10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
media ini berfungsi sebagai sumber karbon, garam empedu berfungsi sebagai agen selektif menghambat bakteri gram positif, terutama streptococcus fekal dan
basilus Acumedia, 2015.
1.4.4. Media Eosin Methylene Blue Agar EMBA
Media Eosin Methylene Blue Agar EMBA merupakan media selektif yang digunakan untuk mengisolasi bakteri Gram negatif yang berbentuk batang
pada beragam jenis spesimen. Komposisi media Eosin Methylene Blue Agar yaitu pepton, laktosa, kalium hidrogen fosfat, eosin Y, methylene blue, dan agar dengan
pH akhir 6,8 ± 0,2 pada suhu 25ºC Oxoid, 2015. Eosin Y dan methylene blue menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan dalam suasana asam juga
memproduksi kompleks ungu tua yang biasanya disertai dengan kilap logam berawarna hijau. Kilap logam bewarna hijau merupakan indikator telah terjadinya
fermentasi laktosa dan atau sukrosa oleh Coliform fekal Leboffe dan Pierce, 2010.
1.4.5. Media Nutrient Agar NA
Media Nutrient Agar merupakan media dasar yang digunakan untuk memanen berbagai jenis bakteri dan untuk enumerasi organisme yang terdapat
pada sampel air, limbah, feses, dan bahan lain. Komposisi media Nutrient Agar yaitu pepton, natrium klorida, ekstrak ragi, ekstrak daging sapi, dan agar dengan
pH akhir 7,4 ± 0,2 pada suhu 25ºC Atlas, 2010.
1.4.6. Media Sulfide-Indole-Motility SIM
Media Sulfide-Indole-Motility SIM merupakan media yang digunakan untuk membedakan anggota Enterobacteriaceae berdasarkan kemampuannya
dalam memproduksi H
2
S, indol, dan berdasarkan pergerakan atau motilitas. Media SIM merupakan media semi solid yang terdiri dari kasein dan jaringan hewan
sebagai sumber asam amino, komponen yang mengandung besi, dan sulfur. Komposisi media Sulfide-Indole-Motility SIM yaitu pepton, glukosa, dan dapar
fosfat. Pepton merupakan sumber protein, glukosa sebagai sumber karbohidarat yang dapat difermentasi, dan dapar fosfat mencegah perubahan pH medium yaitu
7,3 ± 0,2 pada suhu 25ºC. Acumedia, 2010; Leboffe dan Pierce, 2010.
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.4.7. Media Methyl Red-Voges Proskauer MR-VP
Media Methyl Red-Voges Proskauer MR-VP merupakan media yang dikenal juga dengan nama Glucose Phophate Broth. Media ini digunakan untuk
membedakan bakteri yang didasarkan pada produksi asam pada uji metil merah dan produksi asetoin pada uji Voges Proskauer Atlas, 2010. Komposisi media
Metil Red-Voges Proskauer MR-VP yaitu glukosa, pepton, dan dapar fosfat dengan pH akhir 6,9 ± 0,2 pada suhu 25ºC Atlas, 2010; Leboffe dan Pierce,
2010.
1.4.8. Media Simon Sitrat
Media Simon Sitrat merupakan media yang digunakan untuk membedakan bakteri Enterobacteriaceae. Komposisi media Simon Sitrat yaitu natrium sitrat
sebagai sumber karbon dan amonium fosfat sebagai sumber nitrogen, dengan pH akhir 6,8 ± 0,2 pada suhu 25ºC Atlas, 2010; Himedia, 2011.
1.4.9. Media Triple Sugar Iron Agar TSIA
Komposisi Media Triple Sugar Iron Agar TSIA yaitu bubuk Lab-Lemco, ekstrak ragi, pepton, natrium klorida, laktosa, sukrosa, glukosa, besi sitrat,
natrium tiosulfat, fenol merah, dan agar Oxoid, 2015. Ekstrak ragi dan pepton merupakan sumber karbon dan nitrogen, natrium tiosulfat sebagai sumber untuk
reduksi sulfur, fenol red sebagai pH indikator, dan besi sitrat sebagai indikator H
2
S Leboffe dan Pierce, 2010. Media ini terdiri dari 3 karbohidrat yaitu laktosa, sukrosa, dan glukosa yang bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas medium
dengan memfasilitasi deteksi bakteri yang memfermentasi sukrosa sebaik mendeteksi laktosa dan atau dekstrosa glukosa Difco.
Media ini digunakan untuk membedakan bakteri Gram negatif berbentuk batang berdasarkan kemampuannya memfermentasi karbohidrat seperti laktosa,
sukrosa, glukosa dan produksi H
2
S hasil dari reduksi sulfur. Bakteri yang memfermentasi karbohidrat ditunjukkan dengan terjadinya perubahan warna
medium karena pH indikator yaitu fenol merah dari merah menjadi kuning dan produksi H
2
S terlihat dengan terbentuknya endapan berwarna hitam pada dasar tabung. Media yang berubah warna menjadi kuning menandakan bahwa suasana