Tindakan tersebut di antaranya adalah hak paten, subsidi pemerintah dan lain sebagainya.
b. Ekonomi
Keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan industri. Faktor ekonomi mengacu
kepada sifat, cara dan arah dari perekonomian di mana suatu perusahaan akan atau sedang berkompetisi. Indikator dari
kesehatan perekonomian suatu negara antara lain adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga, defisit atau surplus
perdagangan, tingkat tabungan pribadi dan bisnis, serta produk domestik bruto.
c. Sosial
Faktor-fakor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai, sikap, opini yang
berkembang dan gaya hidup dari orang-orang di lingkungan di mana perusahaan beroperasi. Faktor-faktor ini biasanya
dikembangkan dari kondisi kultural, ekologis, pendidikan dan kondisi etnis. Seandainya faktor sosial berubah maka
permintaan untuk berbagai produk dan aktivitas juga turut mengalami perubahan.
d. Teknologi
Faktor teknologi sebagaimana faktor-faktor lainnya dalam lingkungan umum merefleksikan kesempatan dan
ancaman bagi perusahaan. Kemajuan teknologi secara dramatis telah mengubah produk, jasa, pasar, pemasok,
distributor, pesaing, pelanggan, proses manufaktur, praktik- praktik pemasaran dan posisi persaingan. Kemajuan
teknologi dapat menciptakan pasar baru, perkembangan produk, merubah relative competitive cost serta membuat
barang dan jasa menjadi cepat usang. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan perbedaan biaya antar
perusahaan, menciptakan proses produksi yang lebih singkat,
menciptakan kelangkaan pada tenaga teknikal serta mampu merubah nilai-nilai dan harapan stakeholder Umar, 2003.
2. Lingkungan Industri
Purwanto 2008, strategi dan tujuan perusahaan dipengaruhi oleh daya saing industri di mana mereka memilih
untuk menjalankan bisnis dan posisi sektor industri tersebut. Suatu industri dapat digambarkan sebagai serangkaian
perusahaan yang bersaing satu sama lain untuk meraih pangsa pasar yang tinggi dalam mencapai skala ekonomi dan strategi
yang telah ditentukan. Intensitas persaingan dalam suatu industri atau perusahaan bukanlah masalah kebetulan atau nasib
buruk. Sebaliknya, persaingan dalam industri berakar pada struktur ekonomi yang mendasarinya dengan berjalan di luar
perilaku pesaing-pesaing yang ada. Menurut Porter dalam David 2006, hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat
sebagai kombinasi atas lima kekuatan yang disebut Model Lima Kekuatan Porter Porter’s Five-Forces Model, yaitu persaingan
antarperusahaan sejenis, kemungkinan masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk substitusi, kekuatan tawar-
menawar penjualpemasok dan kekuatan tawar-menawar pembelikonsumen. Berikut adalah gambaran tentang Model
Lima Kekuatan Porter yang dapat dilihat pada Gambar 1.
2.4 Bank