II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemasaran
Rangkuti 2005 mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi,
dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas. Menurut Kotler dan Keller 2009,
pemasaran adalah mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial dengan cara yang menguntungkan. Salah satu definisi yang baik
dari pemasaran adalah salah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada
pelanggan dan mengelola hubungan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.
Menurut Kasmir 2004, pemasaran pada bank adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian dari kegiatan menghimpun
dana, menyalurkan dana dan jasa-jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan dan kepuasan nasabahnya. pengertian
tersebut dapat diuraikan bahwa manajemen pemasaran bank merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya
terhadap produk dan jasa perbankan, baik produk simpanan giro, tabungan dan deposito, pinjaman kredit atau jasa-jasa bank lainnya.
Penyediaan keinginan dan kebutuhan produk bank ini harus dilakukan melalui perencanaan yang matang, baik untuk perencanaan
jangka pendek maupun jangka panjang. Tahap selanjutnya dilaksanakan oleh bankir yang professional kemudian perlu dilakukan pengawasan dan
pengendalian secara terus-menerus agar tidak menyimpang dari yang sudah direncanakan. Pada akhirnya kegiatan pemasaran bank diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah serta juga akan memberikan kepuasan kepada para nasabahnya.
2.2. Strategi Pemasaran
Marrus dalam Umar 2003, berpendapat bahwa strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin
puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat
dicapai. Menurut Hamel dan Prahalad dalam Umar 2003, mendefinisikan bahwa strategi merupakan tindakan yang bersifat
inkremental senantiasa meningkat dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
pelanggan di masa depan. Chandler dalam Rangkuti 2005, strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya
dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Learned, Christensen, Andrews, dan Guth dalam
Rangkuti 2005, menyatakan bahwa strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Salah satu fokus strategi adalah
memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada. Andrews, Chaffe dalam Rangkuti 2005, strategi adalah kekuatan motivasi untuk
stakeholders, seperti stakeholders, debtholders, manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya yang baik secara
langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.
2.3. Analisis Strategi Pemasaran