Kontribusi Ekonomi PT.Gorontalo Minerals Kepada Pemerintah

154 Lanjutan tabel 54 t y10 y8 y5 y15 11 57.55 59.93 61.26 48.62 12 52.41 55.54 57.82 42.41 13 47.73 51.48 54.58 37.01 14 43.49 47.72 51.51 32.31 15 39.62 44.23 48.62 28.23 16 36.11 41.00 45.89 24.68 17 32.92 38.01 43.31 21.59 18 30.02 35.24 40.88 18.90 19 27.38 32.67 38.58 16.57 20 24.98 30.28 36.40 14.54 21 22.80 28.07 34.35 12.77 22 20.82 26.02 32.41 11.24 23 19.02 24.12 30.57 9.90 24 17.38 22.35 28.84 8.74 25 15.89 20.72 27.20 7.73 26 14.54 19.19 25.65 6.85 27 13.31 17.78 24.18 6.09 28 12.19 16.46 22.79 5.43 29 11.17 15.24 21.47 4.85 rata-rata 56.77 56.77 56.77 56.77 Sebagaimana terlihat pada Tabel 54, hasil analisis menunjukkan bahwa diskonto cukup berpengaruh pada periode awal dimana diskonto yang besar cenderung meningkat ekstraksi pada periode awal. Ekstraksi akan menurun karena berkurangnya cadangan. Proyeksi cadangan tambang pada Tabel 55 berdasarkan lama waktu kontrak karya tahap satu selama 30 tahun dan diproyeksi berdasarkan informasi harga komoditi logam mulia di pasar internasional. Tabel 55. Nilai Diskonto Terhadap Ekstraksi y5 y8 y10 y15 T1 88.79 97.90 105.79 122.23 T2 47.88 43.61 39.22 28.49 T3 27.49 21.11 16.35 8.18 Hasil uji simulasi nampak pada Gambar 36 garis kurva yang menunjukkan bahwa bila jumlah cadangan mineral logam 88.79 juta ton dengan asumsi discount rate 8,7 persen. Maka pada periode tahun ketiga cadangan tertambang 155 sisa 8,18 juta ton. Gambar 36 memperjelas ketersediaan cadangan tertambang dimana pada 10 tahun pertama kecenderungan peningkatan produksi tambang cukup tinggi sehingga cadangan tertambang saat itu banyak yang dihasilkan untuk menutupi biaya investasi yang telah dikeluarkan. Hal ini berakibat pada 10 tahun kedua dan 10 tahun ketiga cadangan tertambang semakin mengalami penurunan deminishing. Kondisi tersebut tidak mempengaruhi kegiatan usaha pertambangan karena harga logam mulia cenderung meningkat saat ini. Gambar 36. Grafik Pengaruh Diskonto Pada Ekstraksi Cadangan

6.6.2. Pengaruh Perubahan Harga Pada Ekstraksi

Untuk melihat seberapa basar pengaruh perubahan harga pada jalur ekstraksi yang optimal dalam model Hotteling, maka dilakukan analisis perubahan harga pada asumsi 900, 1200, 1600 dan 2000. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 57 dimana pengaruh harga terhadap ekstraksi pada awal periode yang cenderung mengalami peningkatan ekstraksi. Hal ini sering dilakukan perusahaan untuk memenuhi permintaan pasar karena komoditi ini diperdagangkan dengan sistem pasar terbuka market mechanism dan juga untuk menutupi biaya produksi pada awal kegiatan perusahaan. Meskipun antara harga 900 dan harga 1200 sampai harga 2000 troyonce posisi nilai ekstraksi tidak begitu mengalami penurunan. Artinya, meskipun harga telah mencapai 2000 troyonce namun hal ini tidak akan menunda pengekstraksian cadangan oleh perusahaan. 156 Bila disimak pada periode kedua, maka cadangan terus mengalami penurunan dan mengikuti asumsi harga yang digunakan yang cukup mempengaruhi cadangan itu. Dimana pada tahun ke dua puluh sisa cadangan yaitu 36,47 juta ton dengan asumsi harga 900 kemudian pada asumsi harga 1200 cadangan yaitu 36,16 juta ton, selanjutnya asumsi harga 1600 maka cadangan tertambang saat itu 36,40 juta ton, sedangkan asumsi harga 2000 cadangan tertambang 35, 92 juta ton. Tabel 56. Pengaruh Perubahan Harga Pada Ekstraksi T p900 P1200 P1600 P2000 121.91 128.15 123.43 134.12 1 109.17 109.16 109.16 109.14 2 103.03 103.02 103.03 102.99 3 97.25 97.22 97.24 97.19 4 91.79 91.76 91.78 91.71 5 86.64 86.59 86.63 86.54 6 81.78 81.72 81.76 81.66 7 77.19 77.13 77.17 77.06 8 72.86 72.79 72.84 72.71 9 68.78 68.69 68.76 68.60 10 64.92 64.82 64.90 64.72 11 61.29 61.17 61.26 61.06 12 57.85 57.72 57.82 57.60 13 54.61 54.47 54.58 54.33 14 51.55 51.39 51.51 51.24 15 48.66 48.49 48.62 48.31 16 45.94 45.74 45.89 45.55 17 43.36 43.15 43.31 42.94 18 40.93 40.70 40.88 40.47 19 38.64 38.38 38.58 38.14 20 36.47 36.19 36.40 35.92 21 34.42 34.12 34.35 33.83 22 32.49 32.16 32.41 31.85 23 30.66 30.30 30.57 29.97 24 28.93 28.55 28.84 28.18 25 27.30 26.88 27.20 26.49 26 25.75 25.31 25.65 24.89 27 24.29 23.81 24.18 23.36 28 22.91 22.40 22.79 21.91 29 21.61 21.05 21.47 20.53 Rata-rata 56.77 56.77 56.77 56.77 157 Pada Tabel 56 menyajikan nilai periode masing-masing 10 tahun pengaruh harga terhadap ekstraksi. Nampak bahwa pada harga 1600 TroyOnce berada pada harga yang cukup baik karena tingkat penurunan nilai ekstraksi berbeda dengan harga-harga yang lain meskipun bila dilihat dari aspek periode masing tetap mengalami penurunan juga. Tabel 57. Pola Ekstraksi Pada Tingkat Harga yang Berbeda p900 P1200 P1600 P2000 T1 88.67 89.19 88.79 89.68 T2 47.93 47.74 47.88 47.56 T3 27.60 27.17 27.49 26.78 Demikian juga bila dilihat pada penggambaran Grafik 37, hampir tidak ada perbedaan antara harga yang satu dan lainnya, akan tetapi karena nilai ekstraksi dalam jumlah yang besar jutaan ton maka hal itu memiliki yang besar juga terhadap setiap perubahan harga pada cadangan tertambang dalam juta ton. Gambar 37. Grafik Ekstraksi Pada Tingkat Harga Berbeda

6.6.3 Pengaruh Biaya Lingkungan terhadap Ekstraksi

Salah satu aspek penting dalam ekstraksi mineral adalah adanya dampak lingkungan. Dalam hal ini harus dihitung oleh pihak perusahaan dalam bentuk biaya lingkungan baik untuk pengembangan program tanggung jawab perusahaan CSR dan program pengembangan komunitas community development serta pemulihan pascatambang yang secara konsisten dan konsekuen dilakukan oleh 158 perusahaan agar tidak menimbulkan dampak sosial maupun dampak lingkungan. Hal ini sangat terkait juga dengan aspek kredibilitas perusahaan yang berkecimpung dalam dunia pertambangan sehingga nanti masyarakat sebagai penerima manfaat sekaligus sebagai korban akan memiliki nilai empati dan simpati kepada perusahaan itu. Pada model Hotelling biaya lingkungan ini diasumsikan antara 1 persen, 1,5 persen dan 5 persen dari total biaya ekstraksi. Adapun hasil analisis model ini dapat dilihat pada Tabel 58 berikut. Tabel 58. Pengaruh Ekstraksi Pada Biaya Lingkungan Berbeda t Yling5 Yling1.5 Yling1 115.66 151.75 115.66 1 109.17 109.07 109.17 2 103.05 102.90 103.05 3 97.27 97.08 97.27 4 91.82 91.58 91.82 5 86.68 86.39 86.68 6 81.83 81.48 81.83 7 77.26 76.85 77.26 8 72.94 72.47 72.94 9 68.87 68.33 68.87 10 65.03 64.42 65.03 11 61.40 60.72 61.40 12 57.98 57.22 57.98 13 54.76 53.91 54.76 14 51.72 50.78 51.72 15 48.84 47.81 48.84 16 46.14 45.01 46.14 17 43.58 42.35 43.58 18 41.17 39.82 41.17 19 38.90 37.43 38.90 20 36.75 35.16 36.75 21 34.73 33.00 34.73 22 32.82 30.94 32.82 23 31.02 28.99 31.02 24 29.32 27.13 29.32 25 27.72 25.35 27.72 26 26.20 23.65 26.20 27 24.78 22.02 24.78 28 23.43 20.46 23.43 29 22.16 18.96 22.16 159 Hasil simulasi model Hotelling, ditemukan bahwa perubahan biaya lingkungan antara 1 persen, 1,5 persen dan 5 persen tidak memiliki perubahan sama. Maka hal ini memungkinkan manajemen perusahaan untuk meningkatkan biaya lingkungan sehingga pada akhir masa produsi perusahaan tidak akan banyak mengeluarkan biaya lagi kecuali untuk reklamasi dan revegetasi. Jika biaya lingkungan berbeda antara 1,5 persen dan 5 persen yaitu perbedaan yang signifikan terjadi pada periode 10 tahun pertama. Namun pada periode kedua perbedaanya cenderung tidak signifikan lagi yaitu biaya lingkungan 1,5 persen 47,02 juta ton sedangkan biaya lingkungan 5 persen yaitu 48.12 juta ton. Pada periode terakhir perbedaan ini nampak lagi, hal ini dipengaruhi oleh cadangan tertambang yang semakin menurun. Rekapitulasi perubahan biaya lingkungan dapat dilihat pada Tabel 59. Tabel 59. Pola Ekstraksi pada Biaya Lingkungan berbeda Yling5 Yling1.5 T1 88.14 91.12 T2 48.12 47.02 T3 28.02 25.61 Gambar 38 menunjukan pola ekstraksi terhadap biaya lingkungan, dimana pengaruh antara pola pembiayaan lingkungan yang berbeda tidak cenderung memiliki perbedaan pengaruh terhadap nilai ekstraksi dimasing-masing pola pembiayaan. Oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk memasukkan biaya lingkungan dalam perhitungan valuasi ekonomi mineral. Gambar 38. Grafik Pengaruh Ekstraksi Pada Biaya Lingkungan Berbeda