3. Penanaman
Anggota LMDH Lampeji melakukan kegiatan penanaman yang dilakukan dengan sistem tumpang sari. Penanaman tanaman pokok berupa
jati dengan jarak tanam 6 m x 2 m, tanaman pengisi kesambi dengan ukuran 6 m x 10 m, tanaman tepi berupa mahoni dengan ukuran 1 m, tanaman sela
berupa rumput gajah dengan ukuran 6 m x 20 cm, tanaman pagar berupa tanaman nanas dengan ukuran 50 cm x 50 cm serta tanaman hortikultura
dengan jarak 10 m.
4.2.3 Sejarah LMDH Artha Wana Mulya
Lembaga Masyarakat Desa Hutan LMDH Artha Wana Mulya terletak di Desa Sidomulyo yang berada dalam kawasan RPH Garahan BKPH Sempolan
KPH Jember. Lembaga Masyarakat Desa Hutan LMDH Artha Wana Mulya didirikan pada tanggal 22 Desember 2005 dan baru memiliki legalitas hukum
pada tanggal 29 Desember 2005 setelah diterbitkannya Akte Pendirian LMDH Artha Wana Mulya yang disahkan dihadapan Notaris Elok Sunarningtyas. Dengan
akta Notaris Nomor : C-579.HT.03.01-1999. Pelaksanaan sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM
disepakati bersama antara pihak Perhutani KPH Jember dengan pemerintah desa dan masyarakat Desa Sidomulyo pada 17 April 2009 yang tertulis didalam
Perjanjian Kerjasama Nomor: 26Pengemb. UshJBRII2009. Dalam Perjanjian Kerjasama tersebut tercantum luas hutan pangkuan LMDH Artha Wana Mulya
adalah 434,35 Ha. Penentuan luas dan lokasi lahan pangkuan sudah ditentukan langsung oleh Perum Perhutani. Aturan-aturan mengenai semua hal yang
berkaitan dengan LMDH telah tercantum pada Akta Notaris dan Nota Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerjasama antara Perum Perhutani KPH Jember
dengan LMDH Artha Wana Mulya. Pemilihan pengurus LMDH dilakukan oleh anggota LMDH Artha Wana
Mulya. Saat ini LMDH Artha Wana Mulya memiliki 876 anggota. LMDH Artha Wana Mulya memiliki struktur kepengurusan yang terdiri dari:
Pelindung : Kades Sidomulyo
Penasehat : 1. AsperKBKPH Sempolan
: 2. KRPH Garahan
Ketua : Rudi Santoso
Wakil Ketua : Ali Prawoto Sekretaris
: 1. Veni Fitriana 2. Ponidi
Bendahara : 1. H. Zaenol
: 2. Ali Maki. Seksi-seksi
: a.
Seksi Organisasi : 1. Darmanto 3. Misdin
2. P. Sugik 4. Hanan
b. Seksi Usaha
: 1. Samuji
3. Ningrat 2. Sisworo
4. Irwan Budianto c.
Seksi Umum :
1. Suwarno 3. Romyono
2. Bunadi 4. Tohet
d. Seksi Produksi
: 1. Yon
3. Sa’rawi 2. P. Basuni
4. Syafi’i e.
Seksi Keamanan : 1. P. Ririn
5. Sinal 9. P. Dul
2. P. Misnan 6. P. Tin 10. P. Im
3. Joko 7. P. Las
4. Salam 8. P. Lilik
Sebagian besar masyarakat yang merupakan anggota LMDH Artha Wana Mulya menggantungkan hidupnya dari hasil bercocok tanam di hutan sekitar
tempat tinggal mereka. Pekerjaan utama anggota LMDH Artha Wana Mulya dan warga Desa Sidomulyo adalah sebagai petani kopi. Dari responden di LMDH
Artha Wana Mulya 15 orang memiliki pekerjaan utama sebagai petani kopi, 5 orang sebagai penyadap getah pinus, 9 orang sebagai wiraswasta, dan 1 orang
sebagai perangkat desa. Pembentukan LMDH Artha Wana Mulya dilatarbelakangi oleh sebuah
tuntutan realitas bahwa Desa Sidomulyo merupakan salah satu desa di Kecamatan Silo yang secara geografis merupakan desa pemangku hutan dan hampir 75 dari
wilayah desa Sidomulyo berupa hutan pinus dan hutan heterogen yang mana dilihat dari aspek sosial, budaya, dan ekonomi, mayoritas masyarakat setempat
mempunyai aktivitas ekonomi dengan menggantungkan pada pemanfaatan hasil
hutan yang menjadi wilayah pangkuan KPH Jember. Tentunya aktivitas ekonomi tersebut memiliki resiko yang sangat tinggi terhadap kelangsungan kelestarian
hutan. Hal ini terbukti dengan adanya pencurian kayu hutan oleh oknum warga sebelum dilaksanakannya PHBM oleh pihak Perum Perhutani dan LMDH Artha
Wana Mulya.
4.2.4 Kegiatan LMDH Artha Wana Mulya