Kegiatan LMDH Artha Wana Mulya

hutan yang menjadi wilayah pangkuan KPH Jember. Tentunya aktivitas ekonomi tersebut memiliki resiko yang sangat tinggi terhadap kelangsungan kelestarian hutan. Hal ini terbukti dengan adanya pencurian kayu hutan oleh oknum warga sebelum dilaksanakannya PHBM oleh pihak Perum Perhutani dan LMDH Artha Wana Mulya.

4.2.4 Kegiatan LMDH Artha Wana Mulya

Adapun program kerja yang dilaksanakan oleh LMDH Artha Wana Mulya antara lain: 1. Mengembangkan ternak kambing sebagai upaya peningkatan kesejahteraan anggota LMDH. 2. Melaksanakan kegiatan pengawasan hutan secara intensif bersama pihak Perum Perhutani. 3. Melakukan evaluasi secara periodik terhadap seluruh hasil kegiatan yang telah dilaksanakan bersama pihak Perum Perhutani. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Perum Perhutani KPH Jember dengan LMDH Artha Wana Mulya tentang penjagaan, perlindungan dan pengamanan hutan, kegiatan LMDH Artha Wana Mulya diantaranya adalah : 1. Pengamanan Hutan a. Patroli secara pasif Pengamanan hutan dilakukan saat anggota melakukan kegiatan di dalam hutan seperti mengambil getah pinus, mencari kayu bakar, memelihara dan memanen tanaman kopi serta hasil pertanian mereka yang lain. Anggota saling menjaga dan memantau apabila terdapat orang-orang yang mencurigakan dan melaporkan pada petugas Perum Perhutani. b. Pembuatan gubug kerja Setiap anggota memiliki gubug kerja di setiap lahan andil mereka. Gubug Kerja ini digunakan sebagai tempat peristirahat sekaligus tempat untuk menjaga dan mengawasi lahan milik mereka masing-masing. 2. Budidaya Kopi Budidaya tanaman kopi dalam kawasan hutan dengan pola agroforestry sudah dilakukan sejak tahun 2000. Kegiatan penanaman kopi ini berawal dari masa penjarahan sekitar tahun 1999, ketika itu kawasan hutan di sekitar desa banyak dijarah oleh masyarakat luar desa. Besar proporsi bagi hasilsharing yang diterima masing-masing pihak berupa kopi OC dari produksi tanaman kopi adalah 75 untuk pesanggempetani kopi dan 25 untuk Perhutani. Besar bagi hasil didasarkan pada jumlah pohon dan jumlah produksi kopi per pohon setelah diadakan pendataan ulang kopi yang dipanen. Kegiatan budidaya kopi ini dilakukan di 7 petak yaitu di petak 2a, 2d, 13a, 15b, 17b, 129a, 129e dengan total luas seluruh lahan 434,35 Ha. Tanaman kopi yang ada di petak-petak tersebut bersifat sporadistidak merata. Masa tanam kopi adalah 3-4 kali dalam setahun dengan jarak tanam 1 m x 3 m. Tanaman kopi ini ditanam di bawah tegakan pada kelas hutan lindung. Petani dapat menghasilkan sekitar 2,5 kwintal OC Beras kopi per hektar dengan harga OC kopi rata-rata berharga Rp 20.000kg.

4.2.5 Sejarah LMDH Suger Subur

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERUM PERHUTANI DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN (Studi Di Wilayah Perum Perhutani KPH Malang)

1 8 17

Analisis finansial prospek pengelolaan hutan tanaman pinus di KPH Lawu Ds Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 10 111

Efektivitas kolaborasi antara perum perhutani dengan masyarakat dalam pengelolaan hutan kasus PHBM di KPH Madiun dan KPH Nganjuk, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 32 102

Penentuan Daur Optimal dengan Faktor Pencurian Kayu di KPH Bojonegoro Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

1 21 78

Peranan Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dalam Upaya Pengendalian Kebakaran Hutan di KPH Cepu, Perum Perhutani Unit I, Jawa Tengah

1 41 109

Pemodelan spasial kerawanan pencurian kayu menggunakan sistem informasi geografis di KPH Madiun Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 9 85

Peran Perempuan dalam Kegiatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (Studi Kasus RPH Tanjungkerta BKPH Tampomas KPH Sumedang Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten)

0 13 203

Peningkatan Peran Masyarakat dalam Upaya Pengendalian Kebakaran Hutan di KPH Malang Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 14 132

Partisipasi Masyarakat Desa Hutan dalam Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat di KPH Cepu Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah

0 9 114

Peran Perempuan dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (Studi Kasus di Desa Bareng, RPH Alasgung, BKPH Bareng, KPH Bojonegoro Perum Perhutani Unit II Jawa Timur)

0 4 135