavan, 2015. Fermentasi laktosa, sukosa, dan B A 45 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta glukosa dideteksi dengan perubahan warna pH indikator yaitu fenol red dari merah menjadi kuning sedangkan produksi H 2 S dideteksi dari perubahan warna media menjadi hitam. Bakteri Escherichia coli akan menunjukkan hasil AA,G dimana permukaan media kuning dan bagian dasar kuning, pecah atau terangkat karena produksi gas akan tetapi pada beberapa strain bakteri Escherichia coli mampu mereduksi sulfur yang kemudian menghasilkan H 2 S. Pada sebuah penelitian, tedapat 12 strain Escherichia coli yang menunjukkan perubahan warna menjadi kuning pada bagian permukaan media dan bagian dasar, 5 strain yang menunjukkan warna merah pada permukaan media dan warna kuning pada bagian dasar media, dan 17 strain positif menghasilkan H 2 S pada bagian dasar media. Menurut Darland dan Davis 1973, lebih dari 200 isolat yang memproduksi H 2 S merupakan Escherichia coli Layne et al., 1971; Leboffe dan Pierce, 2010; Maker dan Washington II, 1974; Park HE et al., 2015.

4.4.6. Hasil Uji Produksi H

2 S Media yang digunakan pada uji indol yaitu media Sulfide-Indole-Motility SIM yang merupakan media multi test. Pada pengujian sampel D2, media SIM berubah warna menjadi hitam Gambar 4.12, hal ini menunjukkan bahwa bakteri menghasilkan H 2 S. Meskipun Escherichia coli tidak khas memproduksi H 2 S namun strain Escherichia coli yang memproduksi H 2 S sudah banyak diteliti secara luas. Salah satu strain yang memproduksi H 2 S yaitu diisolasi dari seseorang yang mengalami infeksi saluran kemih, selain itu juga ditemukan pada feses babi. Lebih dari 200 isolat yang memproduksi H 2 S telah diidentifikasi sebagai Escherichia coli Darland dan Davis, 1973; Jones et al., 1978; Layne et al., 1971; Maker dan Washington II, 1974; Park HE et al., 2015. Media SIM mengandung pepton dan tiosulfat yang merupakan sumber sulfur dan garam logam berat yaitu besi amonium sulfat yang berfungsi sebagai indikator H 2 S. H 2 S diproduksi melalui reduksi sulfur anorganik seperti tiosulfat ataupun sulfur organik seperti sistein. Hasil reduksi tersebut kemudian akan bereaksi dengan besi amonium sulfat membentuk endapan berwarna hitam yang