Identifikasi Kelemahan Identifikasi Peluang

Khusus untuk pembiayaan, Bank Muamalat pada tahun ini menargetkan Rp 11 triliun. 6

4.4.2 Identifikasi Kelemahan

Kelemahan mencerminkan hal yang tidak dimiliki perusahaan serta merupakan kendala internal perusahaan dalam memasarkan produk. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa kelemahan yang terdapat pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bogor, antara lain: 1. Masih kurangnya jumlah kantor Jumlah kantor layanan setara Cabang Pembantu maupun Kantor Kas di setiap wilayah tingkat kotakabupaten masih sedikit sehingga mempersulit nasabah maupun calon nasabah untuk transakasi keuangan. 2. Kerjasama dengan chanelling hanya untuk produk tertentu Kerjasama dengan chanelling hanya dengan produk tertentu, yakni Shar-e yang bekerjasama dengan kantor pos. Itu pun masih bersifat transaksional, belum menyentuh layanan perbankan syariah secara umum. 3. Fitur e-banking untuk transaksi antar bank masih terbatas Produk yang ditawarkan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bogor memiliki kelemahan yakni terbatasnya fitur e-banking. Produk tersebut belum bisa menggunakan mobile banking antar sesama bank, hanya bisa dilakukan untuk pengecekan jumlah saldo. 4. Jumlah ATM masih kurang PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bogor memiliki kelemahan lainnya, yakni jumlah ATM yang masih kurang. Namun, hal itu tidak menjadi kendala yang terlalu besar, 6 Muamalat-PT Pos Revitalis Sinergi. 2010. www.muamalatbank.comindex.phphomenews media_expose839 . [21 Maret 2011]. karena ATM produk Tabungan Muamalat bisa digunakan di ATM bank manapun serta ATM Bersama tanpa dikenakan biaya lebih.

4.4.3 Identifikasi Peluang

Peluang merupakan faktor yang berasal dari lingkungan yang dapat membantu perusahaan untuk berkembang dan akan lebih menguntungkan apabila perusahaan memanfaatkannya dengan maksimal. Berdasarkan analisis yang dilakukan terdapat beberapa peluang, yaitu: 1. Masyarakat mulai tertarik terhadap sistem perbankan syariah Adanya fenomena krisis moneter yang menyebabkan banyak bank konvesional gulung tikar karena menggunakan sistem bunga. Bank syariah pada waktu tetap sehat karena tidak mengenal negative spread, sehingga banyak masyarakat mulai tertarik terhadap sistem perbankan syariah. 2. Masih luasnya pangsa pasar bank syariah secara nasional Potensi pangsa pasar yang luas dan masih belum tergarap secara optimal hanya sebesar 3. Namun, BI optimistis untuk menargetkan total aset bank syariah mencapai 5 dari pangsa pasar perbankan 2008. Optimisme pertumbuhan bank syariah ini masih realistis mengingat ada beberapa hal yang mendukung pertumbuhan perbankan syariah. Sejak pasca fatwa MUI tentang keharaman bunga bank berpengaruh terhadap pertumbuhan perbankan syariah unorganic growth, sehingga terjadi shifting pemindahan dan masyarakat dari bank konvesional ke bank syariah secara signifikan yang meningkat dari bulan-bulan sebelumnya. 7 7 Pertumbuhan bank syariah. 2010. http:wartawarga.gunadarma. ac,id 2010.04pertumbuhan-bank- syariah . [20Februari 2011]. 3. Tingginya tingkat populasi beragama Islam Perbankan syariah mempunyai potensi dan prospek yang sangat bagus untuk dikembangkan. Hampir 88 dari 230 juta penduduk di Indonesia adalah muslim. Ini juga berpengaruh dengan semakin tingginya tingkat populasi di Bogor yang beragama Islam yang akan menjadi peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan segmen pasar yang lebih besar. 4. Nasabah pada spiritual market Market pada perbankan syariah dibagi menjadi dua jenis, yakni rational market dan spiritual market. Rational market adalah nasabah pada bank syariah yang berpikir berdasarkan pada pendapatan profit yang diperoleh sedangkan spiritual market adalah penduduk muslim yang benar-benar mengerti hukum syariah yang merupakan ajaran di agamanya sehingga nasabah tetap loyal pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bogor.

4.4.4. Identifikasi Ancaman