Hasil Uji pada Media Eosin Methylene Blue Agar EMBA Hasil Pewarnaan Gram

40 41 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Warna merah menunjukkan bahwa media bersuasana asam karena produk fermentasi glukosa yaitu asam campuran. Gambar 4.8 Gambar A media MR-VP yang telah diinokulasi bakteri sebelum diinkubasi dan gambar B media MR-VP yang telah diinokulasi bakteri setelah masa inkubasi 48 jam dan ditetesi merah metil kemudian terjadi perubahan warna mediakultur menjadi merah. Uji merah metil dilakukan membedakan bakteri Gram negatif yang berbentuk batang dari famili Enterobacteriaceae. Prinsipnya yaitu mengukur keasaman dari kultur bakteri pada medium MR-VP broth yang mengandung glukosa, pepton, dan dapar fosfat Hemraj et al., 2013. Escherichia coli mampu memfermentasi glukosa dengan fermentasi asam campuran dimana glukosa dikonversi melalui proses glikolisis. Genus Escherichia memfermentasi glukosa menjadi campuran asam yaitu asetat, laktat, dan asam format; CO 2 dan etanol tapi bukan butadienol. Terbentuknya asam akan menurunkan pH hingga 5 atau lebih rendah. Produk campuran asam akan dideteksi oleh indikator merah metil sebagai warna merah. Merah metil akan memberikan warna merah pada pH 4,4 dan warna kuning pada pH 6,2 Bambang et al., 2014; Müller, 2011.

4.4.4.3. Hasil Uji Voges Proskauer

Pengujian pada sampel D2 menunjukkan hasil negatif karena ketika biakan diteteskan reagen Barrit A yang mengan dung α-Naftol dan Barritt B yang mengandung 40 KOH, media berubah warna menjadi coklat tua Gambar 4.9. Hasil pada sampel D2 mengarah pada Escherichia coli. A B 42 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.9 Gambar A media MR-VP yang telah diinokulasi sebelum diinkubasi dan gambar B media MR-VP yang telah diinokulasi setelah masa inkubasi 48 jam dan ditetesi reagen Barritt A dan Baritt B terjadi perubahan warna media biakan menjadi coklat. Dasar dari uji Voges Proskauer yaitu fermentasi glukosa menjadi asetil metilkarbinol atau asetoin. Bakteri Escherichia coli dapat memfermentasi glukosa menjadi campuran asam, karbon dioksida, dan etanol sedangkan bakteri Enterobacter aerogenes memfermentasi glukosa dan menghasilkan asam dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan Escherichia coli dan menghasilkan butandiol dan karbon dioksida dalam jumlah yang besar. Hal ini yang menjadi dasar pembeda Escherichia coli dengan Enterobacter aerogenes Müller, 2001. Asetilmetil karbinol atau asetoin terbentuk dari proses fermentasi glukosa akan dioksidasi pada penambahan KOH dan karena adanya pepton yang terkandung dalam media MR-VP yang kemudian mengubah warna media menjadi seperti eosin yaitu merah. Untuk Escherichia coli hasilnya akan negatif, yaitu terbentuk warna kuning coklat Hemraj, et al., 2013; Werkman, 1930. Secara sederhana, reaksi yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut: C 16 H 12 O 6 → CH 3 COCHOHCH 3 + KOH → CH 3 COCOCH 3 + pepton → Perubahan warna media menjadi seperti eosin Werkman, 1930

4.4.4.4. Hasil Uji Sitrat

Pengujian pada sampel D2 dengan masa inkubasi 48-96 jam media simmon sitrat tidak berubah warna Gambar 4.10. Tidak adanya perubahan warna A B