Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN

49 Tujuannya mempermudah hasil digitasi on screen yang akan dilakukan dengan Citra SPOT4, karena alat citra yang digunakan memiliki resolusi sedang. b. Aparat pemerintah yang menyangkut data sosial ekonomi, persepsi para pihak, kesinergian kebijakan, pembangunan berkelanjutan, tatakelola dan proses manajemen pemanfaatan sumberdaya tambang di Kabupaten Bone Bolango dan Provinsi Gorontalo. c. Tokoh masyarakat, agama, pimpinan yayasan sosial dan organisasi kemasyarakatan terutama masyarakat yang berdomisili di lokasi penelitian berupa data-data tentang faktor-faktor motivasi, kepemimpinan serta persepsinya menyangkut tata kelola pemanfaatan sumberdaya tambang Kabupaten Bone Bolango dan Provinsi Gorontalo. 2. Data sekunder, yaitu data instansi BPS, BAPPEDA, Dinas Kehutanan dan Pertambangan Kabupaten Bone Bolango dan Provinsi Gorontalo, serta laporan-laporan hasil kajian pada PT Gorontalo Minerals yang merupakan pemilik Kontrak Karya sejak tahun 1971 dan dari Instansi terkait lainnya. Selanjutnya untuk analisis konflik lahan dibutuhkan beberapa peta yaitu peta rupa bumi Indonesia, peta penunjukkan kawasan hutan, peta penggunaan lahan, peta kemiringan lereng, peta intensitas hujan, peta citra SPOT, peta blok plan kotrak karya PT. Gorontalo Minerals, peta geologi dalam bentuk digital.

3.7. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan tujuan penelitian maka alat analisis yang digunakan yaitu:

3.7.1 Analisis Spasial dan Land Tenure

Bagian ini akan diawali dengan kajian deskriptif pada aspek historis tentang tahapan-tahapan pemanfaatan dan perubahan kawasan. Kemudian dilanjutkan dengan aspek ekologi, aspek sosial ekonomi dan aspek hukum dan kelembagaan. Selanjutnya pada komponen spasial dimulai dari interpretasi awal penutupan dan penggunaan lahan dilakukan berdasarkan tampilan warna, pola, tekstur asosiasi dan dibantu dengan hasil survei di lapangan berupa titik-titik koordinat dari masing-masing obyek yang disurvei. 50 Adapun hasilnya yaitu 1 peta tutupan lahan yang dari digitasi dari citra SPOT dan Goegle Earth; 2 peta batas administrasi dihasilkan dari queri peta penutupan dan penggunaan lahan dan di overlay dengan peta administrasi desa dari BPS Kabupaten Bone Bolango dan peta konsesi kontrak karya PT Gorontalo Minerals; 3 peta areal pertanian secara luas diperoleh dari queri areal pertanian dan perkebunan di peta penutupan lahan yang di overlay dengan peta konsesi peta batas administrasi kecamatan; 4 peta permukiman diperoleh dari queri pemukiman peta penutupan lahan yang di overlay dengan peta konsesi kontrak karya PT Gorontalo Minerals dan peta batas administrasi Kecamatan; 5 peta Pertambangan Tanpa Izin PETI dihasilkan dari queri PETI di peta penutupan lahan yang di overlay dengan peta konsesi kontrak karya PT Gorontalo Minerals. Alur analisis spasial yang terbangun dari tujuan satu dalam rangka mendapatkan output pemanfaatan dan penguasaan ruang di wilayah tumpang tindih dengan kontrak karya PT Gorontalo Minerals disajikan pada Gambar 18. Gambar 18. Alur Pemikiran Analisis Spatial Interpretasi dan digitasi Inventarisasi Luas penutupan penggunaan lahan di lokasi studi Citra SPOT 05-03-2010 Google Earth 03-03-2010 Peta Administrasi Lokasi studi Peta Penutupan Penggunaan Lahan Layout : 1. Peta wilayah administrasi 2. Peta penutupanpenggunaan lahan 3. Peta areal pertanian vs izin pertambangan 4. Peta permukiman vs izin pertambangan 5. Peta PETI vs izin pertambangan Data BPS Kab. Bone Bolango 51 Selanjutnya sistimatika analisis spasial berdasarkan tujuan penelitian, data dasar, sumber data, analisis variabel indikator serta output diharapkan tertera pada Tabel 6 berikut ini. Tabel 6. Tujuan Penelitian, Data Dasar, Analisis Variabel Indikator dan Output Analisis Spasial dan Rapid Land Tanur Assesment RATA N o Tujuan Penelitian Data Dasar Sumber Data Analisis Variabel Indikator Output yang diharapkan 1. Mengkaji dan mengidentifikasi Aspek Historis, perusahaan pemegang konsesi kontrak karya dan tahapan Perubahan, kawasan dan Konflik Sosek dan statusnya dirubah melalui RTRWP Peta Perubahan Status Kawasan 1967,1991 2009 yang diolah overlay peta administrasi , peta kehutanan, dan Peta Citra Spot resolusi sedang Jumlah dan luasan masing- masing Desa masuk dalam Kawasan tumpang tindih Legalitas KK Perusahaan Pertambang an 1967- 1998 Taman Nas. Bogani Nani Wartabone Dinas Kehutanan dan Pertambang- an Prov. Gorontalo Dep. Hut RI Bakosur- tanal BAPPEDA Prov. Gtalo PT Gorontalo Minerals Tokoh Masyarakat, Informal Leader, Buruh Tambang masa Eksplorasi 1968-1991 LSM Analisis Spasial sederhana Agraviting Factors: Politics, Economics , Environme ntal Tersusunnya informasi tentang sejarah pemegang kontrak karya dan perubahan status kawasan. Deskripsi aspek yuridis, ekologis, sosial ekonomi di wilayah tumpang tindih Tersusunya peta penggunaan dan peta hasil layout administrasi, permukiman ,pertanian, perkebunan, dan penambang tanpa izin di wilayah tumpang tindih dengan lahan kontrak karya PT Gorontalo Minerals 2. Mendeskripsikan aspek yuridis, ekologis dan sosial ekonomi yang berkaitan dengan perubahan peruntukan sebagian kawasan TN Bogani Nani Wartabone yang tumpang tindih dengan wilayah KK PT Gorontalo Minerals. Analisis Aktor Wawancar a, FGD, PRA Deskripsi Analisis Kebijakan dan Perspektif Sejarah Dialog Kebijakan 3. Mengidentifikasi dan menginventarisasi kawasan tumpang tindih dengan administrasi wilayah, pemukiman masyarakat, kawasan pertanian dan perkebunan, kehutanan, dan penambang tanpa izin PETI. 52

3.7.2 Analisis Tabel Frekuensi

Sesuai dengan tujuan penelitian yang dilaksanakan khusus untuk analisis data primer yang telah diperoleh di lokasi sampel, maka alat analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode tabel frekuensi dan analisis tabel silang. Untuk mencari hubungan atau pengaruh yang signifikan antara dua variabel, yaitu variabel X profil rumah tangga, tingkat pendidikan, keikutsertaan dalam penyuluhan, keikutsertaan dalam organisasi, pengetahuan, peran tokoh masyarakat, peran kelembagaan sosial dan kelembagaan ekonomi, ketersediaan infrastruktur serta penyelesaian konflik pemanfaatan sumberdaya tambang dengan variabel Y tingkat partisipasi melalui frekuensi observasi dan frekuensi harapan, dengan taraf signifikan 0,05 menggunakan analisis X 2 dengan persamaan sebagai berikut : X 2 = e 2 e o f f f , 1 dimana X 2 = Nilai tingkat hubungan variabel f o = Frekuensi observasi f e = Frekuensi harapan Berdasarkan hasil uji dimana f o = ditolak jika “terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut”. Sebaliknya f e = diterima jika “tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut”. Sedangkan untuk mencari hubungan kedua data nominal kedua variabel yang dinyatakan dengan besarnya koefisien kontingensi C dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : C = n X X 2 2 , 2 dimana : C = Koefisien Kontigensi X 2 = Nilai tingkat hubungan variabel N = Jumlah sampel Pada bagian metode analisis ini telah diformulasi dalam suatu matriks tabel tujuan penelitian, data dasar, analisis variable indicator dan output analisis dapatlah dilihat pada Tabel 7 berikut.