Ekologi Air Tanah Ekologi Wilayah

99 relatif hampir sama, hal ini dijumpai karena anggota keluarga yang produktif lebih memilih untuk membantu orang tua memenuhi kebutuhan keluarga bila dibandingkan dengan keputusan untuk bersekolah. Alasan lain yang dijumpai karena peluang usia sekolah untuk bekerja menjadi buruh di penambangan tanpa izin cukup terbuka karena menjadi tenaga buruh di PETI tidak terlalu membutuhkan keterampilan dan keahlian tertentu, hanya dengan modal fisik yang cukup kuat untuk mencungkil batu rep dalam lubang atau menjadi buruh pengangkat barang ke lokasi PETI kijang sudah cukup mendapatkan upah. Kendala lain juga dijumpai bahwa akses pendidikan terutama ke Perguruan Tinggi cukup sulit karena setiap anggota keluarga yang akan melanjutkan kependidikan tinggi harus ke Kota Gorontalo jaraknya sekitar 60 Km. Tabel 35. Prosentase Anggota Keluarga Rumah Tangga Responden yang Sedang Sekolah Tingkat pendidikan Laki-laki Perempuan Total SD 33.91 38.60 36.24 SMP 21.74 21.93 21.83 SLTA 40.00 30.70 35.37 PT 4.35 8.77 6.55 Tabel 35 mendeskripsikan tentang anggota keluarga yang berpartisipasi kesokolah. Perempuan bersekolah lebih banyak bila dibandingkan dengan partisipasi laki-laki bersekolah, kecuali partisipasi sekolah di tingkat SLTA. Nampak pada Tabel 35 mendeskripsikan bahwa partisipasi perempuan bersekolah di SD yaitu 38,60 persen, sedangkan laki-laki 33,91 persen, demikian pula ditingkat SLTP nampak perempuan yang lebih banyak yaitu 21,93 persen sedangkan laki-laki 21,74 persen, berbeda dengan partisipasi bersekolah di tingkat SLTA dimana laki-laki lebih banyak yaitu 40.00 persen sedangkan perempuan 30.70 persen. Akan tetapi di tingkat Perguruan Tinggi, siswa perempuan lebih banyak yaitu 8.77 persen sedangkan laki-laki hanya 4.33 persen. Kesempatan untuk melanjutkan keperguruan tinggi lebih dimanfaatkan oleh perempuan meskipun akses untuk melanjutkan studi keperguruan tinggi cukup jauh dan bahkan memilih untuk tinggal sementara asramasewa kamar di Kota Gorontalo. 100 Anggota keluarga umur produktif umumnya dijumpai baik pada laki-laki maupun perempuan. Jenis pekerjaan yang dimiliki terdiri dari tiga jenis pekerjaan utama yaitu laki-laki umur produktif sedang bekerja sebanyak 69,93 persen dan perempuan umur produktif yang sedang bekerja yaitu 10,46 persen. Selanjutnya laki-laki umur produktif yang sedang sekolah yaitu 26,14 persen dan perempuan umur produktif yang sedang sekolah yaitu 35,29 persen. Sedangkan laki-laki umur produktif mengurus rumah tangga yaitu 3.92 persen serta perempuan umur produktif mengurus rumah tangga yaitu 54,25 persen. Nampak bahwa perempuan yang berumur produktif lebih banyak memiliki pekerjaan bila dibanding dengan laki-laki yang berumur produktif, meskipun laki- laki memegang peran penting dalam pekerjaan namun perempuan selain mengurus rumah tangga juga bersekolah. Hal lain dijumpai juga laki-laki umur produktif yang mengurus rumah tangga karena dijumpai di lokasi penambang tanpa izin seperti di pegunungan Waluhu terdapat beberapa perempuan yang ikut bekerja sebagai buruh dan menjual makanan serta pedagang asongan, hasil wawancara dengan seorang ibu yaitu: “Saya pe jualan makanan deng rokok capat habis disini, kalau cuaca bagus saya dua kali balik bawa makan deng minuman kesini, soalnya disini harga makanan mahal jadi depe untung lumayan juga cukup untuk biaya anak-anak pigi disekolah.Bu Nou ” Tabel 36. Jumlah Anggota Keluarga Umur Produktif Laki-laki Perempuan Total Bekerja 69.93 10.46 40.20 Sekolah 26.14 35.29 30.72 URT 3.92 54.25 29.08 Lainnya