36
pada  kualitas  produk  dan  membandingkannya  dengan  produk  yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing
Suatu  produk  dapat  dikatakan  memiliki  kualitas  yang  baik  bila  di dalam produk tersebut tercakup dimensi tersebut. Dengan adanya dimensi
tersebut  dalam  suatu  produk,  maka  diharapkan  agar  produk  tersebut memiliki  nilai  lebih  dibandingkan  produk  pesaing.  Membangun  kualitas
produk  merupakan  langkah  strategis  yang  harus  ditempuh  oleh perusahaan.  Hal  ini  disebabkan  bahwa  kualitas  produk  merupakan  nilai
lebih atau superior value dimata para pelanggan.
D. Kualitas Pelayanan
1. Pengertian Kualitas Pelayanan
Perilaku impulse buying hampir secara exclusive dikendalikan oleh rangsangan.  Pembeli-pembeli  impulsif  kemungkinan  besar  terbuka  dan
fleksibel terhadap pikiran pembelian tiba-tiba atau pembelian yang tidak diduga-duga.  Jadi,  pembeli-pembeli  impulsif  kemungkinan  besar  untuk
merespon  secara  positif  dan  segera  untuk  membeli  dengan  rangsangan produk-produk, pelayanan toko, atau lingkungan toko.
Kualitas  Pelayanan  merupakan  suatu  kondisi  dinamis  yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan  yang
memenuhi  atau melebihi harapan Tjiptono,  2008:51.  Sehingga definisi kualitas  pelayanan  dapat  diartikan  sebagai  upaya  pemenuhan  kebutuhan
dan  keinginan  konsumen  serta  ketepatan  penyampaiannya  dalam mengimbangi harapan konsumen Tjiptono, 2008: 71.
37
Menurur  Raharjani,  2005  dalam  Luthfiana,  2014:12,  pelayanan meliputi  segala  fasilitas  nonfisik  yang  di  tawarkan  perusahaan  kepada
konsumen.pelayanan  adalah  suatu  kegiatan  yang  dilakukan  untuk keperluan orang lain.
Lewis  dan  Booms  1983  dalam  Tjiptono  2008  :  85 mendefinisikan  kualitas  jasa  sebagai  ukuran  seberapa  bagus  tingkat
layanan  yang  diberikan  mampu  sesuai  dengan  ekspektasi  pelanggan, berdasarkan  definisi  ini,  kualitas  layanan  ditentukan  oleh  kemampuan-
kemampuan  perusahaan  memenuhi  keinginan  dan  kebutuhan  pelanggan sesuai dengan ekspektasi pelanggan
Menurut Kotler dan Amstrong, 2012:223 terdapat 4 karakteristik pelayanan:
1.  Tidak  berwujud  intangibility,  Tidak  seperti  barang  yang  dijual, layanan  tidak  bisa  dilihat,  dicicipi,  dirasakan,  didengar,  atau  dicium
sebelum  dibeli.  Untuk  mengurangi  ketidakpastian  yang  disebabkan oleh  service  intangibility,  pelanggan  berusaha  untuk  mencari  bukti
yang  dapat  dilihat  atau    tangible  yang  dapat  memberikan  informasi dan keyakinan mengenai pelayanan tersebut.
2.  Tidak  dapat  dipisahkan  inseparability,  mengandung  arti  bahwa pelanggan  merupakan    bagian  dari  produk  Di  sebagian  besar  bisnis
layanan,  penjual  maupun  pembeli    harus  hadir    sehingga    transaksi dapat  terjadi.  Pelanggan  menghubungi  karyawan  merupakan  bagian
dari produk yang dijual.
38
3.  Berubah-ubah  variability,  artinya  layanan  sifatnya  berubah-ubah, layanan tergantung pada siapa  yang menyediakan, kapan dan dimana
serta bagaimana layanan tersebut disediakan. 4.  Tidak  tahan  lama  perishability,  artinya  layanan    tidak    dapat
disimpan  dan  tidak  bertahan  lama,  dalam  pengertian  layanan dirasakan pada saat konsumen membeli.
Kualitas  pelayanan  merupakan  sikap  yang  berhubungan  dengan keunggulan  suatu    jasa    pelayanan    atau    pertimbangan    konsumen
tentang  kelebihan  suatu perusahaan. Parasuraman, et al , 1988 Reaksi  emosional  kepada  pelayan  toko  juga  dapat  mempengaruhi
maksud  pembelian  pelanggan.  Pelayan  toko  seringkali  mendorong  atau meyakinkan pelanggan untuk membeli lebih banyak produk dalam toko.
Park dan Lennon, 2006 menemukan bahwa impulse buying dipengaruhi oleh  kuantitas  dari  interaksi  dengan  pelayan  toko  di  dalam  toko.  Daya
tarik emosional akan produk yang diinginkan sepanjang interaksi dengan pelayan  toko  dapat  menstimulasi  pembeli-pembeli  untuk  menerima
gagasan  pembelian  tiba-tiba  dan  pembelian  yang  tidak  diduga-duga selama berbelanja.
2. Dimensi Kualitas Pelayanan